Senin, 22 Juni 2020

Putin Akan Buka Parade Militer Perang Dunia II di Tengah Pandemi Corona

Ribuan tentara Rusia akan menggelar parade militer Perang Dunia II di Moskow, Rusia pada hari Rabu (24/6/2020). Presiden Rusia Vladimir Putin akan tampil untuk membuka acara ini.
Seperti dilansir AFP, Senin (22/6/2020) pertunjukan militer di Lapangan Merah digelar untuk memperingati 75 tahun kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II. Acara ini telah dijadwalkan pada 9 Mei, tetapi Rusia menundanya dengan mengutip permintaan para veteran, ketika kasus-kasus virus Corona meningkat.

Putin menjadwal ulang acara itu segera setelah melonggarkan lockdown Corona. Dengan lebih dari 8.000 kematian yang tercatat dan sekitar 580.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, Rusia memiliki beban kasus Corona tertinggi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Brasil.

Parade ini bertepatan dengan peringatan parade pertama pasca-perang di Lapangan Merah, yang melihat pasukan Soviet menurunkan standar Nazi di depan mausoleum Lenin pada 24 Juni 1945.

Itu terjadi hanya satu minggu menjelang pemungutan suara nasional tentang amandemen konstitusi yang akan memungkinkan Putin, yang berkuasa sejak tahun 2000, untuk mengatur ulang batas waktunya dan tetap menduduki jabatan Presiden Rusia hingga 2036.

Parade ini akan menjadi penampilan utama dan pertama Putin di depan publik sejak pandemi Corona, setelah ia menghadiri upacara pengibaran bendera di tempat terbuka pada 12 Juni.

Pria berusia 67 tahun itu akan mengecek tampilan militer modern yang mungkin melibatkan lebih dari 13.000 tentara, dengan lebih dari 20 item perangkat keras dipamerkan untuk pertama kalinya, termasuk pelontar api Tosochka, tank T-90M dan rudal Buk-M3.

Kendaraan vintage seperti T-34 tank juga akan dipajang dan beberapa pasukan akan mengenakan seragam Perang Dunia II.

Sementara Putin telah mendorong acara pawai, beberapa pihak telah menyuarakan kekhawatiran akan risiko infeksi Corona, dengan acara publik massal masih secara resmi dilarang di Moskow.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menyarankan warga untuk menonton acara ini dari televisi daripada menghadiri secara langsung.

HUT ke-493, Jakarta Masih Punya 362 Ribu Warga Miskin

DKI Jakarta hari ini sedang berulang tahun yang ke 493. Di usianya yang hampir 500 tahun, Jakarta masih memiliki tugas berat yang harus diselesaikan.
Misalnya masalah kemiskinan sampai kesenjangan. Berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DKI Jakarta tahun anggaran 2019 jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tercatat 362,3 ribu orang atau sekitar 3,42%.

Kepala ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto mengungkapkan kemiskinan dan kesenjangan di negara berkembang ini pasti masih ada seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

"Tipikal negara berkembang, di Ibu Kota Negaranya pasti ada kelompok miskin atau marjinal yang dia berada di piramida paling bawah. Indonesia sama seperti Brasil, India, Argentina soal kelompok marjinal ini," kata Ryan saat dihubungi detikcom, Senin (22/6/2020).

Dia mengungkapkan, dibutuhkan fiskal dari negara untuk mencapai ke jalur terbawah tersebut. Menurut Ryan di kota seperti Jakarta ketimpangan ini harus semakin kecil.

Hal ini agar jarak antara si kaya dan si miskin tidak semakin jauh dan melebar. "Indeks gini rasio itu harus makin kecil agar si kaya dan si miskin gap nya semakin dekat. Jangan semakin lebar, alat kontrolnya itu saja," jelas dia.

Kemudian, Jakarta juga harus menghitung indeks pembangunan manusia dan bisa mencatatkan kesejahteraan.
https://cinemamovie28.com/the-unspoken/

Hadapi China, Taiwan Luncurkan Jet Canggih Buatan Sendiri

 Taiwan meluncurkan jet latih canggih Brave Eagle yang mereka bangun sendiri. Jet tersebut merupakan bagian dari strategi pertahanan Taiwan dalam menghadapi tekanan China yang semakin kuat.
Presiden Tsai Ing-wen menghadiri peresmian penerbangan publik perdana jet latih canggih (AJT) Yung Yin (Brave Eagle) itu. Dia menggambarkan uji terbang itu sebagai momen bersejarah.

"Hari ini adalah hari besar bagi angkatan udara Republik China dan juga bagi industri kedirgantaraan lokal," kata Tsai menyebut nama resmi Taiwan dalam sambutan di pusat kota Taichung, Senin (22/6) seperti dikutip dari AFP.


"Ini adalah bagian penting demi mewujudkan kemandirian pertahanan kita." Brave Eagle akan digunakan untuk melatih para pilot tempur dan juga sebagai pesawat tempur taktis.

Taiwan selama ini berada di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China. Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah mereka dan bersumpah akan merebut, meski dengan kekerasan, terutama jika negara itu mendeklarasikan kemerdekaan.

Jika menghitung kekuatan, pasukan Taiwan kalah jumlah dengan Tentara Pembebasan Rakyat China yang sangat besar.

Kondisi itu diperparah ketika negara-negara barat semakin waspada menjual sistem senjata canggih ke Taiwan karena takut menimbulkan kemarahan Beijing.

Hal tersebut mendorong Taiwan untuk mengembangkan persenjataan sendiri, termasuk rudal, kapal dan jet tempur latih.

Tsai sendiri tidak disukai Beijing karena dia memandang Taiwan sebagai negara berdaulat de facto dan bukan bagian dari "satu China".

Sejak Tsai pertama kali menjabat pada 2016, China menolak tawaran pembicaraan dan meningkatkan tekanan ekonomi, militer dan diplomatik terhadap Taiwan.

Tsai kembali terpilih menjadi presiden Taiwan setelah menang telak dalam pemilu yang digelar Januari lalu. Dia resmi dilantik untuk periode kedua pada Mei lalu.

Peluncuran Brave Eagle terjadi ketika China terus menunjukkan kehadirannya di wilayah udara Taiwan.

Jet China telah memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan tujuh kali dalam dua pekan terakhir, menurut kementerian pertahanan Taipei.

Taiwan saat ini memiliki sekitar 300 jet tempur, seluruhnya beroperasi sejak 1990-an, termasuk F-16 buatan Amerika Serikat, Mirage 2000-5 buatan Prancis, dan Indigenous Defensive Fighters (IDF) yang dikembangkan secara lokal.

Sejauh ini Amerika Serikat menjadi pemasok utama bagi angkatan bersenjata Taiwan, terlebih sejak Donald Trump menjabat.

Tahun lalu pemerintah Trump mengumumkan akan menjual 66 jet F-16 generasi terbaru ke Taiwan tak lama setelah penjualan peralatan militer lainnya termasuk rudal dan kendaraan lapis baja.

Rencana itu membuat marah China. Mereka bersumpah untuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang terlibat dalam penjualan jika itu terealisasi.

Putin Akan Buka Parade Militer Perang Dunia II di Tengah Pandemi Corona

Ribuan tentara Rusia akan menggelar parade militer Perang Dunia II di Moskow, Rusia pada hari Rabu (24/6/2020). Presiden Rusia Vladimir Putin akan tampil untuk membuka acara ini.
Seperti dilansir AFP, Senin (22/6/2020) pertunjukan militer di Lapangan Merah digelar untuk memperingati 75 tahun kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II. Acara ini telah dijadwalkan pada 9 Mei, tetapi Rusia menundanya dengan mengutip permintaan para veteran, ketika kasus-kasus virus Corona meningkat.

Putin menjadwal ulang acara itu segera setelah melonggarkan lockdown Corona. Dengan lebih dari 8.000 kematian yang tercatat dan sekitar 580.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, Rusia memiliki beban kasus Corona tertinggi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Brasil.

Parade ini bertepatan dengan peringatan parade pertama pasca-perang di Lapangan Merah, yang melihat pasukan Soviet menurunkan standar Nazi di depan mausoleum Lenin pada 24 Juni 1945.

Itu terjadi hanya satu minggu menjelang pemungutan suara nasional tentang amandemen konstitusi yang akan memungkinkan Putin, yang berkuasa sejak tahun 2000, untuk mengatur ulang batas waktunya dan tetap menduduki jabatan Presiden Rusia hingga 2036.

Parade ini akan menjadi penampilan utama dan pertama Putin di depan publik sejak pandemi Corona, setelah ia menghadiri upacara pengibaran bendera di tempat terbuka pada 12 Juni.