Sabtu, 05 September 2020

Sinopsis Film Entourage di Trans TV, Diangkat dari Serial Komedi Sukses

 Setelah The Expendables, giliran film Entourage yang tayang di Bioskop Trans TV, Rabu (3/6/2020), pukul 23.30. Sinopsis Entourage dapat dibaca di sini.

Dirilis perdana pada 2015, Film Entourage merupakan kelanjutan dari serial komedi berjudul sama yang sebelumnya tayang di HBO.

Serial Entourage berakhir pada 2011 setelah tayang selama delapan musim dari 2004. Semasa penayangannya, serial ini sudah 14 kali mendapat nominasi Golden Globes. Satu piala Golden Globes berhasil dimenangkan pada 2008 untuk kategori aktor pendukung terbaik serial TV (Jeremy Piven).

Berangkat dari kesuksesan itu, sutradara dan penulis serial Entourage, Doug Ellin, berniat mengembangkan dan melanjutkan ceritanya ke layar lebar.

Dalam versi filmnya, Entourage kembali menyertakan lima aktor utama aslinya. Mereka adalah Kevin Connolly, Adrian Grenier, Kevin Dillon, Jerry Ferrara dan Jeremy Piven.

Entourage menyoroti 'behind the scene' dari lika-liku pembuatan sebuah film Hollywood. Vincent Chase (dibintangi oleh Adrian Grenier) adalah seorang aktor yang punya ambisi terpendam untuk menjadi sutradara.

Untuk mewujudkan impiannya, Vince memanggil mantan agennya yang kini menjabat sebagai kepala studio Ari Gold (Jeremy Piven). Namun, Ari ternyata punya tawaran lain untuk Vince. Ia ingin melibatkan Vince di film pertama yang diproduksinya sebagai aktor. Vince mau menerimanya asalkan dia juga yang menyutradarai film tersebut.

Delapan bulan kemudian, kolaborasi tersebut lantas terwujud dalam film berjudul Hyde. Namun, proses paca-produksinya sempat mentok di masalah biaya. Anggarannya bengkak dari biaya awal sebesar US$ 15 juta sehingga mereka kekurangan US$ 10 juta.

Upaya pencarian dana lantas berujung di dua investor film bernama Larsen McCredle (Billy Bob Thornton) dan putranya Travis (Haley Joel Osment). Konflik pun terjadi demi mendapatkan dana segar agar proyek film impian mereka berlanjut.

Berdasarkan rating IMDb, film Entourage mendapat 6,6 bintang. Penilaian tersebut memang tidak sebesar versi serialnya yang diberi 8,4 bintang. Meski begitu, film yang juga diproduseri oleh aktor Mark Wahlberg ini tetap menarik untuk ditonton terutama bagi mereka yang penasaran dengan apa yang terjadi di 'dapur' Hollywood.

The King: Eternal Monarch Jelang Tamat, Ini Spoiler dari Lee Min Ho

 Aktor Lee Min Ho mengunggah foto di Instagram yang dianggap oleh netizen sebagai spoiler ending atau kisah akhir dari The King: Eternal Monarch. Seperti apa spoiler The King: Eternal Monarch?
Dalam unggahannya di Instagram, Lee Min Ho tampak memamerkan tiga foto dirinya di sebuah ruangan yang dipenuhi kursi dengan bersarung putih dan pita. Kursi ditata berbaris layaknya di acara pernikahan.

Pada semua fotonya, sosok Lee Min Ho tampak buram alias tidak jelas. Meski wajah Lee Min Ho tampak tidak jelas, netizen khususnya penonton film drama Korea The King: Eternal Monarch langsung heboh. Mereka membanjiri halaman komentar Instagram sang aktor dengan rasa penasaran dan menduga bahwa postingan tersebut adalah spoiler dari episode terakhir The King: Eternal Monarch.

Netizen menduga dari postingan Lee Min Ho itu, kisah cinta Raja Lee Gon yang diperankan oleh dirinya dan Jung Tae-eul yang dibintangi Kim Go-eun akan berakhir bahagia di episode terakhir drakor The King: Eternal Monarch. Foto di belakang layar drama Korea yang tayang setiap Jumat dan Sabtu di SBS dan Netflix itu memperlihatkan Lee Gon tertawa bahagia di ruangan yang diduga netizen sebagai lokasi pernikahannya dengan Jung Tae-eul.
https://cinemamovie28.com/chrisye/

Audio Porn Populer Kala Pandemi, Lepas Stres dengan Dengar Kisah Erotis

Terlalu lama berdiam di rumah karena lockdown dan pembatasan sosial membuat orang mencari hiburan agar lepas dari rasa bosan. Nonton film atau serial secara streaming, main game, nge-gym di rumah sampai mencoba resep masakan baru jadi beberapa cara yang bisa dilakukan selama masa karantina.

Kini orang mulai mencari alternatif lain untuk mengusir bosan dan stres karena berbulan-bulan terkungkung di rumah. Tren yang booming saat ini adalah audio porn.

Forbes melaporkan audio porn melonjak popularitasnya di masa lockdown karena pandemi virus Corona. Imbas dari tak bisa kemana-mana untuk liburan atau bepergian, orang-orang pun mencari keintiman, pelarian dan kesenangan lewat audio porn.

Fenomena ini mulai terlihat di Amerika Utara dan Eropa pada Maret 2020 dan semakin banyak saja peminatnya seiring berjalannya waktu. Audio porn atau audio erotica dinilai sebagai sebuah media yang pas untuk menjaga kesehatan mental di tengah pandemi.

Dipsea, aplikasi yang menawarkan cerita-cerita erotis pendek dalam bentuk audio untuk wanita, mencatat adanya peningkatan pelanggan hingga 84 persen sejak pemberlakuan karantina dimulai. Salah satu pendirinya, Gina Gutierrez, mengatakan isolasi diri mendorong orang mencari pemuas kebutuhan mereka untuk kenikmatan psikis.

Mendengarkan kisah-kisah berbumbu erotis, menurut Gina, menjadi salah satu cara yang bisa diandalkan untuk menenangkan diri di tengah kecemasan akibat COVID-19. Menurutnya cerita semacam itu bisa berguna dalam masa isolasi.

"Mereka (audio porn) memindahkan kita, mengisi imajinasi, dan mengingatkan kita tentang kemungkinan-kemungkinan yang menanti di luar sana. Kita memang tidak bisa bertemu orang asing yang menarik di kereta sekarang ini, tapi di dalam cerita Dipsea, bisa saja," jelas Gina, seperti dikutip dari Forbes.

Devlin Wylde, seorang penulis audio porn, juga mereguk keuntungan dari masa karantina seperti ini. Situs miliknya mengalami peningkatan pengunjung hingga 6000 persen dan jumlah pelanggan berbayar untuk membaca kisah-kisah yang ditulisnya bertambah 300 persen.

Podcast miliknya, Wylde In Bed, telah diunduh hampir 1000 kali dalam 12 jam pertama setelah diluncurkan pekan lalu. Dari pengamatannya, kisah-kisah erotis yang mendeskripsikan pantai dan kastil cantik sebagai latar belakang tempat termasuk paling laris.

"Audio erotis mungkin merupakan bentuk hiburan seksual paling intim dan sensual yang bisa dinikmati sendirian," katanya.

Devlin juga sepakat bahwa cerita berbentuk audio punya ketertarikan tersendiri dibandingkan dengan video. Bagi sebagian orang, mendengarkan kisah erotis lebih bisa memberi efek menenangkan daripada menontonnya.

"Keluar sejenak dari kenyataan, pakai headphone dan tenggelam dalam keintiman bisa jadi cara yang menyenangkan untuk menenangkan diri," ujarnya lagi.

Audio porn sendiri sebenarnya sudah mulai menanjak popularitasnya sejak 15 tahun lalu. Sebagian orang lebih memilih menikmati erotisme lewat suara karena memberi mereka ruang yang lebih luas untuk berimajinasi. Selain itu terkadang bagi beberapa individu, menonton film erotis bisa jadi terlalu provokatif dan mengintimidasi, sehingga mereka lebih nyaman mendengar daripada menonton.
https://cinemamovie28.com/chihayafuru-part-i/