Jumat, 14 Agustus 2020

Jerinx SID Ditahan, Ini Pesan Satgas COVID-19 untuk Para Seleb

Musisi Jerinx 'SID' ditetapkan polisi sebagai tersangka terkait posting-an 'IDI Kacung WHO'. Jerinx langsung ditahan.
"Kita tahan," kata kata Dirkrimsus Polda Bali Kombes Kus Yuliar Nugroho kepada detikcom, Rabu (12/8/2020).

Beberapa orang mempertanyakan apakah perlu kasus Jerinx diperkarakan. Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito pun memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

"Pemerintah sangat mengharapkan dalam menghadapi COVID-19 ini betul-betul bisa bersatu kami percaya bahwa semua pihak menyadari bahwa ini adalah lawan kita bersama yaitu virus SARS-COV-2," jelas Prof Wiku dalam siaran pers YouTube Setpres Kamis (13/8/2020).

Peran publik figur pun ditegaskan untuk ikut andil dalam penanganan COVID-19. Terlebih dalam menyebarkan informasi soal virus Corona.

"Untuk anggota masyarakat yang memiliki pengikut atau penggemar mohon betul-betul dapat menyampaikan berita-berita yang baik dan berita-berita sumber yang valid daripada ahlinya dan sumber yang terpercaya," lanjut Prof Wiku.

Prof Wiku menilai masyarakat perlu ketenangan di masa pandemi Corona. Hal ini demi memastikan strategi menghadapi pandemi Corona bisa seperti yang diharapkan banyak orang.

"Sehingga dapat memberikan pemahaman pada masyarakat, pengikutnya sama-sama memahami dan menghadapi pandemi ini dengan baik," kata Prof Wiku.

"Apabila itu dilakukan dengan baik tentunya kondisi kita akan menjadi lebih baik. Mengenai penegakan hukum dan seterusnya kita perlu gotong royong dan kita perlu mencapai tujuan bersama yang kta harapkan," pungkasnya.

Studi Ungkap Tes Darah Bisa Prediksi Risiko Keparahan Infeksi Corona

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tes darah yang dilakukan pada pasien Corona bisa membantu memprediksi kemungkinan terjadinya perburukan dan kematian. Hal ini bisa bermanfaat dalam membantu dokter mencegah gejala infeksi semakin parah.
Para peneliti di Universitas George Washington mengatakan tes darah bisa mengidentifikasi lima respons atau tanda biologis (biomarker) yang berhubungan dengan kondisi pasien Corona, yaitu CRP, D-dimer, IL-6, LDH, dan ferritin.

"Studi ini telah mengidentifikasi lima respon biologis yang memiliki hubungan dengan kondisi buruk pasien Corona," kata penulis studi, Drs Juan Reyes dan Shant Ayanian dikutip dari New York Post, Kamis (13/8/2020).

Para peneliti mengatakan, temuan respon biologis yang terkait dengan kondisi pasien penyakit mematikan tersebut pertama kali ditemukan di China. Mereka mulai mempelajari sampel darah dari 299 orang yang positif COVID-19.

Berdasarkan laporan tersebut, tingkat respon biologis dalam darah yang lebih tinggi dikaitkan dengan gangguan pendarahan dan peradangan. Dampaknya pasien lebih berisiko untuk masuk ICU, diberikan ventilator, sampai meninggal dunia.

"Kami berharap respons biologis ini bisa membantu para dokter menentukan seberapa agresif mereka perlu merawat pasien. Apakah pasien harus dipulangkan, bagaimana pasien harus dirawat, hingga keputusan klinis lainnya," jelas Ayanian, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington.

Sejauh ini, para dokter mengukur tingkat risiko keparahan perkembangan penyakit COVID-19 berdasarkan usia dan penyakit komorbid lainnya. Misalnya, seperti obesitas, penyakit jantung, dan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
https://indomovie28.net/the-conjuring/

Beda Hasil Swab Corona Dinkes Jateng dan Pemkot Tegal, Ini Kata Ganjar

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan tidak ada second opinion dalam uji swab COVID-19 seperti yang disebutkan di Kota Tegal. Ganjar juga menekankan tidak ada unsur politis dalam hal ini.
"Enggak ada second opinion, kalau mau second-second-an di tempat kita, dan kita bisa lakukan audit. Ini yang kita tes itu ditunjuk lho tempatnya, tidak ada lab abal-abal, kalau kemudian terjadi false positif, negatif, kita bisa audit," kata Ganjar di kantornya, Kamis (13/8/2020).

Ia menegaskan jika Kota Tegal memang ingin menggelar tes sendiri dipersilahkan, tidak perlu ada second opinion sehingga menimbulkan perdebatan.

"Kalau mau bikin tes tidak apa-apa, tidak usah second opinion, tes sendiri agar tidak geger genjik. Kemarin masyarakat dari Tegal di Jakarta juga kontak saya, sudah, tidak usah ada keresahan, ada yang bilang ini politis, tidak ada politis, gubernur tanggungjawab," tegasnya.

Ganjar mengatakan jika memang tes kembali dilakukan dan kemudian hasilnya negatif maka cukup disebut pasien itu sembuh, tidak perlu khawatir katanya.

"Tes aja, siapa tahu 4 hari lagi dites sembuh, katakan saja sembuh, tidak apa-apa, tidak usah panik, santai wae, bro," ujar Ganjar.

Diberitakan sebelumnya Pemkot Tega melakukan swab kepada 44 orang yang dinyatakan positif pada tes yang sebelumnya dilakukan Pemprov Jateng. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari, semua yang dites hasilnya negatif.

"Semua hasil pemeriksaan ulang negatif. Mereka juga sudah selesai menjalani isolasi mandiri. Jadi sudah bisa kembali ke masyarakat. Mudah-mudahan masyarakat sudah tidak ada kepanikan lagi. Jadi semuanya sudah negatif," tegas Primawati dalam keterangan pers, Rabu (12/8/2020).

Ia menjelaskan pada 30 Juli 2020 swab masal dilakukan dan diketahui ada 2 tenaga medis dan 1 jemaat gereja hasilnya positif. Menurut Primawati keduanya melaukan second opinion bahkan thrid opinion.

"Tiga orang ini adalah tenaga kesehatan 2 orang dan jemaat gereja 1 orang. Mereka kemudian berinisiatif melakukan second dan third opinion dengan memeriksa ulang di dua laboratorium berbeda. Hasilnya semua negatif," kata Primawati.

Hal itu kemudian dilakukan juga kepada 44 orang yang menunjukkan hasil positif pada swab berikutnya yang dilakukan Pemprov Jateng. Menurut Primawati hasilnya semua negatif.

"Tanggal 1 Agustus pemeriksaan massal lanjutan 324 orang dengan hasil positif 23 orang. Kemudian tanggal 6 Agustus dites ulang terhadap 23 orang ini dan hasilnya negatif. Sementara untuk 18 orang positif lain, setelah tes swab ulang pada 8 Agustus. Hasilnya semua juga negatif," beber Primawati.

Jerinx SID Ditahan, Ini Pesan Satgas COVID-19 untuk Para Seleb

Musisi Jerinx 'SID' ditetapkan polisi sebagai tersangka terkait posting-an 'IDI Kacung WHO'. Jerinx langsung ditahan.
"Kita tahan," kata kata Dirkrimsus Polda Bali Kombes Kus Yuliar Nugroho kepada detikcom, Rabu (12/8/2020).

Beberapa orang mempertanyakan apakah perlu kasus Jerinx diperkarakan. Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito pun memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

"Pemerintah sangat mengharapkan dalam menghadapi COVID-19 ini betul-betul bisa bersatu kami percaya bahwa semua pihak menyadari bahwa ini adalah lawan kita bersama yaitu virus SARS-COV-2," jelas Prof Wiku dalam siaran pers YouTube Setpres Kamis (13/8/2020).

Peran publik figur pun ditegaskan untuk ikut andil dalam penanganan COVID-19. Terlebih dalam menyebarkan informasi soal virus Corona.

"Untuk anggota masyarakat yang memiliki pengikut atau penggemar mohon betul-betul dapat menyampaikan berita-berita yang baik dan berita-berita sumber yang valid daripada ahlinya dan sumber yang terpercaya," lanjut Prof Wiku.

Prof Wiku menilai masyarakat perlu ketenangan di masa pandemi Corona. Hal ini demi memastikan strategi menghadapi pandemi Corona bisa seperti yang diharapkan banyak orang.

"Sehingga dapat memberikan pemahaman pada masyarakat, pengikutnya sama-sama memahami dan menghadapi pandemi ini dengan baik," kata Prof Wiku.

"Apabila itu dilakukan dengan baik tentunya kondisi kita akan menjadi lebih baik. Mengenai penegakan hukum dan seterusnya kita perlu gotong royong dan kita perlu mencapai tujuan bersama yang kta harapkan," pungkasnya.
https://indomovie28.net/sniper-special-ops/