Kamis, 13 Agustus 2020

Dinkes Sebut Kecil Kemungkinan WN China Terinfeksi Virus Corona di Bali

Heboh soal kabar ada warga negara (WN) China yang positif terinfeksi virus corona usai kembali dari Bali. WN China yang beridentitas Jin tersebut datang ke Bali dari Wuhan pada tanggal 22 Januari dan kembali pada tanggal 28 Januari.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, I Ketut Suarjaya, mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi. Namun demikian menurut Suarjaya kecil kemungkinan sang WN China terinfeksi virus corona di Bali.

"Karena kita lihat juga kronologis kejadiannya itukan 8 hari setelah dia meninggalkan Bali. Kalau melihat masa inkubasi 3-7 hari kemungkinan pertama ya dia berarti sakitnya enggak di Bali. Kena sakit pas di China," kata Suarjaya saar dihubungi detikcom, Kamis (13/2/2020).

"Kedua kalau pakai teori masa inkubasi terpanjang 14 hari, dia saat itu di Bali membawa kuman saat masih masa inkubasi, tapi faktanya tidak ada orang yang terpapar," lanjutnya.

Untuk berjaga-jaga Dinkes Bali saat ini masih melacak ke mana saja WN China tersebut singgah selama di Bali. Suarjaya meyakinkan masih belum ada kasus virus corona yang terdeteksi.

"Kecil kemungkinannya dia dapat (infeksi virus) di Bali. Tapi apapun itu tetap kita lakukan pelacakan di mana yang bersangkutan ini berada," pungkasnya.

Heboh WN China Kena Corona dari Bali, Dinkes Cek Tempat Menginapnya

 Seorang warga negara (WN) China yang beridentitas Jin dikabarkan positif virus corona (COVID-19) usai kembali dari Bali. Dinas Kesehatan Bali menanggapinya dan mengaku sedang melakukan investigasi melacak ke mana saja sang turis bepergian dan menginap.
Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, mengaku agak kesulitan karena banyak turis China dengan nama marga yang sama.

"Iya kami masih mengecek di mana yang bersangkutan menginap selama ini. Agak susah mencarinya karena namanya banyak yang sama, nama marganya itu banyak sekali," kata Suarjaya saat dihubungi detikcom pada Kamis (13/2/2020).

Suarjaya meyakinkan hingga saat ini belum ada warga di Bali yang terdeteksi mengidap virus corona. Ia menyebut kecil kemungkinannya Jin terinfeksi di Bali bila melihat masa inkubasi virus dan waktu perjalanannya di Bali.

Jin dikabarkan berangkat dari Wuhan ke Bali pada tanggal 22 sampai 28 Januari.

"Kecil kemungkinannya dia dapat (infeksi virus) di Bali. Tapi apapun itu tetap kita lakukan pelacakan di mana yang bersangkutan ini berada," ungkap Suarjaya

"Kalau misalnya waktu menginap di suatu tempat hotel dan menularkan virus, mestinya sudah ada yang terpapar sekarang. Tapi ternyata tidak ada," lanjutnya.

Suarjaya menyebut sejauh ini Dinas Kesehatan Bali tengah melakukan observasi pada dua orang terkait dugaan virus corona.

Rahasia Panjang Umur Watanabe, Manusia Usia 112 Tahun

Chitetsu Watanabe akan berulang tahun yang ke-113 pada bulan Maret. Pria yang tinggal di daerah Joetsu, Niigata, Jepang, ini dinobatkan oleh Guinness World Records sebagai manusia tertua di dunia dan mendapatkan sertifikatnya pada Rabu (12/2/2020).
Menurut Guinness, saat ini Watanabe berusia 112 tahun, 344 hari.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan tahun lalu, Watanabe mengatakan rahasianya panjang umur hingga112 tahun adalah "jangan marah dan tetap tersenyum". Ia juga mengaku suka makanan yang manis seperti kustar dan gula merah.

Watanabe lahir pada 5 Maret 1907 dan merupakan anak tertua dari delapan bersaudara. Dia pernah bekerja di sebuah perusahaan gula selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menjadi pegawai negeri sipil di Kementerian Pertanian Jepang hingga pensiun.

Watanabe juga pernah bergabung sebagai tentara Jepang pada 1944 atau menjelang berakhirnya Perang Dunia II.

Menurut Guinness, selain Watanabe ada juga seorang wanita yang berasal dari Jepang bernama Kane Tanaka berusia 117 pada bulan Januari lalu. Kane Tanaka lahir pada 2 Januari 1903, dan disertifikasi sebagai orang tertua yang hidup di dunia dan wanita tertua yang masih hidup tahun lalu.
https://cinemamovie28.com/iron-man/

Ngehits Gara-gara Lucinta Luna, Tramadol Bisa Untuk Nyeri Haid?

Aktris cantik Lucinta Luna baru-baru ini diamankan polisi karena memakai narkoba. Tramadol adalah salah satu obat yang diamankan dari Lucinta Luna. Bisakah dipakai untuk atasi nyeri haid?
Dr dr Kanadi Sumapraja SpOG-KFER, MSc dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan obat yang bisa dipakai untuk mengatasi nyeri haid, termasuk tramadol.

"Biasanya di tahapan awal kita akan menggunakan obat anti nyeri yang bekerja di ujung serabut saraf, biasanya itu akan menekan lepasnya mediator-mediator radang yang timbul akibat peradangan. Dengan demikian maka ujung-ujung saraf itu tidak akan teraktivasi karena adanya mediator radang tadi," katanya saat ditemui di SEIA Restaurant, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

"Nah obat-obat seperti itu sebenarnya banyak, seperti misalnya yg paling gampang paracetamol, itu bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi nyeri menstruasi," jelasnya.

Bagaimana dengan tramadol?

"Bisa-bisa digunakan, obat seperti tramadol, itu umumnya adalah obat yang bekerja di central. Tapi kalau kita ingin menggunakan dianjurkan sih untuk tahap awal gunakan obat yang bekerja untuk yang bekerja di ujung serabut saraf tadi, karena kan terapinya bertahap ya, tidak bisa langsung konsumsi (tramadol)," tambahnya.

Menurutnya, jika mengalami nyeri haid yang parah, penggunaan obat yang mengandung morfin juga bisa diberikan.

"Kalau nyerinya terlalu hebat kita sudah bisa memberikan obat-obat yang mengandung morfin, yang akan mengatasi nyeri yang hebat itu," pungkasnya.

Ingat ya, tramadol termasuk obat keras yang hanya bisa dikonsumsi atas petunjuk dan dengan resep dokter.

Dinkes Sebut Kecil Kemungkinan WN China Terinfeksi Virus Corona di Bali

Heboh soal kabar ada warga negara (WN) China yang positif terinfeksi virus corona usai kembali dari Bali. WN China yang beridentitas Jin tersebut datang ke Bali dari Wuhan pada tanggal 22 Januari dan kembali pada tanggal 28 Januari.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, I Ketut Suarjaya, mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi. Namun demikian menurut Suarjaya kecil kemungkinan sang WN China terinfeksi virus corona di Bali.

"Karena kita lihat juga kronologis kejadiannya itukan 8 hari setelah dia meninggalkan Bali. Kalau melihat masa inkubasi 3-7 hari kemungkinan pertama ya dia berarti sakitnya enggak di Bali. Kena sakit pas di China," kata Suarjaya saar dihubungi detikcom, Kamis (13/2/2020).

"Kedua kalau pakai teori masa inkubasi terpanjang 14 hari, dia saat itu di Bali membawa kuman saat masih masa inkubasi, tapi faktanya tidak ada orang yang terpapar," lanjutnya.

Untuk berjaga-jaga Dinkes Bali saat ini masih melacak ke mana saja WN China tersebut singgah selama di Bali. Suarjaya meyakinkan masih belum ada kasus virus corona yang terdeteksi.

"Kecil kemungkinannya dia dapat (infeksi virus) di Bali. Tapi apapun itu tetap kita lakukan pelacakan di mana yang bersangkutan ini berada," pungkasnya.

Heboh WN China Kena Corona dari Bali, Dinkes Cek Tempat Menginapnya

 Seorang warga negara (WN) China yang beridentitas Jin dikabarkan positif virus corona (COVID-19) usai kembali dari Bali. Dinas Kesehatan Bali menanggapinya dan mengaku sedang melakukan investigasi melacak ke mana saja sang turis bepergian dan menginap.
Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, mengaku agak kesulitan karena banyak turis China dengan nama marga yang sama.

"Iya kami masih mengecek di mana yang bersangkutan menginap selama ini. Agak susah mencarinya karena namanya banyak yang sama, nama marganya itu banyak sekali," kata Suarjaya saat dihubungi detikcom pada Kamis (13/2/2020).

Suarjaya meyakinkan hingga saat ini belum ada warga di Bali yang terdeteksi mengidap virus corona. Ia menyebut kecil kemungkinannya Jin terinfeksi di Bali bila melihat masa inkubasi virus dan waktu perjalanannya di Bali.

Jin dikabarkan berangkat dari Wuhan ke Bali pada tanggal 22 sampai 28 Januari.

"Kecil kemungkinannya dia dapat (infeksi virus) di Bali. Tapi apapun itu tetap kita lakukan pelacakan di mana yang bersangkutan ini berada," ungkap Suarjaya

"Kalau misalnya waktu menginap di suatu tempat hotel dan menularkan virus, mestinya sudah ada yang terpapar sekarang. Tapi ternyata tidak ada," lanjutnya.

Suarjaya menyebut sejauh ini Dinas Kesehatan Bali tengah melakukan observasi pada dua orang terkait dugaan virus corona.