Minggu, 07 Juni 2020

Kasus Penularan Virus Corona Turun Drastis, Wuhan Tutup RS Darurat

Wuhan, episentrum pertama virus corona di Provinsi Hubei, China, telah menutup 16 rumah sakit darurat karena jumlah pasien Covid-19 terus menurun di kota itu.
Pada Januari lalu, ketika virus corona menyebar dengan sangat pesat di Wuhan, tempat umum seperti gimnasium, pusat konferensi dan sekolah diubah menjadi rumah sakit darurat. Mengutip Shanghaiist, hal tersebut dilakukan sebagai upaya merawat sejumlah besar orang yang tidak mendapat tempat di rumah sakit dan mengalami gejala ringan.

"Rumah sakut sementara adalah langkah inovatif dan efektif yang telah mencapai tujuan awalnya untuk merawat lebih banyak pasien yang tertular," kata Hu Yu, kepala Rumah Sakit Union Wuhan, yang juga mengelola salah satu rumah sakit sementara.

Rumah sakit darurat ini awalnya menimbulkan kekhawatiran karena mereka mengemas puluhan pasien bersama-sama di kamar besar. Bahkan, seorang pasien di salah satu rumah sakit darurat yang dinyatakan sempat dinyatakan sembuh meninggal dunia.

Namun demikian, terlepas dari itu, fasilitas sementara memang membantu dalam merawat pasien dan mengendalikan virus.

Saat ini, otoritas Wuhan melaporkan 17 kasus kejadian virus corona baru pada hari Senin (10/3). Jumlah kasus terendah sejak wabah menghantam pada 17 Januari lalu.

WHO Resmi Nyatakan Virus Corona COVID-19 sebagai Pandemi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret resmi menyatakan virus corona baru atau COVID-19 sebagai pandemi, merujuk lebih dari 118 ribu kasus infeksi di lebih dari 110 negara dan wilayah di seluruh dunia dengan risiko penyebaran global lebih luas.
"Ini bukan hanya krisis kesehatan masyarakat, ini adalah krisis yang akan menyentuh setiap sektor," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, pada konferensi pers, dikutip dari Time.

Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus di luar China telah meningkat tiga belas kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat drastis. Tidak menutup kemungkinan pada pekan setelahnya angka penularan dan kematian akan jauh lebih tinggi.

Tedros juga mengatakan beberapa negara telah menunjukkan kemampuan untuk menekan dan mengendalikan wabah. Namun ia menyayangkan beberapa negara lain gagal bertindak cukup cepat dalam menahan penyebaran.

"Kami sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan, dan oleh tingkat kelambanan (penanganan-red) yang mengkhawatirkan," katanya, sebelum menyatakan pandemi. "Kami telah membunyikan bel alarm dengan keras dan jelas."

Klasifikasi pandemi dikeluarkan saat kasus penularan penyakit lebih besar dari yang diperkirakan dan telah menginfeksi banyak orang di seluruh dunia serta mempengaruhi berbagai aspek, bukan hanya dari segi kesehatan. Penyakit yang juga pernah dinyatakan sebagai pandemi adalah H1N1, tuberkulosis, dan HIV.

3 Trik Menjaga Gairah Tetap Berkobar di Akhir Sesi Bercinta

 Beberapa pasangan sering melewatkan afterplay setelah berhubungan seks karena kelelahan atau alasan lain. Padahal, afterplay bisa membuat hubungan antar pasangan semakin intim.
Selain itu, melakukan afterplay setelah berhubungan seks juga akan meningkatkan hasrat seks kamu dan pasangan.

Ada beberapa trik afterplay yang bisa kamu coba dengan pasangan untuk mendapatkan hubungan yang lebih intim dilansir dari The Sun.

1. Mandi bersama
Mandi bersama setelah berhubungan seks dapat meningkatkan keintiman hubungan kalian. Kamu bisa sekedar mengobrol atau saling membersihkan tubuh saat mandi untuk membangun kemesraan.

2. Memijat pasangan
Berhubungan seks sama seperti berolahraga yang dapat membakar kalori dan membuat otot-otot tubuh tegang hingga kelelahan. Terutama bagi mereka yang belum terbiasa atau pertama kali berhubungan seks.

Kamu bisa melakukan afterplay dengan memberikan pijatan pada pasanganmu yang kelelahan setelah berhubungan seks.
https://cinemamovie28.com/cast/kim-min-jun/

WHO Tetapkan Virus Corona sebagai Pandemi, Ini Artinya

Organisasi kesehatan dunia WHO resmi menyatakan virus corona COVID-19 sebagai pandemi. Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis.
"Ini bukan hanya krisis kesehatan masyarakat, ini adalah krisis yang akan menyentuh setiap sektor," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, pada konferensi pers, dikutip dari Time.

Pasti ada yang bertanya-tanya, apa itu pandemi dan apa bedanya dengan wabah maupun epidemi? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang pandemi.

Sebenarnya, apa itu pandemi?
Pandemi adalah persebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia, lebih tinggi levelnya dibanding epidemi. Sering disebut juga epidemi global.

Tunggu dulu, epidemi itu apa?
Epidemi merupakan situasi ketika penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan dalam jumlah lebih banyak dibanding normal. Skalanya lebih rendah dibanding pandemi.

Apa yang berubah setelah COVID-19 ditetapkan jadi pandemi?
Dikutip dari The Guardian, WHO menekankan bahwa penggunaan istilah pandemi tidak berarti ada anjuran yang berubah. Negara-negara tetap didorong untuk mendeteksi, mengetes, merawat, mengisolasi, melacak, dan menggerakkan masyarakatnya.

"Perubahan istilah tidak mengubah apapun secara praktis mengingat beberapa pekan sebelumnya dunia telah diingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi pandemi," kata Dr Nathalie MacDermott dari King's College London.

Kapan terakhir kali terjadi pandemi sebelumnya?
Pandemi terakhir yang pernah terjadi adalah pandemi H1N1 pada 2009, kala itu masih disebut flu babi meski penamaan tersebut banyak dikritik. Berlangsung sejak awal 2009 hingga akhir 2020, diyakini telah menginfeksi 700 juta hingga 1,4 miliar manusia atau 11-21 persen populasi dunia.

Kematian akibat penyakit yang bermula dari Meksiko ini ditaksir antara 150 ribu dan 575 ribu.

Sejarah kelam pandemi flu terjadi pada 1918, yakni saat terjadi pandemi flu spanyol. Seperti pada 2009, pandemi flu spanyol yang disebut-sebut sebagai pandemi paling mematikan juga melibatkan virus H1N1.

Sekitar 500 juta orang atau sekitar 27 persen populasi dunia terinfeksi, dengan angka kematian diperkirakan antara 40 juta hingga 50 juta kasus.

Kasus Penularan Virus Corona Turun Drastis, Wuhan Tutup RS Darurat

Wuhan, episentrum pertama virus corona di Provinsi Hubei, China, telah menutup 16 rumah sakit darurat karena jumlah pasien Covid-19 terus menurun di kota itu.
Pada Januari lalu, ketika virus corona menyebar dengan sangat pesat di Wuhan, tempat umum seperti gimnasium, pusat konferensi dan sekolah diubah menjadi rumah sakit darurat. Mengutip Shanghaiist, hal tersebut dilakukan sebagai upaya merawat sejumlah besar orang yang tidak mendapat tempat di rumah sakit dan mengalami gejala ringan.

"Rumah sakut sementara adalah langkah inovatif dan efektif yang telah mencapai tujuan awalnya untuk merawat lebih banyak pasien yang tertular," kata Hu Yu, kepala Rumah Sakit Union Wuhan, yang juga mengelola salah satu rumah sakit sementara.

Rumah sakit darurat ini awalnya menimbulkan kekhawatiran karena mereka mengemas puluhan pasien bersama-sama di kamar besar. Bahkan, seorang pasien di salah satu rumah sakit darurat yang dinyatakan sempat dinyatakan sembuh meninggal dunia.

Namun demikian, terlepas dari itu, fasilitas sementara memang membantu dalam merawat pasien dan mengendalikan virus.

Saat ini, otoritas Wuhan melaporkan 17 kasus kejadian virus corona baru pada hari Senin (10/3). Jumlah kasus terendah sejak wabah menghantam pada 17 Januari lalu.
https://cinemamovie28.com/tag/sange/