Minggu, 02 Agustus 2020

15 Menit Belum Juga Orgasme? Menurut Riset, Itu Kelamaan

Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh wanita untuk bisa mencapai orgasme? Umumnya memang tidak secepat pria, tetapi ternyata memang tidak selama yang dibayangkan.
Sebuah riset yang dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine mengungkap waktu rata-rata yang dibutuhkan para wanita untuk mencapai orgasme. Kesimpulan yang didapat, wanita butuh waktu rata-rata 13,46 menit untuk sampai pada klimaks bercinta.

Kesimpulan ini didapat dengan mengamati 645 wanita dari 20 negara. Para partisipan diminta mengukur waktu yang dibutuhkan untuk orgasme dengan menggunakan stop watch, lalu mencatatnya.

Dikutip dari NYpost, ilmuwan hanya mengamati wanita heteroseks dengan satu pasangan atau monigamis dan memiliki usia rata-rata sekitar 30 tahun dalam penelitian ini.

Satu catatan penting dalam penelitian ini adalah hanya 31,4 persen wanita yang bisa mencapai orgasme hanya dengan penetrasi. Selebihnya, butuh 'bumbu' berupa ciuman, gigitan kecil, dan sentuhan pada bagian tubuh tertentu.

Posisi seks juga berpengaruh pada kemampuan mencapai orgasme. Posisi woman on top diklaim paling optimal untuk mencapai orgasme, dan dipilih oleh 42,2 persen partisipan.

Terpopuler Sepekan: Benarkah Orang Indonesia 'Kebal' Virus Corona?

 Sudah banyak korban tewas akibat virus corona jenis baru yaitu COVID-19 di beberapa negara. Bahkan data terakhir menunjukkan, saat ini lebih dari 1.500 orang di seluruh dunia tewas akibat terinfeksi COVID-19. Bagaimana dengan Indonesia?
Faktanya, di Indonesia belum ada satupun kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19. Beberapa alasan sempat disebut menjadi faktor terkait hal ini. Salah satunya, soal 'kekebalan' dan imunitas orang Indonesia.

dr Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, mengungkap alasan tersebut logis jika melihat kasus 78 WNI yang dinyatakan negatif virus corona COVID-19, saat berada di kapal Diamond Princess, Jepang, yang tengah dikarantina.

"Ini mungkin ya, karena ilmiahnya masih harus dibuktikan. Mungkin memang kita mempunyai kekebalan tertentu pada penyakit tertentu. Imunitas kita berbeda pada penyakit tertentu," katanya pada wartawan beberapa waktu lalu.

Menurut dr Anung, di dalam kapal pesiar Jepang tersebut memiliki risiko tertular yang cukup tinggi. Karena selain banyak yang terinfeksi COVID-19, beberapa orang juga melakukan kontak langsung dengan yang terinfeksi dalam tugasnya saat melayani, contohnya seperti waitress. Ada risiko yang lebih besar untuk tertular. Namun faktanya, 78 WNI di kapal tersebut dalam keadaan sehat, dan tidak terinfeksi COVID-19.

Italia Akan Evakuasi Warga dari Kapal Pesiar yang Dikarantina di Jepang

Pemerintah Italia mengumumkan akan mengevakuasi warganya dari kapal pesiar yang dikarantina di Jepang. Keputusan ini diambil menyusul bertambahkan jumlah kasus positif virus corona COVID-19 di kapal tersebut menjadi 355 kasus.
"Kami memutuskan kemarin untuk mengirim pesawat dan membawa 35 warga pulang," kata Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, dikutip dari Reuters, Minggu (16/2/2020).

Kapal pesiar Diamond Princess milik Carnival Corp telah dikarantina sejak 3 Februari saat tiba di Yokohama. Seorang penumpang yang telah lebih dulu turun di Hong Kong sebelum terbang ke Jepang, dilaporkan positif terinfeksi.

Sedikitnya ada 3.700 penumpang dan kru dalam kapal pesiar tersebut.

Amerika Serikat dan Hong Kong sebelumnya telah menyatakan akan mengevakuasi warganya dari kapal pesiar tersebut.
https://nonton08.com/strayers-chronicle/

Sering Masturbasi Bikin Ukuran Mr P Mengecil? Ini Faktanya

Masturbasi adalah kegiatan seksual tanpa harus langsung berhubungan intim dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan seksual. Beberapa dari pria beranggapan bahwa masturbasi berdampak pada besar atau kecilnya ukuran penis. Benarkah?
Terdapat gagasan bahwa ejakulasi mengurangi kadar testosteron sehingga banyak orang percaya bahwa kadar testosteron bertanggung jawab membuat penis Anda besar atau kecil. Tetapi gagasan tersebut keliru. Terdapat dua alasan utama bahwa hal itu merupakan kesalahpahaman seperti dikutip dari Healthline:

Pertama, kadar testosteron akan turun sebentar setelah ejakulasi, dan akan naik sementara ketika masturbasi atau berhubungan seks. Setelah itu kadar testosteron akan kembali ke level normal.

Kedua, kadar testosteron tidak ada hubungannya dengan ukuran penis. Yang menjadi faktor ukuran penis besar atau kecil adalah sumber gen Anda. Terlebih kemampuan Anda dalam mempertahankan ereksi disebabkan oleh kondisi pikiran, pola makan, gaya hidup, dan kesehatan Anda juga mempengaruhi semuanya.

Apakah masturbasi menghambat pertumbuhan penis?
Lagi-lagi ini adalah kesalapahaman orang tentang kadar testosteron yang mungkin dapat menghambat pertumbuhan. Sebenarnya banyak hormon yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan sepanjang hidup Anda. Makanan tidak sehat, kurang olahraga, sumber polusi dan air menjadi faktor yang lebih besar menghambat pertumbuhan dari pada masturbasi.

Apakah dengan masturbasi penis menjadi besar?
Jawabannya tidak, karena anggapan ini merupakan kesalahpahaman berikutnya yang membuat pria berasumsi bahwa dengan sering masturbasi mengakibatkan otot pada penis merangsang pertumbuhan. Seperti seseorang yang sedang melakukan latihan gym untuk membentuk otot di lengan. Pemahaman seperti ini yang keliru untuk diterapkan sehingga tidak akan membuat penis menjadi besar.

Perubahan gaya hidup mempengaruhi ukuran penis?
Perubahan gaya hidup bukan menjadi faktor utama mempengaruhi ukuran penis agar lebih besar atau lebih kecil. Penis yang sehat banyak kaitannya dengan aliran darah. Apapun yang terkait dengan yang Anda lakukan untuk meningkatkan aliran darah akan berdampak terhadap kesehatan penis Anda.

Terdapat beberapa usaha yang mungkin tidak membuat besar penis Anda tetapi memberikan ereksi yang sehat dan kuat seperti makan bayam, mengkonsumsi kafein baik kopi atau teh.

15 Menit Belum Juga Orgasme? Menurut Riset, Itu Kelamaan

Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh wanita untuk bisa mencapai orgasme? Umumnya memang tidak secepat pria, tetapi ternyata memang tidak selama yang dibayangkan.
Sebuah riset yang dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine mengungkap waktu rata-rata yang dibutuhkan para wanita untuk mencapai orgasme. Kesimpulan yang didapat, wanita butuh waktu rata-rata 13,46 menit untuk sampai pada klimaks bercinta.

Kesimpulan ini didapat dengan mengamati 645 wanita dari 20 negara. Para partisipan diminta mengukur waktu yang dibutuhkan untuk orgasme dengan menggunakan stop watch, lalu mencatatnya.

Dikutip dari NYpost, ilmuwan hanya mengamati wanita heteroseks dengan satu pasangan atau monigamis dan memiliki usia rata-rata sekitar 30 tahun dalam penelitian ini.

Satu catatan penting dalam penelitian ini adalah hanya 31,4 persen wanita yang bisa mencapai orgasme hanya dengan penetrasi. Selebihnya, butuh 'bumbu' berupa ciuman, gigitan kecil, dan sentuhan pada bagian tubuh tertentu.

Posisi seks juga berpengaruh pada kemampuan mencapai orgasme. Posisi woman on top diklaim paling optimal untuk mencapai orgasme, dan dipilih oleh 42,2 persen partisipan.
https://nonton08.com/a-secret-experience-of-delicious-sex-directors-cut-4/