Dengan adanya kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia, masyarakat ramai-ramai menyetok hand sanitizer dan masker. Kekhawatiran akan tertular juga membuat banyak orang memakai masker saat keluar rumah meski sedang tidak sakit.
Tidak hanya di Indonesia, warga di seluruh dunia juga dibuat panik akan virus corona. Namun karena pemakaian masker yang berlebihan, sampahnya jadi menumpuk dan mencemari lingkungan.
Total hampir 70 jenis masker bekas ditemukan di pesisir pantai Hong Kong. Dikutip World of Buzz dari Sin Chew Daily, Gary Stokes, Direktur Operasi dari OceanAsia, LSM yang bergerak dibidang ketahanan laut, kepanikan masyarakat menjadi keprihatinan tersendiri karena banyak orang yang acuh dan membuang masker bekasnya sembarangan dan berdampak pada ekosistem laut.
"Bisa jadi beberapa masker sudah terinfeksi Covid-19 dan dibuang ke laut. Sangat membahayakan," ujarnya.
Hanya dalam enam minggu, sejumlah masker tersapu dan ditemukan di beberapa pantai di Hong Kong. Selain membahayakan kehidupan laut dan menyebabkan pencemaran lingkungan, jumlah sampah masker di Hong Kong dan Tiongkok sudah memenuhi kapasitas daur ulang sampah sehingga tertumpuk.
Daripada heboh pakai masker padahal tidak sedang sakit, lebih baik terapkan kebiasaan hidup bersih yakni mencuci tangan di air mengalir dan jaga imunitas tubuh dengan berolahraga dan makan buah.
RS Persahabatan Kebanjiran Peminat Tes Corona, Mayoritas Karyawan
Indonesia pada hari Senin (2/3) telah mengonfirmasi kasus pertama virus corona COVID-19. Hal ini tampaknya mendapatkan perhatian khusus di tengah masyarakat sehingga mulai ramai yang datang ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa meski tidak sakit.
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan di Jakarta Timur misalnya dari Selasa (3/3) hingga Rabu (4/3) telah menerima 119 orang yang ingin cek kesehatan untuk virus corona. Menurut Direktur Utama RSUP Persahabatan dr Rita Rogayah, SpP(K), MARS, hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan.
Sebagian orang disebut sengaja datang cek kesehatan karena diminta oleh kantornya usai kembali dari luar negeri.
"Masyarakat mulai khawatir terutama kantor-kantor nih. Kalau ada karyawannya pulang dari bepergian diminta surat sehat sehingga ini membuat mereka jadi bingung dan datang ke kami. Sampai hari ini kami sudah menangani sekitar 119 orang sehat yang hanya datang mau check-up," kata dr Rita dalam temu media di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020).
"Mereka orang sehat sebetulnya cuma ingin konsultasi karena dari kantornya minta surat keterangan. Kami tidak bisa mengeluarkan sertifikat bebas corona," lanjut dr Rita.
Pada akhirnya mereka yang datang mandiri hanya akan dilakukan cek kesehatan umum. Tes virus corona hanya bisa dilakukan pada mereka yang memiliki gejala dan punya latar belakang bepergian ke negara terjangkit atau kontak dekat dengan pasien positif.
"Sebetulnya kami tidak anjurkan pemeriksaan mandiri seperti itu karena pada orang sehat tidak ada pemeriksaan corona... Kami akan berikan surat pernyataan tapi bukan bebas corona," pungkas dr Rita.
https://kamumovie28.com/cast/david-morrissey/