Kamis, 18 Juni 2020

Cegah Virus Corona, Bakal Ada Thermal Scanner di Beberapa Stasiun Kereta

 Demi mencegah risiko penularan virus corona, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana akan menggunakan thermal scanner untuk memperkuat langkah antisipasi guna mencegah virus tersebut. Hal ini terkait dengan adanya kasus yang terkonfirmasi positif di Indonesia yang membuat sebagian warga takut untuk menggunakan transportasi umum.
Edi Sukmoro, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), menjelaskan penggunaan thermal scanner ini nantinya bisa memastikan keamanan para penumpang kereta api. Meskipun ia menyebut masih memiliki kendala untuk mendapatkan thermal scanner.

"Kita akan membeli thermal scanner untuk keselamatan bersama, tapi kita kesulitan order ini karena di pasaran pun kosong, nggak gampang order ini," jelasnya saat ditemui di Gedung Transmedia, Lantai 9, Jakarta Selatan, Rabu (4/2/2020).

Menurutnya, selain stok yang langka, penumpang yang membludak khususnya di KRL pun masih menjadi perhatian. Nantinya, ia berencana untuk mengatur antrean untuk para penumpang agar siap mendatangi stasiun lebih awal 1 hingga 2 jam supaya pemeriksaan dengan thermal scanner ini bisa berlangsung dengan tertib.

Meski begitu, ia memastikan upaya pengadaan thermal scanner terus diusahakan agar cepat terlaksana. "Insha Allah dalam waktu dekat kita akan mengadakan itu, di stasiun-stasiun besar dulu, tapi KCI juga akan mengadakan itu," pungkasnya.

Disebut Ampuh Tangkal Corona, Temulawak dan Jahe Merah Ludes di Pasaran

Beberapa waktu lalu beredar tips soal menangkal virus corona Covid-19 dengan konsumsi temulawak dan jahe merah. Menyusul adanya kasus positif Covid-19 di Indonesia, dua bahan rempah ini jadi kian sulit ditemui.
"Temulawak nggak ada, lagi kosong. Jahe merah juga nggak ada tinggal yang kecil-kecil banget," tutur salah satu pedagang di Pasar Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.

Tak hanya ludes, harga temulawak dan jahe merah pun naik. Temulawak yang awalnya Rp 25 ribu perkilogram saat ini dibandrol Rp 40 ribu. Bahkan untuk jahe merah saat ini perkilogram mencapai Rp 70 ribu.

"Seperempat kilo sepuluh ribu?" ujar salah satu pembeli. Dia terdengar kaget saat mengetahui harga temulawak yang melonjak naik.

Pedagang mengaku ia pun saat ini kesulitan mencari temulawak dan jahe merah di pasar induk. Bahkan saat ini para pedagang menyebut mereka sulit mendapat temulawak karena stok kosong.

"Percaya nggak percaya sih. Di pasar induk itu gede banget, pusatnya. Kuintalnya ada berapa ton tapi bilang nggak ada. Dia untung banyak tuh," ujar pedagang.

"Virus itu kan penyakit kok malah dia (penyuplai) alhamdulillah," pungkasnya.

Menyusul kabar dua warga Depok positif virus corona, tak hanya temulawak dan jahe yang diborong pembeli. Sejumlah masker dan hand sanitizer pun habis bahkan harganya ditinggikan.

Beberapa waktu lalu beredar tips soal menangkal virus corona Covid-19 dengan konsumsi temulawak dan jahe merah.

Antisipasi Corona, Dirut KAI Pastikan Ada Antiseptik di Semua Stasiun KRL

Munculnya kasus virus corona yang terkonfirmasi positif membuat sebagian warga merasa panik, apalagi saat sedang menggunakan transportasi publik. Menanggapi hal ini, PT KAI Indonesia mengaku sudah menyiapkan antiseptik di setiap stasiun sebagai langkah pencegahan risiko tertular Covid-19.
Dijelaskan Edi Sukmoro, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) kalau ketersediaan antiseptik sudah berjalan sejak akhir Februari lalu. Antiseptik tersebut tersedia di setiap stasiun commuterline (KRL).

"Corona ini sudah kita antisipasi melalui instruksi utamanya di KRL, awal Februari kita sudah menyiapkan antiseptik, itu saya perintahkan di setiap stasiun menyiapkan antiseptik," jelasnya saat mengunjungi Gedung Transmedia, Lantai 9, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).

Tak hanya itu, menurutnya pihak KAI Juga sudah melakukan sosialisasi melalui instruksi yang disampaikan pada penumpang saat berada di kereta. Instruksi tersebut terkait dengan informasi virus corona Covid-19.

Hal ini dilakukan pihak KAI sebagai langkah pencegahan dan keamanan setiap penumpang. Jadi ingat saat kamu sedang melakukan perjalanan dengan transportasi umum seperti kereta, gunakan antiseptik untuk mencegah risiko penularan virus corona baru ini, ya!
https://kamumovie28.com/cast/connie-nielsen/

Penjelasan Dokter Soal Tak Merokok Bisa Cegah Virus Corona

Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Somad mengimbau agar warganya tak merokok untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Betulkah pernyataan tersebut secara medis?
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Paru (RSUP) Dr. H. A. Rotinsulu Bandung, dr Edi Sampurno mengatakan secara medis, asap rokok memang bisa mengundang penyakit masuk ke dalam paru-paru.

Dalam asap rokok setidaknya terdapat 4000 senyawa kimia, yang 200 di antaranya beracun, dan 43 di antaranya menjadi pemicu kanker. "Jadi dalam rokok itu ada partikel berbahaya," ujar Edi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/3/2020).

Edi mengatakan partikel berbahaya yang terkandung dalam asap rokok itu bila terhirup, akan mengganggu fungsi kerja silia atau bulu-bulu halus di dinding paru-paru yang bertugas menangkal kuman atau penyakit dari udara.

"Kalau seseorang menghisap saluran napas akan terganggu, karena silia-nya rusak. Oleh karena itu penyakit Corona Virus atau bakteri lain bisa masuk dengan mudah melalui paru-paru," katanya.

Tentu potensi terjangkit penyakit menular via udara semakin tinggi kepada perokok, ditambah jika kondisi badannya juga kurang fit atau imunitasnya tengah lemah.

"Tentu banyak penyakit paru yang terjadi, paling sering dari asap rokok," katanya.

Warga Sehat Periksa ke RS
Permintaan warga untuk memastikan dirinya terbebas dari Virus Corona atau Covid-19 terus meningkat di Rumah Sakit Umum Paru (RSUP) Dr H.A Rotinsulu di Kota Bandung, Jawa Barat.

Lonjakan permintaan itu terjadi, setelah Presiden Joko Widodo menyatakan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Depok, Jabar dinyatakan positif Corona pada Senin (2/3) lalu.

"Tentu dengan adanya yang positif, kewaspadaan semakin meningkat kita harapkan dan jangan terlalu berlebihan, oleh karena rumah sakit di daerah sedang memindai mana pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit rujukan," ujar Direktur Utama RSUP Rotinsulu, Dr Edi Sampurno saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/3).

Sejak laporan dua orang positif Corona tersebut, setiap harinya RSUP Rotinsulu melayani dua hingga tiga orang warga yang ingin diperiksa kesehatannya.

"Tentu dengan adanya yang dua positif banyak sekali pasien yang inin diperiksa apakah dia positif atau negatif, bakan pasien yang sehat pun dia kepengin juga minta bebas dari Corona," kata Edi melanjutkan.

Edi mengajak agar masyarakat menjalankan pola hidup sehat untuk membentuk daya tahan tubuh yang kuat dari virus Corona. "J

adi kita sudah mempersiapkan sarana-prasana, peralatan serta tim covid-19 ini yang terdiri dari dokter spesialis paru, penyakit dalam, kemudian juga anestesi, kemudia radiologi, perawat dan lain lain dalam rangka untuk mempersiapkan tim yang solid menangani pasien covid 19 ini," ujarnya.

Cegah Virus Corona, Bakal Ada Thermal Scanner di Beberapa Stasiun Kereta

 Demi mencegah risiko penularan virus corona, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana akan menggunakan thermal scanner untuk memperkuat langkah antisipasi guna mencegah virus tersebut. Hal ini terkait dengan adanya kasus yang terkonfirmasi positif di Indonesia yang membuat sebagian warga takut untuk menggunakan transportasi umum.
Edi Sukmoro, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), menjelaskan penggunaan thermal scanner ini nantinya bisa memastikan keamanan para penumpang kereta api. Meskipun ia menyebut masih memiliki kendala untuk mendapatkan thermal scanner.

"Kita akan membeli thermal scanner untuk keselamatan bersama, tapi kita kesulitan order ini karena di pasaran pun kosong, nggak gampang order ini," jelasnya saat ditemui di Gedung Transmedia, Lantai 9, Jakarta Selatan, Rabu (4/2/2020).

Menurutnya, selain stok yang langka, penumpang yang membludak khususnya di KRL pun masih menjadi perhatian. Nantinya, ia berencana untuk mengatur antrean untuk para penumpang agar siap mendatangi stasiun lebih awal 1 hingga 2 jam supaya pemeriksaan dengan thermal scanner ini bisa berlangsung dengan tertib.

Meski begitu, ia memastikan upaya pengadaan thermal scanner terus diusahakan agar cepat terlaksana. "Insha Allah dalam waktu dekat kita akan mengadakan itu, di stasiun-stasiun besar dulu, tapi KCI juga akan mengadakan itu," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/cast/hiroya-shimizu/