Beberapa pria berpikir, memiliki ukuran penis yang panjang dan besar dapat menyenangkan pasangan dan membuat dirinya merasa lebih jantan. Oleh karena itu, berbagai usaha dilakukan untuk memiliki ukuran penis yang diimpikan.
Bicara soal ukuran, ternyata ada survei yang membuktikan ukuran penis yang bisa mempengaruhi orgasme wanita. Berapa kira-kira ukuran idealnya?
Dikutip dari laman New York Post, sebuah survei menunjukkan bahwa ukuran Mr P memang menjadi salah satu faktor penentu orgasme pada pasangannya. Survei dilakukan kepada 4.761 wanita tentang terakhir kali mereka bercinta dan apakah mengalami orgasme melalui penetrasi atau tidak. Kedua pertanyaan tersebut bertujuan mengetahui ukuran penis yang membuat wanita cepat orgasme.
Hasil survei menunjukkan bahwa Mr P berukuran 20 cm akan memicu orgasme pada 44 persen pasangan. Dalam survei tersebut, ini adalah ukuran paling ideal.
Sedangkan, ukuran penis 22 cm memicu orgasme pada 42 persen pasangan. Ukuran yang lebih pendek, yakni 17,8 cm, hanya memberikan orgasme pada 38 pasangan.
Sementara itu, ukuran yang dianggap paling tidak memuaskan adalah sekitar 2 cm. Tetapi tenang, ukuran bukan satu-satunya penentu orgasme. Foreplay yang intens juga sangat menentukan peluang mendapatkan orgasme pada pasangan. Demikian juga teknik dan variasi selama bercinta.
"Ini adalah rata-rata dan akan selalu ada pengecualian," tulis peneliti.
4 Masalah Kehidupan Bercinta yang Kerap Dialami Pasutri
Memang wajar jika aktivitas bercinta tak melulu berjalan dengan mulus. Saat melakukannya, seringkali terjadi kecelakaan kecil yang tak jarang menimbulkan kekecewaan bagi pasangan.
Hanya saja masih banyak pasutri yang merasa malu untuk membicarakannya. Padahal komunikasi soal masalah kehidupan di ranjang, justru membantu mereka untuk mencari solusi bersama.
Menurut laporan Let's Talk About Sex, satu dari tiga orang dewasa di Inggris pernah mengalami masalah seksual. Masalah seksual lebih umum terjadi daripada yang mungkin kita sadari.
Berikut 4 masalah bercinta yang umum terjadi, dikutip dari happiful:
1. Ejakulasi dini
Ejakulasi dini adalah masalah yang paling umum terjadi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan seorang pria untuk ejakulasi setelah memulai hubungan penetrasi adalah sekitar lima setengah menit.
Penyebab umum masalah ejakulasi dini mencakup; stress, depresi, masalah hubungan intim, dan masalah fisik (narkoba, tiroid, kanker prostat).
2. Nyeri saat berhubungan seks
Sering merasa sakit atau tidak nyaman selama berhubungan seks, kemungkinan menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang salah dan tak boleh diabaikan. Nyeri ini mungkin disebabkan oleh infeksi, penyakit, dan masalah fisik atau psikologi.
Bagi wanita, perubahan kadar hormon selama menopause bisa menyebabkan kekeringan vagina. Hal ini menimbulkan rasa sakit serta panas pada area vagina, saat melakukan hubungan seksual. Bagi pria, nyeri saat berhubungan seks lebih sering terjadi selama atau setelah ejakulasi (dikenal sebagai dispareunia).
Melakukan hipnoterapi bisa menjadi opsi dalam pengobatan nyeri saat berhubungan seks. Hipnoterapi bisa membantu untuk mengubah pola pikir seputar nyeri.
3. Bosan
Merasa bosan dengan aktivitas seksual mengakibatkan turunnya dorongan seksual. Hal ini membuat pasangan seringkali berpikir mereka sudah tak mampu memuaskan pasangannya dan khawatir kalau mereka sudah tak menarik lagi.
Konselor Graeme merekomendasikan untuk berbicara dengan pasangan tentang hubungan kalian dari sisi seksual agar mereka tak salah paham denganmu.
4. Penurunan gairah seks dan impotensi
Penurunan keinginan untuk berhubungan seks bisa menjadi hal yang umum terjadi pada wanita selama waktu-waktu tertentu dalam hidup mereka. Misalnya, ketika mereka sedang hamil, baru melahirkan, dan sedang merasa tertekan.
Faktor psikologis atau fisik lainnya juga dapat mempengaruhi gairah seks pria dan wanita. Diabetes, gangguan hormon, depresi, kelelahan, kecanduan narkoba atau alkohol, bisa jadi masalah yang menyebabkan hilangnya libido.
https://indomovie28.net/mars-met-venus-part-cowo-2/