Senin, 22 Juni 2020

Tukin Terancam Ditunda, 40% Instansi Belum Pangkas Eselon

 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo menjelaskan hingga pertengahan Juni ini baru 60% instansi pemerintah yang menyederhanakan birokrasi dengan memangkas struktur organisasi dan pengalihan jabatan.
Artinya masih ada 40% instansi yang belum menyelesaikan penyederhanaan birokrasi. Tjahjo pun sudah mengusulkan Kementerian Keuangan menunda pencairan tunjangan kinerja (tukin) PNS/ASN yang instansinya belum membereskan tugas tersebut.

"Sampai bulan Juni ini sudah mendekati 60% selesai," kata Tjahjo dalam Webinar di saluran YouTube Kementerian PANRB, Senin (22/6/2020).

Berdasarkan rapat yang dipimpin Wakil Presiden Ma'ruf Amin, lanjut dia, penyederhanaan birokrasi ini ditargetkan rampung Desember 2020.

"Rapat yang dipimpin oleh Bapak Wapres bahwa diharapkan pada bulan Desember ini sudah selesai secara keseluruhan," sebutnya.

Di tengah upaya penyederhanaan birokrasi ini, dia menjelaskan ada kementerian/lembaga yang justru menambah jumlah eselon. Namun hal itu dapat dipahami karena perlu menyesuaikan dengan tantangan ke depan.

"Ada juga beberapa kementerian yang berani memangkas eselon satunya, tapi juga ada beberapa kementerian/lembaga karena kebutuhan menambah jumlah eselon 1 atau menambah jumlah eselon duanya karena sebagaimana tantangan dan menjawab dari visi misi Bapak Presiden (Jokowi)," tambahnya.

Airlangga Buka Suara soal Temuan KPK di Kartu Pra Kerja

 Belakangan program Kartu Pra Kerja kembali jadi sorotan. Terutama setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kajian terkait program.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto langsung buka suara terkait hal tersebut. Menurutnya, kajian terkait Kartu Pra Kerja ini sebenarnya merupakan inisiatif kementeriannya sendiri.

"Sesungguhnya KPK itu merespons dari surat yang dikirimkan Kemenko Perekonomian, surat tersebut sudah ditindaklanjuti Peraturan Presiden," kata Airlangga dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI terkait Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga Tahun 2021, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Menurutnya, dari surat yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), penyelidikan terkait program Pra Kerja ini akan diserahkan sepenuhnya ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Ada satu rekomendasi dan presiden beberapa kali menegaskan tetap ditangani Kemenko Perekonomian," tegasnya.

Untuk diketahui, dalam kajiannya, KPK menemukan sejumlah permasalahan dalam empat aspek terkait pelaksanaan program tersebut. Pertama, permasalahan dalam proses pendaftaran. Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan BPJS Ketenagakerjaan, data pekerja yang terkena PHK dan sudah dipadankan NIK-nya berjumlah 1,7 juta pekerja terdampak (whitelist). Namun, menurut KPK, hanya sebagian kecil dari whitelist itu yang mendaftar secara daring, malah banyak pendaftar tapi bukan sasaran dari program tersebut.

Kedua, terkait kemitraan dengan platform digital dalam program tersebut. Menurut KPK, kerja sama dengan delapan platform digital yang terdaftar sebagai mitra tidak melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa dan 5 dari 8 platform digital diduga ada unsur konflik kepentingan.

Ketiga, terkait materi pelatihan. KPK menyebut kurasi materi pelatihan tidak dilakukan dengan kompetensi yang memadai. Hanya 13% dari dari 1.895 pelatihan (Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia) yang memenuhi syarat.

Keempat, terkait pelaksanaan program. KPK mengatakan metode pelaksanaan program pelatihan secara daring berpotensi fiktif, tidak efektif, dan merugikan keuangan negara. Hal itu disebabkan metode pelatihan hanya satu arah dan tidak memiliki mekanisme kontrol atas penyelesaian pelatihan yang sesungguhnya oleh peserta.

Selain itu, KPK menyebut sejumlah lembaga pelatihan sudah menerbitkan sertifikat dan insentif, padahal pesertanya belum menyelesaikan keseluruhan paket pelatihan yang telah dipilih. Namun, negara tetap membayar pelatihan yang diikuti peserta tersebut.
https://cinemamovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-39/

Sad, Warna Kulit Juga Jadi Pemicu Kesenjangan Ekonomi

Dunia tengah mengalami protes terhadap perlakuan orang kulit hitam di Amerika Serikat (AS). Beberapa pemimpin perusahaan orang kulit hitam di AS menekankan bahwa kerusuhan di Amerika bukan hanya dari tindakan ketidakadilan rasial tetapi juga kesenjangan kekayaan orang Amerika kulit hitam dan kulit putih.
Ketua dan CEO perusahaan farmasi Merck & Co, Merck Ken Frazier yang merupakan salah satu dari empat CEO kulit hitam di perusahaan Fortune 500 mengatakan bahwa krisis ketidakadilan rasial dan kesenjangan kekayaan orang kulit hitam dan orang kulit putih Amerika telah terjadi selama ratusan tahun di AS.

Dikutip dari CNBC, Senin (22/6/2020), kekayaan orang kulit hitam 90% lebih rendah dibandingkan kekayaan orang kulit putih Amerika. Frazier menjelaskan kemiskinan dan pengangguran orang kulit hitam dua kali lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih Amerika.

Survei Keuangan Konsumen Federal Reserve AS menunjukkan kesenjangan kekayaan rasial terus memburuk. Pada tahun 2016, rata-rata keluarga kulit putih melaporkan memiliki kekayaan US$ 171.000 atau setara Rp 2,4 miliar. Sedangkan keluarga orang kulit hitam hanya US$ 17.400 lebih rendah 10 kali lipat.

Kesenjangan telah memburuk dari waktu ke waktu. Pada 1983, tahun pertama The Fed melakukan survei, keluarga kulit putih di AS memiliki kekayaan delapan kali lebih banyak daripada keluarga kulit hitam.

Keluarga kulit hitam Amerika menghasilkan uang yang jauh lebih sedikit daripada keluarga kulit putih selama beberapa dekade. Penghasilan rata-rata rumah tangga untuk keluarga kulit hitam US$ 41.500 (Rp 590 juta) pada tahun 2018, 40% lebih rendah dari keluarga kulit putih dengan penghasilan US$ 68.000 (Rp 967 juta).

Sejak pertengahan 2000-an, keluarga kulit hitam lebih banyak berutang perihal pinjaman pelajar daripada keluarga kulit putih dan hispanik. Utang pinjaman siswa rata-rata untuk keluarga kulit hitam pada tahun 2016 adalah US$ 14.000 (Rp 199 juta) , dibandingkan keluarga kulit putih dengan utang US$ 11.000 (Rp 156 juta) dan US$ 7.500 (Rp 106 juta).

Memiliki pendapatan yang lebih rendah dan lebih sedikit kekayaan membuat keluarga kulit hitam lebih sulit membeli rumah. Pada 2016, sebanyak 68% keluarga kulit putih memiliki rumah mereka, sementara hanya 42% keluarga kulit hitam yang memilikinya.

Tingkat kekayaan yang lebih rendah dan tingkat kepemilikan rumah yang sedikit itu membawa orang kulit hitam Amerika masuk ke dalam lingkungan miskin. Di mana lebih sedikit lowongan pekerjaan, pendidikan yang berkualitas, dan layanan penunjang ekonomi lainnya. Pada tahun 2018, 23% orang kulit hitam tinggal di lingkungan miskin atau lebih tinggi dibandingkan 4% untuk orang kulit putih.

Tukin Terancam Ditunda, 40% Instansi Belum Pangkas Eselon

 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo menjelaskan hingga pertengahan Juni ini baru 60% instansi pemerintah yang menyederhanakan birokrasi dengan memangkas struktur organisasi dan pengalihan jabatan.
Artinya masih ada 40% instansi yang belum menyelesaikan penyederhanaan birokrasi. Tjahjo pun sudah mengusulkan Kementerian Keuangan menunda pencairan tunjangan kinerja (tukin) PNS/ASN yang instansinya belum membereskan tugas tersebut.

"Sampai bulan Juni ini sudah mendekati 60% selesai," kata Tjahjo dalam Webinar di saluran YouTube Kementerian PANRB, Senin (22/6/2020).

Berdasarkan rapat yang dipimpin Wakil Presiden Ma'ruf Amin, lanjut dia, penyederhanaan birokrasi ini ditargetkan rampung Desember 2020.

"Rapat yang dipimpin oleh Bapak Wapres bahwa diharapkan pada bulan Desember ini sudah selesai secara keseluruhan," sebutnya.

Di tengah upaya penyederhanaan birokrasi ini, dia menjelaskan ada kementerian/lembaga yang justru menambah jumlah eselon. Namun hal itu dapat dipahami karena perlu menyesuaikan dengan tantangan ke depan.

"Ada juga beberapa kementerian yang berani memangkas eselon satunya, tapi juga ada beberapa kementerian/lembaga karena kebutuhan menambah jumlah eselon 1 atau menambah jumlah eselon duanya karena sebagaimana tantangan dan menjawab dari visi misi Bapak Presiden (Jokowi)," tambahnya.
https://cinemamovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-42/