Senin, 29 Juni 2020

Ada Bintang Misterius dengan 'Sayap' yang Bergerak

 Jauh di dalam Serpens Nebula, jaraknya sekitar 1300 tahun cahaya, ada sebuah bintang misterius bernama HBC 672, yang juga dikenal dengan nama Bat Shadow.
Bat Shadow adalah bintang yang cukup terkenal karena punya hal unik, yaitu sepasang sayap berwarna hitam. Namun para peneliti baru-baru ini menemukan hal menarik baru dari Bat Shadow.

Dengan memakai Hubble Space Telescope, para peneliti itu baru-baru ini menyadari kalau sayap Bat Shadow itu ternyata tak diam, melainkan terlihat mengepak, demikian dikutip detikINET dari Digital Trends, Senin (29/6/2020).

Bat Shadow pertama ditemukan pada 2018, dan saat itu para peneliti berteori bahwa bintang tersebut punya cincin di sekitarnya, yang membentuk bayangan pada awan di belakangnya -- yang terlihat seperti sayap.

"Ada bintang yang dikelilingi oleh cincin, dan cincin tersebut tak seperti cincin Saturus -- tidak datar, melainkan mengembang. Jadi cahaya dari bintang jika melewati cincin tersebut akan terpantul dan membentuk sebuah bayangan," ujar Klaus Pontoppidan, ketua tim peneliti yang menemukan bintang ini.

Cincin inilah yang kemudian membuat bayangan itu bisa bergerak layaknya sayap, karena cincinnya dianggap berbentuk seperti pelana kuda. Sementara sayapnya yang terlihat bergerak itu diasumsikan karena ada planet yang melewati jalur cahayanya, yang membuat bayangannya terlihat bergerak.

Setidaknya itulah penjelasan paling masuk akal saat ini untuk bintang tersebut, karena cincinnya itu terlalu kecil untuk bisa dilihat dari Bumi menggunakan teleskop Hubble.

Meski cincin Bat Shadow sangat kecil, bayangan yang dihasilkannya sangatlah besar. Ukurannya 200 kali lebih besar dari diameter sistem tata surya kita. Saking besarnya, cahaya membutuhkan waktu 45 hari untuk bisa untuk mencapai ujungnya.

Segway yang Pernah Ngehits, Tamat Riwayatnya

- Segway dua roda versi awal pernah populer meski seiring waktu berlalu tak banyak penggunanya. Nah, sarana transportasi ikonik ini tamat riwayatnya karena tidak lagi akan diproduksi.
Menurut laporan eksklusif dari Fast Company, Segway Inc akan menghentikan produksi kendaraan listrik legendaris tersebut pada 15 Juli di fasilitas pabrik di New Hampshire, Amerika Serikat. Sebagian pegawai pun kena PHK, tersisa 12 orang untuk menangani garansi dan perbaikan perangkat yang masih digunakan saat ini.

Tidak jelas sampai kapan perusahaan akan memberi support pada Segway Human Transporter tersebut. Perusahaan akan mengalihkan fokus ke produk yang lain, bukan lagi alat transportasi dua roda tersebut.

Kabar ini merupakan akhir yang cukup menyedihkan mengingat Segway dua roda langsung ngehits sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2001. Perangkat ini diyakini akan merevolusi transportasi pribadi.

Segway original itu dibuat oleh engineer AS, Dean Kamen. Tapi di kemudian hari, Segway model awal ini kebanyakan hanya dipakai di bandara atau oleh aparat, tidak begitu diminati warga umum.

Bahkan ada beberapa kecelakaan sosok penting yang memakai Segway. Pada tahun 2003 misalnya, George W Bush jatuh dari Segway yang ia kendarai di rumah orang tuanya.

Pada tahun 2015, Usain Bolt yang sedang merayakan kemenangannya di lintasan lari ditabrak kameramen yang memakai Segway. Untungnya tidak terjadi luka serius.

Paling tragis menimpa pemilik Segway, Jimi Heseleden, yang sempat membeli perusahaan itu pada tahun 2009. Ia jatuh ke sungai di Inggris menggunakan salah satu kendaraan Segway dan meninggal dunia.

Segway Inc kini dimiliki oleh perusahaan asal China, Ninebot, yang melakukan aksi akuisisi pada tahun 2015. Mereka punya berbagai produk termasuk skuter dan kursi roda.
https://kamumovie28.com/star/louis-c-k/

New York Sterilkan Kereta dari COVID-19 Pakai Sinar UV

 Tidak semua orang siap menggunakan kereta dan bus saat kota New York di Amerika Serikat (AS) dibuka kembali untuk kegiatan bisnis. Karenanya, New York mengandalkan teknologi sinar ultraviolet (UV) untuk mensterilkan transportasi umum dari bermacam virus penyakit, termasuk COVID-19.
Otoritas transportasi metropolitan (MTA) New York tahu bahwa akan sangat sulit meyakinkan masyarakat agar mau kembali menggunakan transportasi umum. Apalagi kasus COVID-19 di kota tersebut masih menjulang.

Ketua dan CEO MTA Pat Foye berharap, sejumlah langkah untuk mendisinfeksi transportasi yang dilakukan perusahaannya bisa mengembalikan kepercayaan pengguna kereta dan bus.

"Tujuan kami secara keseluruhan adalah mengambil setiap tindakan yang kami bisa untuk meminimalkan risiko, dan itu terus menjadi prioritas utama kami," kata Foye seperti dikutip dari CNET.

Banyak pertanyaan dan kekhawatiran tentang keamanan transportasi massal di masa pandemi virus Corona. Sebuah studi dari Massachusetts Institute of Technology yang diterbitkan April lalu mengklaim subway atau kereta bawah tanah adalah transportasi yang menjadi sarana penyebaran COVID-19 di New York, meski banyak kritikus mempertanyakan validitas penelitian tersebut.

Foye sendiri yang dites positif terjangkit virus Corona pada awal April lalu mengatakan, ia tidak percaya kalau subway menjadi sumber infeksi. Dia mencatat penelitian di seluruh dunia tidak menunjukkan hal serupa.

Namun yang jelas, selama tiga bulan terakhir, MTA menurutnya telah meluncurkan berbagai cara untuk membersihkan transportasi mereka dan memastikan para penggunanya mempraktikkan kebiasaan normal baru yang berkontribusi menghentikan penyebaran penyakit seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan selalu menggunakan masker.

MTA bukan satu-satunya perusahaan yang memanfaatkan teknologi sinar UV untuk mendisinfeksi transportasi. Sebelumnya ada juga Yanggao, perusahaan transportasi umum di China, yang menggunakan sinar UV untuk membersihkan armada bus mereka.

Sinar UV dipancarkan ke seluruh penjuru bus untuk membunuh kuman dan virus-virus sebagai bagian dari upaya bersih-bersih menghalau epidemi COVID-19 yang mematikan. Mengapa menggunakan sinar UV? Otoritas kesehatan China menyebutkan, virus corona sensitif terhadap sinar UV dan panas.

Sebelum menggunakan teknologi ini, disinfeksi dilakukan dengan membersihkan bus menggunakan penyemprot. Cara ini memerlukan waktu lebih lama, memerlukan dua orang per bus untuk melakukannya, lebih repot, dan kurang efektif karena mungkin saja ada bagian bus yang tidak tersentuh.

Dengan menggunakan sinar UV, perusahaan transportasi Shanghai bisa mendisinfeksi 250 bus dalam sehari. Disinfeksi yang semula perlu waktu 30-40 menit per bus, dipangkas menjadi hanya 5 menit per bus. Cara ini dinilai lebih cermat untuk melenyapkan semua efek penyakit COVID-19.

Ada Bintang Misterius dengan 'Sayap' yang Bergerak

 Jauh di dalam Serpens Nebula, jaraknya sekitar 1300 tahun cahaya, ada sebuah bintang misterius bernama HBC 672, yang juga dikenal dengan nama Bat Shadow.
Bat Shadow adalah bintang yang cukup terkenal karena punya hal unik, yaitu sepasang sayap berwarna hitam. Namun para peneliti baru-baru ini menemukan hal menarik baru dari Bat Shadow.

Dengan memakai Hubble Space Telescope, para peneliti itu baru-baru ini menyadari kalau sayap Bat Shadow itu ternyata tak diam, melainkan terlihat mengepak, demikian dikutip detikINET dari Digital Trends, Senin (29/6/2020).

Bat Shadow pertama ditemukan pada 2018, dan saat itu para peneliti berteori bahwa bintang tersebut punya cincin di sekitarnya, yang membentuk bayangan pada awan di belakangnya -- yang terlihat seperti sayap.

"Ada bintang yang dikelilingi oleh cincin, dan cincin tersebut tak seperti cincin Saturus -- tidak datar, melainkan mengembang. Jadi cahaya dari bintang jika melewati cincin tersebut akan terpantul dan membentuk sebuah bayangan," ujar Klaus Pontoppidan, ketua tim peneliti yang menemukan bintang ini.

Cincin inilah yang kemudian membuat bayangan itu bisa bergerak layaknya sayap, karena cincinnya dianggap berbentuk seperti pelana kuda. Sementara sayapnya yang terlihat bergerak itu diasumsikan karena ada planet yang melewati jalur cahayanya, yang membuat bayangannya terlihat bergerak.
https://kamumovie28.com/star/kevin-gage/