Dalam berhubungan seks, pengaruh ukuran penis sebenarnya tidak seberapa penting dibanding kenyamanan pasangan. Namun begitu, berbagai terapi yang diklaim bisa memperbesar alat vital selalu laris dibanjiri pelanggan.
"Ada sebagian orang yang malu karena ukuran penisnya kecil, sebagian lagi minder karena terlalu besar," terang pakar kesehatan dr Ni Komang Yeni, SpOG, ditemui baru-baru ini.
Menurut dr Yeni, lubang vagina bisa membesar hingga maksimal 10 kali ukuran kepala bayi. Oleh karenanya, ukuran penis bukan menjadi faktor utama. Kenyamanan pasangan lebih perlu diperhatikan.
Namun dalam kenyataan, kebanyakan pria ingin memperpanjang atau memperbesar ukuran penisnya karena menganggap hal itu bisa memberikan kepuasan kepada pasangannya. Dalam situasi ini, faktor psikologis turut berperan.
"Faktor psikologis merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, karena jika wanita mengalami kontraksi otot yang tidak disadari, dan tak terkendali, akan sulit baginya melakukan penetrasi dengan siapa pun atau hal apa pun," pungkas dr Yeni.
Pipis dengan Posisi Jongkok Bisa Perbaiki Performa Seks Kaum Cowok
Tahukah Anda kalau posisi buang air kecil atau kencing itu bisa berpengaruh dalam kehidupan seksual?
Meski saat ini kencing dengan posisi duduk lebih populer untuk dilakukan. Namun penelitian menunjukkan bahwa kencing dengan gaya jongkok, justru bisa bermanfaat bagi kehidupan seksual.
Buang air kecil dengan gaya jongkok dapat memperkuat otot dasar panggul. Otot ini meliputi bagian otot kandung kemih, otot vagina, dan otot anus.
"Coba kencing di kamar mandi dengan posisi jongkok. Ketika Anda jongkok saat buang air kecil, coba untuk menghentikan dan memulai pengeluaran air kencing dengan cara mengatur kontraksi otot dasar panggul," ucap peneliti, seperti yang dikutip dari Women's Health.
Prinsip melatih otot dasar panggul melalui buang air kecil dengan posisi jongkok inilah yang kemudian diadopsi menjadi sebuah senam bernama senam kegel. Senam ini bertujuan untuk pasutri yang menginginkan kenikmatan dalam berhubungan seksual.
Apabila hal ini benar-benar kamu latih, maka sensasi kenikmatan saat berhubungan seksual akan meningkat dan rasa nyeri saat melakukan seks pun akan berkurang.
Masih Ada Saja yang Sebar Hoax Virus Corona, Apa yang Salah?
Tak ada habis-habisnya, hoax virus corona kian bermunculan di masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 54 hoax terkait virus ini.
Sebenarnya faktor apa yang paling berpengaruh atas banyaknya hoax virus corona yang tersebar di masyarakat?
Menurut Direktur Pelayanan Sekunder dan Unggulan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Dr dr Sukanto, SpPD, K-AI, virus corona 2019-nCoV adalah sesuatu yang baru di masyarakat, dan oknum menjadikan ini sebagai hal yang menarik untuk dibahas.
"Karena (virus corona) ini menarik jadi sesuatu yang baru terus kemudian juga ada unsur politik, ekonomi, sosial," kata dr Sukanto kepada detikcom, Selasa (4/2/2020).
dr Sukanto juga mengatakan adanya perbedaan pendapat oleh para ahli terkait virus corona, membuat masyarakat berspekulasi yang bermacam-macam.
"Jangan sampai kawan-kawan mengutip yang dilihat sensasional tapi justru misleading (menyesatkan)," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/bukanotuma7-2/