Jumat, 03 Juli 2020

WHO: Risiko Penularan Corona dari Hewan Peliharaan ke Manusia Sangat Kecil

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sangat kecil kemungkinan hewan peliharaan menularkan COVID-19 ke pemiliknya. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, meski telah ada beberapa hewan seperti kucing, musang, dan harimau yang terinfeksi virus Corona, kecil kemungkinan mereka menularkan pada manusia.
"Ada resiko yang sangat kecil dari hewan peliharaan, karena ada beberapa kekhawatiran tentang hewan peliharaan yang menjadi sumber infeksi," katanya dikutip dari Reuters.

Beberapa waktu lalu beredar kabar mengenai hewan peliharaan yang terinfeksi COVID-19. Gejala virus Corona di hewan pun hampir mirip dengan manusia seperti demam dan kesulitan bernapas.

Banyak masyarakat kemudian khawatir akan penularan virus Corona dari hewan peliharaannya. Namun pakar infeksi sepakat bahwa risiko penularan dari manusia ke hewan khususnya kucing cukup dikatakan cukup rendah.

Meski demikian pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) mengimbau agar hewan peliharaan juga tetap mengikuti aturan social distancing atau jaga jarak. Dalam arti, hewan peliharaan juga dibatasi interaksinya dengan orang atau hewan lain di luar rumah.

"Perlakukan hewan peliharaan seperti yang Anda lakukan pada anggota keluarga lainnya, jangan biarkan hewan peliharaan berinteraksi dengan orang atau hewan lain di luar rumah," tulis CDC.

Pariwisata Dibuka Kembali Saat New Normal, Ini yang Harus Dilakukan

Sektor pariwisata di Indonesia akan segera dibuka saat memasuki New Normal pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo meminta pembukaan tidak dilakukan dengan tergesa-gesa. Jokowi memberi syarat sektor pariwisata dapat beroperasi di suatu daerah jika R0 (basic reproductive number, R-nought) atau potensi penularan COVID-19 tercatat di bawah 1.
"Rt (R effective)-nya di bawah 1, sehingga betul-betul secara bertahap kita bisa membuka sektor pariwisata tetapi sekaligus dengan pengendalian protokol yang ketat," ujar Jokowi.

Jokowi memperkirakan, akan ada pergeseran tren pariwisata di masa New Normal. Menurutnya, wisatawan akan memilih pariwisata yang tak melibatkan banyak orang. Oleh karena itu, pariwisata akan mengarah pada solo traveling dan staycation.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan wisatawan akan mengutamakan faktor kebersihan, kesehatan, keselamatan serta keamanan ketika berwisata. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan saat berlibur pada masa New Normal adalah selalu menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak baik saat dalam perjalanan dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum, dan agar tubuh tetap fit saat pergi berlibur maupun setelah pulang liburan Anda dapat mengonsumsi vitamin.

Samcorbex bisa menjadi salah satu pilihan untuk menjaga tubuh tetap fit saat berlibur pada masa New Normal. Samcorbex mengandung suplementasi Vitamin B Complex dan Vitamin C 500 mg. Serta produk Samco Farma lainnya Samcemin yang cocok dibawa saat berlibur, Samcemin mengandung suplementasi Vitamin C 100 mg.

Dengan mengonsumsi Samcorbex 1-2 kali sehari 1 kaplet atau Samcemin 1-3 kali sehari 1 tablet membantu kondisi dan daya tahan tubuh akan tetap terjaga saat pergi berlibur maupun saat kembali setelah berlibur pada masa new normal seperti sekarang.
https://kamumovie28.com/murder-rx/

Kasus Corona Makin Tinggi, WHO Minta Sejumlah Negara Kembali Lockdown

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta sejumlah negara untuk kembali menerapkan pembatasan sosial, bahkan WHO meminta penguncian dan pembatasan atau lockdown kembali diberlakukan.
Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, Dr Maria Van Kerkhove mengatakan sejumlah negara yang berhasil menahan laju pandemi virus Corona COVID-19 mengalami serangan baru virus saat pembukaan kembali. Sayangnya, WHO tidak menyebut negara mana saja yang harus menerapkan lockdown.

"Beberapa negara yang telah berhasil menekan transmisi dan buka kembali, sekarang mungkin mengalami kemunduran," ujar Dr Kerkhove dikutip dari laman CNBC International, Jumat (3/7/2020).

"Pemerintah negara itu mungkin harus melakukan intervensi lagi, mungkin harus melakukan apa yang kita sebut lockdown," tambahnya.

Ia pun mengatakan, hanya beberapa negara saja yang mampu merespon perkembangan pandemi sekarang ini dengan efektif. Negara tersebut sebelumnya memiliki pengalaman buruk dengan virus sebelumnya yaitu SARS di 2003 dan MERS di 2013.

Di sejumlah negara, pelonggaran lockdown membuat kasus menjadi tak terkendali. Karenanya WHO meminta pemimpin negara segera mengambil langkah cepat untuk menuntaskan masalah ini. Meski demikian WHO tidak membeberkan secara spesifik negara mana saja yang diminta kembali lockdown.

"Kami melihat negara-negara yang berada dalam situasi luar biasa bisa membalikkan keadaan. Belum terlambat menggunakan pendekatan komprehensif ini," katanya.

Secara global, kasus virus Corona COVID-19 masih mengalami peningkatan, dari data WHO, setidaknya 160.000 infeksi baru terjadi setiap hari. Dikutip dari data John Hopkins University, ada total 10,5 juta kasus COVID-19 secara global. Di mana terdapat 512.331 kematian secara akumulatif.

WHO: Risiko Penularan Corona dari Hewan Peliharaan ke Manusia Sangat Kecil

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sangat kecil kemungkinan hewan peliharaan menularkan COVID-19 ke pemiliknya. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, meski telah ada beberapa hewan seperti kucing, musang, dan harimau yang terinfeksi virus Corona, kecil kemungkinan mereka menularkan pada manusia.
"Ada resiko yang sangat kecil dari hewan peliharaan, karena ada beberapa kekhawatiran tentang hewan peliharaan yang menjadi sumber infeksi," katanya dikutip dari Reuters.

Beberapa waktu lalu beredar kabar mengenai hewan peliharaan yang terinfeksi COVID-19. Gejala virus Corona di hewan pun hampir mirip dengan manusia seperti demam dan kesulitan bernapas.

Banyak masyarakat kemudian khawatir akan penularan virus Corona dari hewan peliharaannya. Namun pakar infeksi sepakat bahwa risiko penularan dari manusia ke hewan khususnya kucing cukup dikatakan cukup rendah.

Meski demikian pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) mengimbau agar hewan peliharaan juga tetap mengikuti aturan social distancing atau jaga jarak. Dalam arti, hewan peliharaan juga dibatasi interaksinya dengan orang atau hewan lain di luar rumah.

"Perlakukan hewan peliharaan seperti yang Anda lakukan pada anggota keluarga lainnya, jangan biarkan hewan peliharaan berinteraksi dengan orang atau hewan lain di luar rumah," tulis CDC.
https://kamumovie28.com/captain-sabertooth-and-the-magical-diamond/