Senin, 17 Agustus 2020

Belum Ada Vaksin, Apa Virus Corona Bisa Bermutasi?

Hingga saat ini, para ilmuwan dari berbagai negara di dunia sedang berupaya menciptakan obat antivirus untuk mengatasi wabah virus 2019-nCoV atau coronavirus. Tapi apakah virus itu bisa bermutasi di kemudian hari?
Dikutip dari The Guardian, ahli epidemiologi di LSHTM Prof Peter Smith mengatakan sampai saat ini coronavirus atau virus corona ini relatif stabil atau tidak terlihat ada tanda-tanda itu akan bermutasi.

Tapi, karena ditularkan melalui antarmanusia, dr Smith mengatakan virus tersebut malah menjadi lebih beradaptasi pada manusia. Virus itu beradaptasi untuk bisa terus bertahan hidup di dalam tubuh manusia.

"Dengan keadaan itu, pada umumnya virus tidak akan sampai membunuh orang tersebut. Virus itu hanya menginfeksi dan menyebabkan masalah kesehatan yang relatif sedikit," katanya.

Menurut dr Smith, dalam kasus yang sudah sebesar ini tidak mungkin kalau virus corona diasumsikan masih dalam satu genus dengan flu biasa. Untuk menanganinya, perlu membuat vaksin flu jenis baru dan harus diperbaharui tiap tahunnya. Tapi, bukan berarti kalau sudah ada vaksinnya risiko terkena virus tersebut akan hilang.

"Saya berharap, coronavirus ini tidak akan bermutasi dengan cepat, sebelum vaksinnya (antivirus) ditemukan," harapnya.

Tes Urine Lucinta Luna Positif Benzo, Obat Apakah Itu?

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, ternyata Lucinta Luna positif menggunakan obat psikotropika benzodiazepine. Hingga saat ini Lucinta, masih dalam tahap pemeriksaan intensif.
"Sekarang ini dilakukan pemeriksaan terhadap 4 orang. Kemudian juga yang diduga ekstasi dilakukan pengecekan termasuk obat-obatan yang ada. Pengecekan ke laboratorium untuk memastikan apakah itu benar ekstasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).

Obat benzodiazepin akan memberikan efek tenang pada pemakainya. Zat ini memberi efek berlawanan dengan sabu yang mengandung methamphetamine dan amphetamine.

"Sabu ini memberi efek stimulan, jadi penggunanya seperti tidak pernah lelah. Mereka on terus meski telah bekerja selama beberapa jam. Nah efek stimulan ini mengakibatkan pengguna tidak bisa tidur, sehingga harus mengonsumsi benzodiazepine supaya bisa istirahat," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) dr Shilvya Febrina Irawan MSi, beberapa waktu lalu.

dr Shilvya juga mengatakan, penggunaan benzodiazepin bisa menyebabkan ketergantungan sama halnya seperti sabu. Maka jika ingin mengonsumsi benzodiazepin haruslah berdasarkan resep dokter, agar tidak berdampak buruk pada pasien insomnia atau gangguan kecemasan.

Viral Kamar Kosan Penuh Sampah, Kemungkinan Hoarding Disorder?

 Di sosial media Twitter viral video kamar kosan seseorang yang sangat berantakan. Dalam video yang beredar disebut penghuni kamar memiliki timbunan sampah yang tidak pernah dibuang.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di Korea Selatan. Kala itu petugas kebersihan membagikan foto sebuah unit apartemen yang sangat jorok sampai ia memerlukan waktu 7 jam untuk membersihkannya.

Banyak yang kemudian mengaitkan situasi tersebut dengan gangguan kejiwaan yang disebut hoarding disorder. Mengutip Mayo Clicic, hoarding disorder atau gangguan menimbun adalah kesulitan yang dialami untuk membuang atau berpisah dengan benda yang dimilikinya karena merasa memiliki ikatan spesial dengan barang tersebut.

Orang dengan gangguan menimbun sering menyimpan barang acak dengan sembarangan. Dalam kebanyakan kasus, mereka menyimpan barang yang mereka rasa akan dibutuhkan di masa depan, berharga, atau memiliki nilai sentimental.

Beberapa gejala khusus pengidap hoarding disorder antara lain:

- Menimbun barang secara berlebihan meski sudah tidak memiliki ruang.
- Selalu merasa kesulitan membuang barang terlepas dari nilainya.
- Merasa perlu untuk menyimpan barang dan kesal saat memikirkan untuk membuangnya.
- Kamar sampai tidak bisa ditempati lagi karena penuh barang.
- Memiliki kecenderungan perfeksionisme dan masalah dengan perencanaan juga pengorganisasian.

Gangguan ini tentu menimbulkan kesuilitan besar dalam bidang pekerjaan dan lingkungan bagi diri sendiri dan sekitarnya. Seperti halnya kondisi mental lain, mendapatkan perawatan dan bantuan dari masalah tersebut dapat mengurangi gangguan menjadi lebih buruk.
https://nonton08.com/the-wedding-guest-2/

Tak Boleh Lengah Meski Virus Corona Belum Masuk Indonesia, Ini Alasannya

 Virus corona baru dari Wuhan sudah menyebar ke beberapa negara, termasuk ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Meski begitu, hingga saat ini dipastikan di Indonesia belum ditemukan kasus positif novel coronavirus. Data terakhir dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menunjukkan sebanyak 64 uji spesimen, 62 di antaranya dinyatakan negatif.
Tidak adanya virus corona baru yang terdeteksi di Indonesia menimbulkan rasa aman di sebagian kalangan. Benarkah saat ini kita sudah seharusnya merasa aman karena virus corona baru belum juga masuk Indonesia?

Menanggapi hal ini, dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, dari Rumah Sakit Omni Pulomas menjelaskan bahwa definisi rasa aman bukan berarti menghilangkan kewaspadaan. Ia mengimbau masyarakat harus tetap menjaga perilaku hidup sehat.

"Bukan menjadi tidak waspada. Iya aman dalam artian hidup sehat, cuci tangan juga penting sekali, dan upaya pencegahan-pencegahan juga jalan terus," katanya saat ditemui di Basecamp DPP PSI Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Menurutnya, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi novel coronavirus. Karena dr Dirga menyebut ada penularan dari pasien yang tidak memiliki gejala.

"Asimptomatik, jadi orang tidak tahu dia sakit, padahal dia terinfeksi 2019-nCoV namun tidak memiliki gejala, meskipun sangat kecil kemungkinannya," tambahnya.

Belum Ada Vaksin, Apa Virus Corona Bisa Bermutasi?

Hingga saat ini, para ilmuwan dari berbagai negara di dunia sedang berupaya menciptakan obat antivirus untuk mengatasi wabah virus 2019-nCoV atau coronavirus. Tapi apakah virus itu bisa bermutasi di kemudian hari?
Dikutip dari The Guardian, ahli epidemiologi di LSHTM Prof Peter Smith mengatakan sampai saat ini coronavirus atau virus corona ini relatif stabil atau tidak terlihat ada tanda-tanda itu akan bermutasi.

Tapi, karena ditularkan melalui antarmanusia, dr Smith mengatakan virus tersebut malah menjadi lebih beradaptasi pada manusia. Virus itu beradaptasi untuk bisa terus bertahan hidup di dalam tubuh manusia.

"Dengan keadaan itu, pada umumnya virus tidak akan sampai membunuh orang tersebut. Virus itu hanya menginfeksi dan menyebabkan masalah kesehatan yang relatif sedikit," katanya.

Menurut dr Smith, dalam kasus yang sudah sebesar ini tidak mungkin kalau virus corona diasumsikan masih dalam satu genus dengan flu biasa. Untuk menanganinya, perlu membuat vaksin flu jenis baru dan harus diperbaharui tiap tahunnya. Tapi, bukan berarti kalau sudah ada vaksinnya risiko terkena virus tersebut akan hilang.

"Saya berharap, coronavirus ini tidak akan bermutasi dengan cepat, sebelum vaksinnya (antivirus) ditemukan," harapnya.

Tes Urine Lucinta Luna Positif Benzo, Obat Apakah Itu?

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, ternyata Lucinta Luna positif menggunakan obat psikotropika benzodiazepine. Hingga saat ini Lucinta, masih dalam tahap pemeriksaan intensif.
"Sekarang ini dilakukan pemeriksaan terhadap 4 orang. Kemudian juga yang diduga ekstasi dilakukan pengecekan termasuk obat-obatan yang ada. Pengecekan ke laboratorium untuk memastikan apakah itu benar ekstasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).

Obat benzodiazepin akan memberikan efek tenang pada pemakainya. Zat ini memberi efek berlawanan dengan sabu yang mengandung methamphetamine dan amphetamine.

"Sabu ini memberi efek stimulan, jadi penggunanya seperti tidak pernah lelah. Mereka on terus meski telah bekerja selama beberapa jam. Nah efek stimulan ini mengakibatkan pengguna tidak bisa tidur, sehingga harus mengonsumsi benzodiazepine supaya bisa istirahat," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) dr Shilvya Febrina Irawan MSi, beberapa waktu lalu.

dr Shilvya juga mengatakan, penggunaan benzodiazepin bisa menyebabkan ketergantungan sama halnya seperti sabu. Maka jika ingin mengonsumsi benzodiazepin haruslah berdasarkan resep dokter, agar tidak berdampak buruk pada pasien insomnia atau gangguan kecemasan.
https://nonton08.com/cinderellas-hot-night/