Sabtu, 05 September 2020

Terobsesi Tampil Muda, Ibu 43 Tahun Ini Ngaku Kerap Dikira Teman Anaknya

 Bagi Marcela Iglesias, tampil awet muda adalah segalanya. Terobsesi, ibu 43 tahun ini pun mengandalkan Botox demi memperlambat tanda-tanda penuaan di wajahnya.
Sudah sekitar 13 tahun terakhir Marcela bergantung pada Botox untuk memaksimalkan penampilannya.

"Aku mulai menggunakan Botox dan filler di usia 30-an. Perawatan dilakukan rutin untuk mendapat hasil yang alami," aku Marcela kepada The Sun.

Tak hanya itu, ia juga menjalani prosedur stem cell untuk memperbaiki jaringan yang rusak sekaligus menstimulasi regenerasi sel. Untuk treatment tersebut, tubuh Marcela harus disuntik sekitar 30 juta sel punca.

Sedikitnya, ia bisa menghabiskan US$ 1.000 atau sekitar Rp 15 juta dalam setahun hanya untuk Botox dan kawan-kawannya.

Kendati terobsesi ingin terlihat muda, Marcela Iglesias mengaku tak tertarik pada operasi plastik. Setidaknya untuk saat ini.

"Aku tidak menentang operasi plastik, tapi menurutku, kalau berlebihan, malah membuatmu terlihat lebih tua," ujar perempuan yang berdomisili di Los Angeles, California, AS, itu.

Di luar Botox, ibu satu anak ini juga menerapkan pola gaya hidup sehat agar perawakannya tetap awet muda. Ia sangat menjaga asupan makanannya dan berhenti merokok.

Marcela merasakan hasilnya ketika pergi bersama Rodrigo, putranya yang berusia 19 tahun. Ia mengaku sering dikira teman anaknya. "Orang pikir aku bagian dari teman-temannya. Mereka tak mengira aku ini ibunya," ungkap Marcela.

Ia lalu mengatakan, "Aku senang karena itu seperti sebuah pujian besar. Anakku awalnya malu tapi sekarang dia menyukainya."

Audio Porn Populer Kala Pandemi, Lepas Stres dengan Dengar Kisah Erotis

Terlalu lama berdiam di rumah karena lockdown dan pembatasan sosial membuat orang mencari hiburan agar lepas dari rasa bosan. Nonton film atau serial secara streaming, main game, nge-gym di rumah sampai mencoba resep masakan baru jadi beberapa cara yang bisa dilakukan selama masa karantina.

Kini orang mulai mencari alternatif lain untuk mengusir bosan dan stres karena berbulan-bulan terkungkung di rumah. Tren yang booming saat ini adalah audio porn.

Forbes melaporkan audio porn melonjak popularitasnya di masa lockdown karena pandemi virus Corona. Imbas dari tak bisa kemana-mana untuk liburan atau bepergian, orang-orang pun mencari keintiman, pelarian dan kesenangan lewat audio porn.

Fenomena ini mulai terlihat di Amerika Utara dan Eropa pada Maret 2020 dan semakin banyak saja peminatnya seiring berjalannya waktu. Audio porn atau audio erotica dinilai sebagai sebuah media yang pas untuk menjaga kesehatan mental di tengah pandemi.

Dipsea, aplikasi yang menawarkan cerita-cerita erotis pendek dalam bentuk audio untuk wanita, mencatat adanya peningkatan pelanggan hingga 84 persen sejak pemberlakuan karantina dimulai. Salah satu pendirinya, Gina Gutierrez, mengatakan isolasi diri mendorong orang mencari pemuas kebutuhan mereka untuk kenikmatan psikis.

Mendengarkan kisah-kisah berbumbu erotis, menurut Gina, menjadi salah satu cara yang bisa diandalkan untuk menenangkan diri di tengah kecemasan akibat COVID-19. Menurutnya cerita semacam itu bisa berguna dalam masa isolasi.

"Mereka (audio porn) memindahkan kita, mengisi imajinasi, dan mengingatkan kita tentang kemungkinan-kemungkinan yang menanti di luar sana. Kita memang tidak bisa bertemu orang asing yang menarik di kereta sekarang ini, tapi di dalam cerita Dipsea, bisa saja," jelas Gina, seperti dikutip dari Forbes.
https://cinemamovie28.com/kinshin-mugon-sokan-2/

7 Ciri-ciri CV Fresh Graduate yang Tidak Akan Dilirik oleh HRD

Belakangan mencari pekerjaan memang bukan sesuatu yang mudah, terlebih untuk para fresh graduate yang belum punya banyak pengalaman atau kenalan. Meski begitu kamu yang sedang mencari kerja tetap perlu berusaha maksimal. Salah satunya adalah dengan membuat Curriculum Vitae (CV) yang paling tidak menarik untuk dilihat perekrut kerja. Untuk para fresh graduate yang sedang mempersiapkan CV, pelajari beberapa kesalahan yang bikin dokumen kamu tidak dilirik HRD ini.
1. Terlalu Umum
Pandemi Corona memang membuat cari kerja jadi lebih susah. Kamu mungkin sudah membuat beberapa kopian CV untuk ditujukan ke berbagai perusahaan tapi pastikan jangan buat isinya sama atau umum. Meski lowongan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan itu hampir sama kamu tetap perlu membuat personalisasi.

Misalnya dengan menuliskan mengapa kamu mau bekerja di perusahaan tersebut dan apa yang kamu tahu mengenai budaya atau produknya. Dengan begitu, perekrut atau HRD lebih tertarik untuk memanggil kamu.

2. Banyak Bumbu-bumbu
Kesalahan umum lain yang sering dibuat fresh graduate dalam CV adalah kalimat yang terlalu berbumbu. Ingin terkesan berkualitas, banyak pelamar malah seperti membual ketika mendeskripsikan diri mereka. Tak jarang pula, para pemula ini menggunakan deskripsi yang ketinggalan zaman sehingga membuat HRD kurang tertarik membaca selengkapnya.

Misalnya saat pelamar mengatakan bahwa mereka pekerja keras atau bermotivasi tinggi. Dari pada itu, coba tonjolkan keunikan kamu, seperti bisa multitasking atau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemampuan itu lebih masuk akal untuk dipercaya HRD.

3. Banyak Typo
Jangan sampai Curriculum Vitae (CV) yang kamu berikan banyak salah eja, apalagi terkait hal-hal penting seperti jabatan yang dilamarkan, nama orang, atau perusahaan. Kemampuan menulis sekaligus ketelitian adalah beberapa hal dasar yang banyak dicari perusahaan. Tak heran jika HRD atau calon manajer akan langsung mendiskualifikasi lamaran bahkan jika sebenarnya kamu termasuk pelamar potensial.

4. Format Berantakan
Sebelum menulis CV ada baiknya untuk melihat berbagai referensi terlebih dulu. Apalagi untuk kamu yang masih belum familiar dengan bagaimana contoh CV fresh graduate yang baik dan benar. Jika bisa kamu buatlah Curriculum Vitae dengan format yang singkat, runtut, dan tidak kuno. Belakangan HRD atau perekrut lebih suka dengan CV yang pendek namun memuat semua potensi si pelamar. Tapi pastikan jangan tampak seperti CV 'template' yang ada di internet.

5. 'Celah' yang Tidak Dijelaskan
Beberapa orang mungkin punya 'gap' dalam kariernya karena alasan tertentu. Meski CV seharusnya dibuat singkat, sebaiknya pelamar menjelaskan mengapa ia sempat berhenti kerja untuk waktu yang cukup lama. Jangan sampai perekrut atau HRD menganggapnya sebagai hal yang negatif. Apalagi jika alasan kamu berhenti bekerja apalagi jika karena hal-hal baik, seperti voluntir atau melanjutkan studi.

6. Kelewat Detail
Kesalahan CV lain yang sering dibuat oleh fresh graduate universitas, SMA, atau SMK adalah dokumen terlalu detail. Sebenarnya kamu tidak perlu membuat CV panjang apalagi sampai lebih dari dua halaman. Tinggalkan detail-detail yang kurang penting seperti riwayat sekolah sejak TK, riwayat pekerjaan magang atau pelatihan yang tidak berkorelasi dengan perusahaan atau jabatan, hingga pemintaan gaji.

7. Kurang Menjual Diri
Curriculum Vitae (CV) sebaiknya bukan hanya memuat riwayat hidup tapi juga kemampuan kamu yang benar-benar bisa digunakan perusahaan. Pastikan kamu mendeskripsikan diri sebagai seseorang yang mungkin mereka butuhkan tapi tentu jangan berlebihan. Masukkan pengalaman kerja atau pelatihan yang memang berkaitan dan membuat kamu dianggap cocok untuk paling tidak dipanggil interview.
https://cinemamovie28.com/letters-from-iwo-jima/