Rabu, 09 September 2020

Bukan Hanya Tempat Tidur, Dinkes DKI Keluhkan Minim SDM di Rumah Sakit

 Kepala Dinkes DKI Jakarta, dr Widyastuti, mengatakan masalah penuhnya kapasitas rumah sakit karena pasien virus Corona COVID-19 tidak bisa diselesaikan hanya dengan menambah tempat tidur. Saat ini yang jadi tantangan juga kurangnya sumber daya manusia (SDM).
"Dengan penambahan tempat tidur, tentu juga seiring dengan penambahan SDM," ucap dr Widyastuti, dalam webinar bersama LaporCovid-19, Rabu (9/9/2020).

"Ternyata yang lebih sulit adalah bagaimana menyiapkan SDM-nya itu nggak gampang, padahal DKI Jakarta," tambahnya.

dr Widyastuti mengaku pihaknya telah melakukan perekrutan tenaga medis untuk memenuhi kebutuhan SDM, dari dokter spesialis hingga perawat. Hal ini dilakukan agar penanganan pasien Corona di DKI Jakarta bisa berangsur lebih baik.

"Kemarin baru selesai adalah proses rekrutmen tenaga profesional, dokter paru, anestesi, penyakit dalam, anak, dokter umum, perawat, dan seterusnya," jelasnya.

Sebelumnya, dr Widyastuti mengungkapkan akan meningkatkan jumlah kapasitas tempat tidur sekitar 5.500 bed di rumah sakit. Selain itu, pihaknya juga akan membuka beberapa rumah sakit di daerah yang ditujukan untuk merawat dan membantu para pasien COVID-19.

"Kami memang berencana untuk meningkatkan kapasitas bed sampai dengan sekitar 5.500 total, itu sudah total yang bisa kita dorong dalam jangka waktu satu bulan terakhir ini. Dan dengan membuka kembali beberapa rumah sakit di daerah kita untuk COVID-19, dan menambah rumah sakit swasta untuk membuka peluang untuk COVID. Tapi memang tidak cukup," ujarnya.

Update Corona Indonesia 9 September: Tambah 3.307, Total Kasus 203.342

 Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Rabu (9/9/2020), bertambah 3.307. Total menjadi 203.342 positif, 145.200 sembuh, dan 8.336 meninggal.
Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa tercatat sebanyak 29.863 dan jumlah pasien suspek tercatat 92.330 kasus.

Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Rabu (9/9/2020), adalah sebagai berikut:

1. Kasus positif bertambah 3.307 menjadi 203.342

2. Pasien sembuh bertambah 2.242 menjadi 145.200

3. Pasien meninggal bertambah 106 menjadi 8.336

Sebelumnya pada Selasa (8/9/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 200.035 kasus, sembuh 142.959, dan meninggal 8.230 kasus.

COVID-19 Tak Terkendali, Dokter Paru: Kami Sudah Kelelahan

 Dokter paru termasuk salah satu garda terdepan dalam penanganan wabah Corona. Namun, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Erlina Burhan, mengatakan dokter paru sudah kelelahan dalam menangani kasus Corona. Pasalnya, jumlah dokter paru jika dibandingkan dengan kasus COVID-19 masih jauh dari kata ideal.
"Kita PDPI ini sungguh diminta perannya dan memang harus kita akui bahwa kita memang sudah kelelahan, sebaran dokter paru tidak merata, karena dokter paru ini jumlahnya sedikit, tidak cukup untuk mengatasi kasus COVID-19 yang angkanya terus meningkat," kata dr Erlina dalam konferensi pers PDPI Selasa (8/9/2020).

Sebagai gambaran, dokter paru di Indonesia hingga saat ini hanya sebanyak 1.106. Sementara idealnya, minimal harus ada 2.500 dokter paru di Indonesia.

"Jadi memang hanya 1.106 dokter paru yang sudah disampaikan juga oleh Pak Doni Monardo, mengatakan, ini dokter paru harus dijaga, karena jumlahnya sedikit dan tidak cukup untuk mengatasi COVID-19 yang angkanya terus meningkat," lanjut dr Erlina.

Catatan PDPI terkait dokter paru di beberapa provinsi dengan perbandingan kasus COVID-19 memiliki rentang jumlah yang cukup jauh. Contohnya DKI Jakarta, DKI Jakarta hanya memiliki 187 dokter paru sementara harus menangani 47.397 kasus.

Hal yang sama terjadi di Jawa Barat yang hanya memiliki 130 dokter paru saat menangani 12.709 kasus. Tidak jauh berbeda pada Jawa Tengah yaitu sebanyak 90 dokter paru yang menangani kasus Corona sebanyak 15.615 kasus. Sementara itu kasus COVID-19 yang cukup sulit ditangani di Jawa Timur hanya memiliki 213 dokter paru.
https://cinemamovie28.com/the-h-cup-is-a-tiny-piece-of-chickens-2/

Kasus Corona Terus Meningkat, Malaysia Perketat Aturan Kontak Fisik

Angka kasus virus Corona di negara tetangga Indonesia, Malaysia, masih terus meningkat. Hal ini membuat pemerintah di negara tersebut menghimbau warganya untuk tidak melakukan kontak fisik, termasuk fist bump atau mengadu kepalan tangan yang gunakan sebagai pengganti salam.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan Malaysia, Noor Azmi Ghazali melihat fist bump ini melibatkan kontak fisik yang bisa meningkatkan risiko penularan COVID-19.

"Seharusnya tidak ada salam dan bentuk kontak tubuh lainnya," kata Noor Azmi Ghazali yang dikutip dari Free Malaysia Today, Rabu (9/9/2020).

"Kementerian lebih suka meletakkan tangan di dada dan sedikit membungkuk sebagai tanda salam hormat. Saya mendorong orang-orang untuk lebih berhati-hati," lanjutnya.

Noor Azmi mengatakan, pihaknya akan terus memantau pandemi ini, karena mereka masih belum mengetahui lebih jelas tentang penyakit tersebut. Untuk memerangi lonjakan ini, pemerintah pun akan melipatgandakan upaya dalam memerangi pandemi, seperti pemakaian masker, kebiasaan mencuci tangan, hingga jaga jarak fisik.

Meski kasusnya meningkat, menurut Noor Azmi Malaysia sudah terbukti menjadi salah satu negara yang bisa mengelola dan mengendalikan penyakit akibat virus Corona. Bahkan hal ini sudah mendapatkan pengakuan dari dunia.

Bukan Hanya Tempat Tidur, Dinkes DKI Keluhkan Minim SDM di Rumah Sakit

 Kepala Dinkes DKI Jakarta, dr Widyastuti, mengatakan masalah penuhnya kapasitas rumah sakit karena pasien virus Corona COVID-19 tidak bisa diselesaikan hanya dengan menambah tempat tidur. Saat ini yang jadi tantangan juga kurangnya sumber daya manusia (SDM).
"Dengan penambahan tempat tidur, tentu juga seiring dengan penambahan SDM," ucap dr Widyastuti, dalam webinar bersama LaporCovid-19, Rabu (9/9/2020).

"Ternyata yang lebih sulit adalah bagaimana menyiapkan SDM-nya itu nggak gampang, padahal DKI Jakarta," tambahnya.

dr Widyastuti mengaku pihaknya telah melakukan perekrutan tenaga medis untuk memenuhi kebutuhan SDM, dari dokter spesialis hingga perawat. Hal ini dilakukan agar penanganan pasien Corona di DKI Jakarta bisa berangsur lebih baik.

"Kemarin baru selesai adalah proses rekrutmen tenaga profesional, dokter paru, anestesi, penyakit dalam, anak, dokter umum, perawat, dan seterusnya," jelasnya.

Sebelumnya, dr Widyastuti mengungkapkan akan meningkatkan jumlah kapasitas tempat tidur sekitar 5.500 bed di rumah sakit. Selain itu, pihaknya juga akan membuka beberapa rumah sakit di daerah yang ditujukan untuk merawat dan membantu para pasien COVID-19.

"Kami memang berencana untuk meningkatkan kapasitas bed sampai dengan sekitar 5.500 total, itu sudah total yang bisa kita dorong dalam jangka waktu satu bulan terakhir ini. Dan dengan membuka kembali beberapa rumah sakit di daerah kita untuk COVID-19, dan menambah rumah sakit swasta untuk membuka peluang untuk COVID. Tapi memang tidak cukup," ujarnya.

Update Corona Indonesia 9 September: Tambah 3.307, Total Kasus 203.342

 Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Rabu (9/9/2020), bertambah 3.307. Total menjadi 203.342 positif, 145.200 sembuh, dan 8.336 meninggal.
Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa tercatat sebanyak 29.863 dan jumlah pasien suspek tercatat 92.330 kasus.

Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Rabu (9/9/2020), adalah sebagai berikut:

1. Kasus positif bertambah 3.307 menjadi 203.342

2. Pasien sembuh bertambah 2.242 menjadi 145.200

3. Pasien meninggal bertambah 106 menjadi 8.336

Sebelumnya pada Selasa (8/9/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 200.035 kasus, sembuh 142.959, dan meninggal 8.230 kasus.
https://cinemamovie28.com/mortal-kombat/