Rabu, 01 Juli 2020

Kerap Dengar Suara Aneh, Ternyata Ada Kecoak di Dalam Telinga Pria Ini

Kecoak hidup ditemukan di telinga seorang pria asal China. Pria ini menyadari ada sesuatu yang aneh di dalam telinganya karena mendengar bunyi goresan kecil atau seperti sedang 'menggaruk' berulang kali.
Saat tidur, suara aneh dalam telinga pria ini selalu muncul. Ia tidak mengira suara aneh ini ternyata berasal dari kecoak di dalam telinga-nya.

Dikutip dari Daily Star, kecoak ini akhirnya berhasil dikeluarkan usai si pria selalu mengeluh telinganya terasa nyeri dan gatal. Rumah Sakit Xiangzhou di Zhuhai, di Provinsi Guangdong, China Selatan, melaporkan kasus yang dialami pria ini bukan satu-satunya.

Dikatakan, RS Xiangzhou merawat tiga pasien dalam tujuh jam yang memiliki serangga di dalam telinganya. Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Yi Changlong mengatakan pasien pertamanya bernama He tiba di RS pada 24 Juni dengan keluhan gatal, rasa sakit di telinga, dan suara seperti 'menggaruk' secara intens di dalam telinganya.

"Kecoak sepertinya merayap ke telingaku ketika aku sedang tidur. Rasa sakit dan gatal membuatku terjaga sepanjang malam," keluh He.

Dokter Yi mengatakan usai melakukan pemeriksaan pada telinga He, ditemukan kecoak kecil yang mencoba masuk ke telinga He. Bahkan kecoak itu telah melukai gendang telinga He.

Untungnya, kecoak yang ada di dalam telinga pria tersebut berhasil diatasi dengan obat tetes telinga, lalu diangkat dengan pinset.

"Seandainya kecoa itu tidak dilepaskan pada waktunya, itu bisa melukai gendang telinganya," kata dr Yi.

Tenaga medis RS Xiangzhou kemudian mengatakan merawat dua orang lain dengan gejala yang sama di hari yang sama.

"Saya mengikutinya dengan menggunakan pengangkat telinga. Saya tidak bisa melihat apa itu, tetapi itu semakin jauh ke telinga saya," kata Chen pasien berikutnya dengan gejala serupa.

Petugas medis menyarankan untuk tidak mencoba menghilangkan serangga dengan cotton buds atau ear picks, yang selanjutnya dapat mengganggu agitasi atau membunuh mereka di dalam telinga.

"Kadang-kadang jika Anda menyinari obor ke telinga, serangga mengikuti cahaya. Ketika itu tidak berhasil, minyak sayur dapat digunakan untuk menenggelamkan serangga. Jika tidak pasti, cari bantuan medis," saran dr Yi.

Gak Cuma Nikmat, Kopi Juga Bisa Bikin Pintar, Kok Bisa?

Ada kopi hitam, kopi susu, cappucino, moccacino, espresso, americano, dan masih banyak lagi jenis-jenis kopi modern yang umum ditemukan di kedai kopi. Mana yang merupakan favoritmu?
Namun tahukah kamu tak penting jenis dan rasa kopi yang kamu sukai karena konon katanya kopi bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak. benarkah demikian?

Melansir dari Healthline, minum kopi tidak hanya bisa membuat kamu terjaga pada malam hari, melainkan juga bisa membuat kamu menjadi lebih pintar. Hal ini dikarenakan adanya bahan aktif dalam kopi yang disebut dengan kafein.

Banyak penelitian yang meneliti efek kafein pada otak yang menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan memori, kewaspadaan, serta fungsi otak secara umum dengan cara menghalangi efek penghambat neurotransmitter yang disebut adenosin. Dengan mencegahnya, kafein bisa meningkatkan pengiriman neuron di otak dan melepas neurotransmitter lain seperti dopamin dan norepinefrin.

Beberapa penelitian lain juga menyebutkan bahwa kafein memiliki efek untuk meningkatkan daya ingat jangka pendek. Saat seseorang mengonsumsi tablet kafein dan mempelajari serangkaian gambar, kemampuan mereka untuk mengenali gambar ini dalam 24 jam menjadi lebih kuat. Namun untuk efek memori jangka panjang masih perlu diselidiki lebih lanjut.

Kopi memang baik untuk membantu meningkatkan fungsi otak, namun jangan salah kaprah dengan mengira makin banyak minum kopi, membuat otak makin pintar. Minum kopi yang berlebihan justru akan menyebabkan dampak buruk seperti kecemasan, kegelisahan, jantung berdebar, hingga masalah tidur.

Konsumsilah kopi sewajarnya untuk bisa merasakan efek positif kopi bagi kecerdasan otak. Bagi yang bosan dengan kopi yang itu-itu saja serta ingin mencoba rasa kopi yang lain, kamu bisa coba mencarinya di GrabFood.

Di GrabFood, ada banyak sekali jenis dan cita rasa kopi yang ditawarkan oleh merchant. Kamu bisa mencoba kopi dengan cita rasa berbeda melalui smartphone dalam genggamanmu.
https://nonton08.com/cast/stephen-fewell/

Ini 7 Alasan Virus G4 Berpotensi Jadi Pandemi

Varian baru dari virus flu babi H1N1 ditemukan oleh para peneliti di China. Virus ini diberi kode G4 EA H1N1 atau disebut virus G4 dan berpotensi jadi pandemi.
Virus G4 ditemukan setelah para ilmuwan menganalisis hampir 30 ribu swab hidung babi di 10 provinsi berbeda di China dari tahun 2011 hingga 2018. Bahkan, tes antibodi menemukan sekitar 10,4 persen pekerja di industri babi dan 4,4 persen populasi umum tampaknya telah terinfeksi virus tersebut.

Dikutip dari jurnal Proceeding of National Academic of Science (PNAS), berikut 7 alasan mengapa virus G4 berpotensi jadi pandemi.

1. Virus G4 sudah beredar di populasi babi di China
Dari tahun 2011-2013 varian yang paling umum ditemukan dari virus flu EA H1N1 di sampel lendir hidung babi di China adalah strain genotipe 1 (G1). Tetapi, mutasi pada strain ini akhirnya menyebabkan munculnya varian genotipe 4 (G4).

Setiap tahun sejak 2014, virus G4 menjadi semakin umum ditemukan di antara populasi babi di China.

2. Virus G4 dapat melekat di reseptor yang mirip dengan manusia
Menurut studi PNAS, dalam uji laboratorium peneliti menemukan bahwa virus G4 dapat melekat di reseptor SAα2,6Gal yang mirip dengan reseptor yang ada pada manusia.

SAα2,6Gal adalah reseptor yang berada di sel lapisan saluran pernapasan manusia. Jika melekat di reseptor, virus akan mudah masuk ke dalam sel-sel lainnya pada tubuh manusia.

3. Virus G4 dapat melekat di jaringan kerongkongan manusia
Para peneliti mendapati virus G4 dapat melekat pada sel yang melapisi trakea atau kerongkongan. Trakea menghubungkan berbagai organ penting dalam tubuh termasuk paru-paru.

4. Virus G4 dapat menginfeksi sel epitel saluran napas manusia
Studi PNAS menemukan, virus G4 dapat menginfeksi sel-sel epitel yang melapisi bronkus dan alveoli di paru-paru. Bahkan, virus ini dapat membelah diri dengan cepat di dalam sel-sel tersebut.

5. Virus G4 dapat menular melalui droplet atau kontak langsung
Eksperimen pada ferret (sejenis musang) mendapati virus G4 dapat menular melalui droplet atau percikan yang keluar saat batuk dan bersin. Penelitian dilakukan dengan menempatkan ferret yang telah terinfeksi virus G4 dengan yang masih sehat pada satu wadah yang sama.

Hasilnya menunjukkan, ferret yang sehat bisa langsung terinfeksi, yang menandakan virus G4 dapat menular melalui kontak langsung.

Percobaan lain pun dilakukan, yakni memisahkan ferret yang terinfeksi dengan yang tidak. Tetapi, kandang mereka ditempatkan secara berdekatan.

Hasilnya, ferret yang sehat tetap tertular virus G4, yang menandakan virus ini dapat menular melalui droplet.

6. Vaksin flu tidak ampuh mencegah infeksi virus G4
Studi PNAS menjelaskan, vaksin flu yang ada saat ini tidak dapat mengatasi virus G4. Sehingga perlu vaksin baru untuk mencegah penyebaran virus ini.

Laporan di PNAS menyebut proses pembuatan vaksin virus G4 tak akan sesulit mengembangkan vaksin Corona. Sebab, virus ini bukanlah penyakit yang benar-benar baru seperti COVID-19.

7. Sudah ada manusia yang terinfeksi virus G4
Berdasarkan pengumpulan sampel darah dari tahun 2016-2018 di China, sebanyak 10,4 persen pekerja di industri babi di 15 peternakan berbeda dan 4,4 persen populasi umum memiliki antibodi terkait virus G4. Artinya, kemungkinan mereka pernah terinfeksi virus ini.
https://nonton08.com/cast/bardo-fenyvesi/