Rabu, 12 Agustus 2020

Jumlah Kasus Corona di Filipina Lampaui Indonesia, Apa yang Beda?

Kasus Filipina pada Senin (10/8/2020) mencatat peningkatan kasus harian tertinggi. Kasus virus Corona melonjak di Filipina usai lockdown dicabut pada Juni.
Dikutip dari Channel News Asia, Filipina mencatat 6.958 kasus baru sehingga total kasus menjadi 136.638, tertinggi di Asia Tenggara. Otoritas Kesehatan Filipina juga melaporkan 24 kematian menjadikan jumlah kematian akibat virus corona di negara itu menjadi 2.293 jiwa.

Filipina memiliki jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi di Asia Tenggara, disusul Indonesia dengan total kasus Corona sebanyak 127.083 per 10 Agustus.

Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito menjelaskan kasus Filipina melampaui Indonesia karena berhasil meningkatkan testing. Indonesia pun segera memaksimalkan testing Corona lebih agresif.

"Perlu kami sampaikan bahwa semua negara saat ini sedang berlomba untuk meningkatkan tesnya dan ternyata Filipina berhasil untuk meningkatkan tesnya. Selamat untuk Filipina, Indonesia tentunya tidak akan kalah untuk meningkatkan itu dan sedang bekerja keras," jelas Wiku dalam siaran pers melalui kanal YouTube Setpres Selasa (11/8/2020).

"Diharapkan untuk meningkatkan testing, maka tentunya kasusnya akan bertambah banyak namun yang paling penting adalah positivity rate atau tingkat positifnya," lanjutnya.

Wiku menilai saat ini Indonesia fokus pada kasus Corona bergejala. Tetapi, kasus asimptomatik tetap diperhatikan agar bisa melakukan isolasi mandiri.

"Perlu kami sampaikan saat ini kami fokus pada kasus simptomatik dan bergejala, kita juga melakukan peningkatan testing sehingga kasus-kasus asimptomatik bisa teridentifikasi dan segera diisolasi," pungkasnya.

Di 22 Provinsi Ini, Angka Kematian Corona Lebih Rendah dari Rata-rata Dunia

 Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan ada 22 provinsi di Indonesia yang memiliki angka kematian Corona di bawah rata-rata dunia, yakni 3,64 persen.
"Kita ada 22 provinsi yang memiliki angka kematian di bawah angka kematian dunia," juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/8/2020).

Sejumlah provinsi tersebut di antaranya adalah DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Bali, dan Papua. Wiku pun mengimbau agar prestasi rendahnya angka kematian Corona ini tetap dipertahankan atau bahkan dapat lebih ditekan.

"Demikian pula dengan sisanya, yaitu adalah 12 provinsi kita harapkan juga bisa ditekan, karena kalau ini bisa ditekan di bawah angka rata-rata dunia, maka secara keseluruhan provinsi yang ada di Indonesia memiliki angka kematian di bawah rata-rata dunia," jelasnya.

Hingga kini, Selasa (11/8/2020), total kasus konfirmasi positif Corona di Indonesia sudah mencapai 128.776 kasus, sementara 83.710 pasien dinyatakan sembuh dan 5.824 meninggal.

Berikut detail 22 provinsi yang memiliki angka kematian Corona di bawah rata-rata angka dunia.

DKI Jakarta: 3,56 persen
Sulawesi Selatan: 3,18 persen
Jawa Barat: 3 persen
Bali: 1,28 persen
Papua: 1,06 persen
Kalimantan Timur: 2,84 persen
Maluku Utara: 3,3 persen
Gorontalo: 2,54 persen
Maluku: 1,8 persen
Sumatera Barat: 2,8 persen
DI Yogyakarta: 2,85 persen
Riau: 1,8 persen
Aceh: 2,8 persen
Papua Barat: 1 persen
Kalimantan Barat: 0,96 persen
Kalimantan Utara: 0,67 persen
Sulawesi Barat: 1,8 persen
Sulawesi Tengah: 3,24 persen
Jambi: 1,9 persen
Bangka Belitung: 0,9 persen
Nusa Tenggara Timur: 0,65 persen
Sulawesi Tenggara: 1,37 persen
https://nonton08.com/the-pervert-last-train/

Disaksikan Jokowi, 19 Relawan Disuntik Calon Vaksin COVID-19 di Bandung

Sebanyak 19 relawan menjalani penyuntikan perdana calon vaksin COVID-19 dari China di RSP Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020). Mereka disuntik calon vaksin, setelah melakukan swab satu hari sebelumnya.
Prosesi uji klinis fase ketiga ini disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menkes Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala BNPB Doni Monardo serta jajaran lainnya.

"Sudah, tadi 19 sesuai dengan swab kemarin, kemarin kan 20 diswab, tapi yang datang 19, mungkin yang tadi satu kurang sehat. Tapi bukan disini aja, di lima tempat lain juga sedang dilakukan perdana," ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Unpad Kusnandi Rusmil.

Menurut Kusnandi, per hari ini sudah terdaftar 1.200 relawan yang telah dan akan berpartisipasi dalam uji klinis ini. Salah satu pejabat yang telah terdaftar di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Reaksi sampingnya yang kita ketahui, lokal dan sistemik, kalau lokal bengkak, berapa besar bengkaknya, nanti kita lihat. Kalau sistemik, panas, berapa panasnya, jadi gitu, mereka semua lapor," katanya.

Menurut Kusnandi, pada uji klinis pada fase pertama dan kedua di China, tidak ada efek samping yang berarti dari calon vaksin ini. "Kalau banyak efek sampingnya ya dari dulu sudah tidak bisa lagi, sekarang ketiga, artinya di Indonesia itu ketiga," ucapnya.

Dalam sambutannya Jokowi berharap, uji klinis ini bisa rampung dalam enam bulan.

"Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran Unpad di Bandung, Jabar ini dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi, untuk 1620 relawan yang akan diujicobakan dan kita berharap uji klinis yang ketiga ini nantiya Insya Allah bisa diselesaikan dalam 6 bulan ini," ujar Jokowi.

Ia berharap, uji klinis ini berhasil dan sehingga calon vaksin Corona ini bisa segera diproduksi Biofarma pada Januari mendatang.

"Dan sekaligus juga kalau produksinya siap bisa langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di Tanah Air, produksi untuk vaksin juga dilakukan sendiri, oleh Bio Farma yang kita tahu di Agustus ini bisa memproduksi sekitar 100 juta vaksin, tapi di akhir tahun 2020 di bulan Desember bisa mencapai 250 juta vaksin, artinya vaksin ini nantinya yang akan digunakan untuk vaksinasi di Tanah Air," katanya.

Jumlah Kasus Corona di Filipina Lampaui Indonesia, Apa yang Beda?

Kasus Filipina pada Senin (10/8/2020) mencatat peningkatan kasus harian tertinggi. Kasus virus Corona melonjak di Filipina usai lockdown dicabut pada Juni.
Dikutip dari Channel News Asia, Filipina mencatat 6.958 kasus baru sehingga total kasus menjadi 136.638, tertinggi di Asia Tenggara. Otoritas Kesehatan Filipina juga melaporkan 24 kematian menjadikan jumlah kematian akibat virus corona di negara itu menjadi 2.293 jiwa.

Filipina memiliki jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi di Asia Tenggara, disusul Indonesia dengan total kasus Corona sebanyak 127.083 per 10 Agustus.

Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito menjelaskan kasus Filipina melampaui Indonesia karena berhasil meningkatkan testing. Indonesia pun segera memaksimalkan testing Corona lebih agresif.

"Perlu kami sampaikan bahwa semua negara saat ini sedang berlomba untuk meningkatkan tesnya dan ternyata Filipina berhasil untuk meningkatkan tesnya. Selamat untuk Filipina, Indonesia tentunya tidak akan kalah untuk meningkatkan itu dan sedang bekerja keras," jelas Wiku dalam siaran pers melalui kanal YouTube Setpres Selasa (11/8/2020).

"Diharapkan untuk meningkatkan testing, maka tentunya kasusnya akan bertambah banyak namun yang paling penting adalah positivity rate atau tingkat positifnya," lanjutnya.

Wiku menilai saat ini Indonesia fokus pada kasus Corona bergejala. Tetapi, kasus asimptomatik tetap diperhatikan agar bisa melakukan isolasi mandiri.

"Perlu kami sampaikan saat ini kami fokus pada kasus simptomatik dan bergejala, kita juga melakukan peningkatan testing sehingga kasus-kasus asimptomatik bisa teridentifikasi dan segera diisolasi," pungkasnya.
https://nonton08.com/classic-again/