Musisi Jerinx 'SID' ditetapkan polisi sebagai tersangka terkait posting-an 'IDI Kacung WHO'. Jerinx langsung ditahan.
"Kita tahan," kata kata Dirkrimsus Polda Bali Kombes Kus Yuliar Nugroho kepada detikcom, Rabu (12/8/2020).
Beberapa orang mempertanyakan apakah perlu kasus Jerinx diperkarakan. Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito pun memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
"Pemerintah sangat mengharapkan dalam menghadapi COVID-19 ini betul-betul bisa bersatu kami percaya bahwa semua pihak menyadari bahwa ini adalah lawan kita bersama yaitu virus SARS-COV-2," jelas Prof Wiku dalam siaran pers YouTube Setpres Kamis (13/8/2020).
Peran publik figur pun ditegaskan untuk ikut andil dalam penanganan COVID-19. Terlebih dalam menyebarkan informasi soal virus Corona.
"Untuk anggota masyarakat yang memiliki pengikut atau penggemar mohon betul-betul dapat menyampaikan berita-berita yang baik dan berita-berita sumber yang valid daripada ahlinya dan sumber yang terpercaya," lanjut Prof Wiku.
Prof Wiku menilai masyarakat perlu ketenangan di masa pandemi Corona. Hal ini demi memastikan strategi menghadapi pandemi Corona bisa seperti yang diharapkan banyak orang.
"Sehingga dapat memberikan pemahaman pada masyarakat, pengikutnya sama-sama memahami dan menghadapi pandemi ini dengan baik," kata Prof Wiku.
"Apabila itu dilakukan dengan baik tentunya kondisi kita akan menjadi lebih baik. Mengenai penegakan hukum dan seterusnya kita perlu gotong royong dan kita perlu mencapai tujuan bersama yang kta harapkan," pungkasnya.
Studi Ungkap Tes Darah Bisa Prediksi Risiko Keparahan Infeksi Corona
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tes darah yang dilakukan pada pasien Corona bisa membantu memprediksi kemungkinan terjadinya perburukan dan kematian. Hal ini bisa bermanfaat dalam membantu dokter mencegah gejala infeksi semakin parah.
Para peneliti di Universitas George Washington mengatakan tes darah bisa mengidentifikasi lima respons atau tanda biologis (biomarker) yang berhubungan dengan kondisi pasien Corona, yaitu CRP, D-dimer, IL-6, LDH, dan ferritin.
"Studi ini telah mengidentifikasi lima respon biologis yang memiliki hubungan dengan kondisi buruk pasien Corona," kata penulis studi, Drs Juan Reyes dan Shant Ayanian dikutip dari New York Post, Kamis (13/8/2020).
Para peneliti mengatakan, temuan respon biologis yang terkait dengan kondisi pasien penyakit mematikan tersebut pertama kali ditemukan di China. Mereka mulai mempelajari sampel darah dari 299 orang yang positif COVID-19.
Berdasarkan laporan tersebut, tingkat respon biologis dalam darah yang lebih tinggi dikaitkan dengan gangguan pendarahan dan peradangan. Dampaknya pasien lebih berisiko untuk masuk ICU, diberikan ventilator, sampai meninggal dunia.
"Kami berharap respons biologis ini bisa membantu para dokter menentukan seberapa agresif mereka perlu merawat pasien. Apakah pasien harus dipulangkan, bagaimana pasien harus dirawat, hingga keputusan klinis lainnya," jelas Ayanian, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington.
Sejauh ini, para dokter mengukur tingkat risiko keparahan perkembangan penyakit COVID-19 berdasarkan usia dan penyakit komorbid lainnya. Misalnya, seperti obesitas, penyakit jantung, dan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
https://indomovie28.net/the-conjuring/