Kamis, 11 Juni 2020

Update Corona di Indonesia 11 Juni: 35.295 Positif, 12.636 Sembuh, 2.000 Meninggal

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Kamis (11/6/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 35.295 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 12.636 dan yang meninggal menjadi 2.000.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Kamis (11/6/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 979 menjadi 35.295.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 507 menjadi 12.636.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 41 menjadi 2.000.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Rabu (10/6/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 34.316, dengan 12.129 di antaranya sembuh dan 1.959 meninggal.

WHO Bikin Gaduh Soal OTG Corona, Ini Bedanya Asimtomatik dan Presimtomatik

 Pejabat WHO baru-baru ini mengatakan penyebaran tanpa gejala tampaknya jarang terjadi. Hal ini membuat banyak orang menanyakan kebenarannya karena para dokter dan ilmuwan selama ini mengatakan pernyataan sebaliknya.
Dr Fauci pun ikut mengomentari kontroversi pernyataan salah satu pejabat WHO. Ia mengatakan komentar itu tidak benar. Ahli penyakit menular di Amerika Serikat (AS) ini menegaskan virus Corona ibarat mimpi buruk.

"Bukti menunjukkan bahwa 25 persen hingga 45 persen orang yang terinfeksi Corona kemungkinan tidak memiliki gejala," jelas Dr Fauci pada ABC, Rabu (9/6/2020).

"Dan kita tahu dari studi epidemiologi mereka dapat menularkan kepada seseorang yang tidak terinfeksi bahkan ketika mereka tanpa gejala," kata Dr Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

"Jadi membuat pernyataan untuk mengatakan bahwa itu adalah peristiwa langka itu tidak benar. Dan sementara masyarakat mungkin menggunakan kata asimtomatik untuk menggambarkan orang yang terinfeksi yang tidak memiliki gejala (asimtomatik) kekhawatiran yang lebih besar juga berasal dari penularan pasien Corona pra-gejala (presimtomatik)," sebut Fauci.

Lalu apa bedanya asimtomatik dan presimtomatik?

Hingga saat ini penyebaran virus Corona COVID-19 tidak dapat diprediksi dan sulit dikendalikan. Ditambah lagi orang tanpa gejala (OTG) bisa dengan mudah menularkan virus Corona COVID-19 pada seseorang.

Namun sebenarnya ada perbedaan antara asimtomatik dan presimtomatik. Berikut penjelasannya dikutip dari CNN International.

Penyebaran asimtomatik
Penyebaran tanpa gejala adalah penularan virus dari orang yang tidak memiliki gejala dan tidak timbul gejala saat terinfeksi Corona. Tetapi mereka masih bisa menularkan virus Corona kepada orang lain.

Penyebaran presimtomatik
Penyebaran pra-gejala adalah penularan virus oleh orang-orang yang tidak terlihat sakit atau merasa sakit, tetapi pada akhirnya akan timbul gejala. Mereka juga dapat menginfeksi orang lain tanpa menyadarinya.

Sering Ngorok Keras dan Sesak saat Tidur? Waspada Penyakit Ini

Jika memiliki suara dengkuran atau ngorok sangat keras dan pusing saat bangun tidur, bisa jadi kamu mengidap apnea tidur (sleep apnea). Penyakit tersebut terjadi akibat masalah pada saluran pernafasan ketika tidur.
Mengutip berbagai sumber, ada tiga jenis apnea tidur, yakni obstructive sleep apnea, central sleep apnea, dan complex sleep apnea. Apnea tipe obstructive terjadi akibat otot belakang tenggorokan terlalu rileks saat tidur, sehingga mempersempit saluran pernafasan.

Berikutnya, apnea tidur central merupakan kondisi di mana otak tidak dapat mengirimkan sinyal dengan baik ke otot pengontrol pernafasan, alhasil pengidapnya kesulitas bernafas di kala tidur. Adapun tipe apnea tidur complex merupakan gabungan dari dua penyebab di atas.

Selain mendengkur keras dan pusing ketika bangun, gejala lain dari apnea tidur ialah sesak nafas saat tidur, mulut kering setiap bangun, sulit konsentrasi, hingga insomnia. Apnea tidur berkepanjangan berisiko menimbulkan implikasi masalah pernafasan kronis, hipertensi, hingga berkurangnya gairah seksual.

Masalah apnea tidur dipicu sejumlah faktor. Di antaranya, kelebihan berat badan, memiliki amandel dan lidah yang besar, gangguan sinus. Masalah gaya hidup, seperti mengonsumsi alkohol, merokok dapat meningkatkan risiko terjangkit apnea tidur.
https://cinemamovie28.com/vacation-sex-2/

Laporkan 979 Kasus Baru, 9 Wilayah RI Nihil Kasus Baru 11 Juni

 Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Kamis (11/6/2020) setidaknya sudah ada 35.295 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut, 12.636 orang sembuh sementara 2.000 lainnya meninggal dunia.

Berikut wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 11 Juni.

1. Aceh

2. Bengkulu

3. Jambi

4. Kalimantan Barat

5. Kalimantan Utara

6. Sulawesi Tengah

7. Riau

8. Maluku

9. Nusa Tenggara Timur

Sedangkan wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:

1. Jawa Timur = 297 kasus

2. Sulawesi Selatan = 141 kasus

3. DKI Jakarta = 128 kasus

4. Kalimantan Selatan = 69 kasus

5. Sumatera Utara = 45 kasus

6. Jawa Barat = 44 kasus

7. Maluku Utara = 36 kasus

8. Sulawesi Utara = 33 kasus

9. Banten = 24 kasus

10. Jawa Tengah = 19 kasus

Update Corona di Indonesia 11 Juni: 35.295 Positif, 12.636 Sembuh, 2.000 Meninggal

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Kamis (11/6/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 35.295 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 12.636 dan yang meninggal menjadi 2.000.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Kamis (11/6/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 979 menjadi 35.295.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 507 menjadi 12.636.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 41 menjadi 2.000.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Rabu (10/6/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 34.316, dengan 12.129 di antaranya sembuh dan 1.959 meninggal.

WHO Bikin Gaduh Soal OTG Corona, Ini Bedanya Asimtomatik dan Presimtomatik

 Pejabat WHO baru-baru ini mengatakan penyebaran tanpa gejala tampaknya jarang terjadi. Hal ini membuat banyak orang menanyakan kebenarannya karena para dokter dan ilmuwan selama ini mengatakan pernyataan sebaliknya.
Dr Fauci pun ikut mengomentari kontroversi pernyataan salah satu pejabat WHO. Ia mengatakan komentar itu tidak benar. Ahli penyakit menular di Amerika Serikat (AS) ini menegaskan virus Corona ibarat mimpi buruk.

"Bukti menunjukkan bahwa 25 persen hingga 45 persen orang yang terinfeksi Corona kemungkinan tidak memiliki gejala," jelas Dr Fauci pada ABC, Rabu (9/6/2020).

"Dan kita tahu dari studi epidemiologi mereka dapat menularkan kepada seseorang yang tidak terinfeksi bahkan ketika mereka tanpa gejala," kata Dr Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

"Jadi membuat pernyataan untuk mengatakan bahwa itu adalah peristiwa langka itu tidak benar. Dan sementara masyarakat mungkin menggunakan kata asimtomatik untuk menggambarkan orang yang terinfeksi yang tidak memiliki gejala (asimtomatik) kekhawatiran yang lebih besar juga berasal dari penularan pasien Corona pra-gejala (presimtomatik)," sebut Fauci.

Lalu apa bedanya asimtomatik dan presimtomatik?

Hingga saat ini penyebaran virus Corona COVID-19 tidak dapat diprediksi dan sulit dikendalikan. Ditambah lagi orang tanpa gejala (OTG) bisa dengan mudah menularkan virus Corona COVID-19 pada seseorang.

Namun sebenarnya ada perbedaan antara asimtomatik dan presimtomatik. Berikut penjelasannya dikutip dari CNN International.
https://cinemamovie28.com/friends-young-mother-2/