Kamis, 02 Juli 2020

Wah Bansos Salah Sasaran! Pejabat Eselon I Masuk Daftar Penerima

Rapat Komisi VI DPR RI dan BUMN karya menghasilkan enam kesimpulan. Kesimpulan rapat dibacakan Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza di Komisi VI DPR Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Kesimpulan pertama, Komisi VI dapat menerima penjelasan pencairan utang pemerintah ke PT Hutama Karya (Persero) tahun anggaran 2020 sebesar Rp 1,88 triliun yang berupa kekurangan pembayaran pemerintah terhadap pembelian lahan proyek jalan tol tahun 2016-2020.

Kedua, Komisi VI dapat menerima penjelasan pencairan utang pemerintah kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun anggaran 2020 sebesar Rp 59,9 miliar yang berupa kekurangan penggantian pembebasan lahan proyek jalan Tol Serang-Panimbang dari tahun 2018-2020.

Ketiga, Komisi VI dapat menerima penjelasan pencairan utang pemerintah kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 8,9 triliun yang berupa outstanding pokok dana talangan yakni pada tol yang kepemilikannya mayoritas Rp 2,76 triliun dan tol minoritas Rp 943,9 miliar, outstanding cost of fund tol mayoritas Rp 506,7 miliar dan minoritas Rp 497,9 miliar, selisih cost of fund tol mayoritas Rp 838,9 miliar dan minoritas Rp 1,42 triliun,

Ada juga piutang LRT Sumatera Selatan sebesar Rp 1,92 triliun bersumber dari realokasi anggaran Kementerian Perhubungan.

Keempat, Komisi VI meminta Hutama Karya, Wijaya Karya dan Waskita Karya untuk segera melakukan renegosiasi terhadap kreditur agar bisa menekan cost of fund sekecil mungkin sesuai dengan pembayaran utang pemerintah kepada Hutama Karya, Wijaya Karya dan Waskita Karya.

Kelima, Komisi VI akan membahas pencairan utang pemerintah ke BUMN tahun 2020 pada rapat pleno Komisi VI sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rapat kerja dengan Menteri BUMN.

Keenam, Komisi VI meminta Hutama Karya, Wijaya Karya dan Waskita Karya untuk memberikan jawaban tertulis dalam waktu paling lama 10 hari kerja atas pertanyaan anggota Komisi VI DPR.

Wah Bansos Salah Sasaran! Pejabat Eselon I Masuk Daftar Penerima

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa membeberkan permasalahan penyaluran bantuan sosial (bansos) di lapangan. Salah satunya penerima bansos salah sasaran.

Dia mencontohkan pejabat eselon I di Bappenas ada yang masuk daftar penerima bansos.

"Di kantor saya eselon I dapat, bayangkan gitu, karena mungkin yang dipakai data yang lama. Bukan Kementerian Sosial yang salah, bukan dia (penerima) juga yang salah. Waktu pemutakhiran tahun berapa diambil dan diambil di KK-nya itu untuk Jakarta, kan aneh bin ajaib," kata dia dalam rapat kerja gabungan dengan Komisi VIII di Gedung DPR RI, Rabu (1/7/2020).

Lebih lanjut Suharso mengatakan ada juga orang kaya di Jakarta yang 'dipaksa' menerima bansos karena permasalahan data tersebut.

"Karena kami juga ada di lapangan, kami backup data di lapangan, apa yang terjadi kita tahu persis, misalnya ada orang-orang yang mampu, rumahnya gedongan di Jakarta tapi dipaksa harus menerima," sebutnya.

Dia pun menjelaskan bahwa pemerintah melakukan perbaikan data-data tersebut dan saat ini sedang berjalan.

"Jadi kita merasakan itu, kita melihat itu, bukan kita tanpa melihatnya. Jadi soal verifikasi, validasi itu sedang berproses sampai hari ini. Karena itulah ada program perbaikan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) untuk tahun 2021," tambahnya.
https://indomovie28.net/black-clover-episode-24-subtitle-indonesia/

Rabu, 01 Juli 2020

Kenali Lebih Dalam Manfaat Kunyit, Jahe Merah dan Madu untuk Lambung

 Asam lambung merupakan gejala maag dengan kondisi lambung luka atau meradang. Dalam mengatasi masalah lambung, tanaman herbal telah menjadi andalan masyarakat sebagai alternatif pengobatan tradisional. Jika ditelaah banyak obat herbal yang efektivitasnya tidak kalah dibanding obat kimia.
Bahkan, Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi mengatakan beberapa obat herbal dianggap lebih aman jika dibandingkan dengan obat kimia. Hal ini karena obat herbal mengandung bahan aktif yang lebih rendah. Namun, keduanya tetap memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"Obat kimia biasanya memiliki data efikasi dan safety yang memadai, karena menggunakan bahan aktif biasanya kerjanya lebih cepat, berbeda dengan herbal yang terbuat dari ekstrak, di mana bahan aktifnya tidak sebanyak yang terdapat pada obat kimia," ujarnya kepada detikcom baru-baru ini.

Menurut dr Helmin, untuk mengatasi gejala maag ada berbagai tanaman obat herbal yang dapat dicoba. Beberapa di antaranya memiliki efikasi yang baik untuk sakit maag dengan dibuktikan melalui pengujian, diantaranya kunyit, adas, akar manis,madu, jahe.

Kunyit dapat membunuh beberapa jenis bakteri pembuat luka pada lambung. Sementara, jahe diyakini dapat meredakan iritasi pada saluran cerna serta mengurangi kontraksi lambung, dan madu dapat mengurangi risiko terjadinya radang akibat serangan gangguan asam lambung. Perlindungan ini bahkan sampai kerongkongan, yang bisa mengalami penurunan fungsi akibat asam lambung.

"Kunyit termasuk tanaman herbal yang banyak digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, dan bukti efikasi juga sudah banyak. Untuk mengatasi sakit maag, kunyit bekerja melalui efikasi sebagai antiperadangan sehingga dapat meredakan peradangan di lambung," pungkasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain itu kandungan dalam kunyit dapat membantu menambah lapisan lambung sehingga tidak mudah iritasi oleh asam lambung. Dengan demikian lambung keasaman dan gas dalam lambung dapat diatasi.

Namun, jika Anda tak mau repot-repot bikin ramuan alami tersebut, kini tersedia obat herbal yang lebih praktis seperti Promag Herbal. Promag Herbal mengandung 8 bahan herbal yang dipercaya dapat mengatasi gangguan lambung, seperti kunyit, jahe merah, madu, Adas, Ananas, Akar Manis, dan daun mint. Dengan kemasan yang praktis, Promag Herbal dapat dengan mudah untuk dibawa dan dikonsumsi di mana saja.

Obat Ini Disebut Potensial Kurangi Risiko Kematian Corona

Dokter di Wuhan, tempat virus Corona pertama kali mewabah menerbitkan sebuah studi penelitian terkait manfaat dari metformin. Dikatakan, pengidap diabetes yang menggunakan metformin memiliki kemungkinan lebih kecil untuk meninggal dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metformin.
Penelitian oleh University of Minnesota juga menemukan metformin mungkin dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat virus Corona. Sebab, para ahli menemukan penggunaan metformin mengurangi respons inflamasi dalam tubuh.

Hal ini kemudian dikaitkan dengan kunci untuk melawan virus Corona COVID-19, karena peradangan dan badai sitokin umumnya adalah salah satu penyebab utama kematian Corona. Harapan besar terkait manfaat metformin ini datang usai para peneliti menemukan steroid dexamethasone yang tersedia secara luas mengurangi kematian hingga sepertiga di antara pasien yang menggunakan ventilator dan seperlima pasien Corona yang membutuhkan oksigen.

Mengobati Corona dengan beberapa obat kini diklaim ahli sebagai hal yang paling menjanjikan kala vaksin belum tersedia. Seperti dexamethasone, metformin disebut murah dan tersedia secara luas dan diharapkan menjadi 'kabar baik' bagi negara-negara berkembang.

Dikutip dari The Sun, studi juga menemukan metformin membantu orang yang kelebihan berat badan dan obesitas. Orang yang kelebihan berat badan dan obesitas berisiko lebih besar mengalami komplikasi serius atau kematian akibat virus Corona COVID-19.

Metformin juga disebut bisa membantu melawan kanker payudara yang setidaknya membunuh sekitar 11.400 orang setiap tahun. Suzy Birkett dari Klinik Perawatan Onkologi swasta di London meyakini metformin meningkatkan efektivitas obat kanker konvensional.

"Ini adalah perawatan yang sangat kuat tetapi lambat untuk dilakukan. Siapa yang akan membayar uji coba besar untuk persetujuan peraturan obat metformin ketika pada akhirnya tidak ada untung? Metformin murah sekali," jelas Suzy.

"Ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa jika Anda memberi metformin pada hewan, mereka hidup lebih lama," jelas direktur American Federation for Ageing Research, kepada Good Health, dikutip dari Daily Star.
https://nonton08.com/cast/sita-chan/