Kamis, 10 September 2020

Mulai Kelelahan, Ini Perbandingan Jumlah Dokter Paru Vs Kasus COVID-19 RI

 Virus Corona COVID-19 masih mewabah di Indonesia. Jumlah orang yang terinfeksi pun meningkat setiap harinya. Mengingat COVID-19 adalah penyakit yang menyerang paru-paru dan saluran pernapasan, dokter paru menjadi salah satu garda paling depan dalam penanganan COVID-19.
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Erlina Burhan, mengatakan dokter paru sudah kelelahan dalam menangani kasus virus Corona COVID-19. Pasalnya, jumlah dokter paru jika dibandingkan dengan kasus Corona masih jauh dari kata ideal.

"Kita PDPI ini sungguh diminta perannya dan memang harus kita akui bahwa kita memang sudah kelelahan, sebaran dokter paru tidak merata, karena dokter paru ini jumlahnya sedikit, tidak cukup untuk mengatasi kasus COVID-19 yang angkanya terus meningkat," kata dr Erlina dalam konferensi pers PDPI Selasa (8/9/2020).

Sebagai gambaran, dokter paru di Indonesia hingga saat ini hanya sebanyak 1.106. Sementara idealnya, minimal harus ada 2.500 dokter paru di Indonesia.

"Jadi memang hanya 1.106 dokter paru yang sudah disampaikan juga oleh Pak Doni Monardo, mengatakan, ini dokter paru harus dijaga, karena jumlahnya sedikit dan tidak cukup untuk mengatasi COVID-19 yang angkanya terus meningkat," lanjut dr Erlina.

Pada Selasa (8/9/2020), total kasus Corona di Indonesia sudah mencapai 200.035 kasus. Sementara total kasus sembuh sebanyak 142.958 orang dan 8.230 lainnya meninggal dunia.

Berikut perbandingan dokter paru dan kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia per 7 September 2020.

Aceh
- Dokter Paru: 34 orang
- Kasus COVID-19: 2.042

Sumatera Utara
- Dokter Paru: 102 orang
- Kasus COVID-19: 7.725

Sumatera Barat
- Dokter Paru: 51 orang
- Kasus COVID-19: 2.795

Sumatera Selatan
- Dokter Paru: 11 orang
- Kasus COVID-19: 4.745

Riau
- Dokter Paru: 34 orang
- Kasus COVID-19: 2.718

Lampung
- Dokter Paru: 15 orang
- Kasus COVID-19: 455

Jambi
- Dokter Paru: 9 orang
- Kasus COVID-19: 304

Kepulauan Riau
- Dokter Paru: 10 orang
- Kasus COVID-19: 1.235

DKI Jakarta
- Dokter Paru: 187 orang
- Kasus COVID-19: 47.397

Jawa Barat
- Dokter Paru: 130 orang
- Kasus COVID-19: 12.709

Jawa Tengah
- Dokter Paru: 90 orang
- Kasus COVID-19: 15.615

Jawa Timur
- Dokter Paru: 213 orang
- Kasus COVID-19: 35.941

Banten
- Dokter Paru: 49 orang
- Kasus COVID-19: 3.264

DI Yogyakarta
- Dokter Paru: 16 orang
- Kasus COVID-19: 1.571

Bali
- Dokter Paru: 15 orang
- Kasus COVID-19: 6.385

Kalimantan Barat
- Dokter Paru: 11 orang
- Kasus COVID-19: 704

Kalimantan Tengah
- Dokter Paru: 10 orang
- Kasus COVID-19: 2.807

Kalimantan Selatan
- Dokter Paru: 15 orang
- Kasus COVID-19: 8.837

Kalimantan Timur
- Dokter Paru: 25 orang
- Kasus COVID-19: 5.191

Kalimantan Utara
- Dokter Paru: 5 orang
- Kasus COVID-19: 448

Nusa Tenggara Barat
- Dokter Paru: 11 orang
- Kasus COVID-19: 2.885

Sulawesi Utara
- Dokter Paru: 4 orang
- Kasus COVID-19: 4.003

Sulawesi Tengah
- Dokter Paru: 3 orang
- Kasus COVID-19: 252

Sulawesi Tenggara
- Dokter Paru: 5 orang
- Kasus COVID-19: 1.706

Sulawesi Selatan
- Dokter Paru: 21 orang
- Kasus COVID-19: 12.692

Sulawesi Barat
- Dokter Paru: 1 orang
- Kasus COVID-19: 419

Maluku Utara
- Dokter Paru: 2 orang
- Kasus COVID-19: 1.896

Maluku
- Dokter Paru: 5 orang
- Kasus COVID-19: 2.164

Papua Barat
- Dokter Paru: 2 orang
- Kasus COVID-19: 940

Papua
- Dokter Paru: 5 orang
- Kasus COVID-19: 4.148

Agar Durasi Bercinta Tahan Lama, Hindari 4 Makanan Ini

 Ada beberapa makanan yang dipercaya dapat memberikan energi sekaligus membuat lebih bergairah saat bercinta.
Sebaliknya, ada juga sejumlah makanan yang disebut justru harus dihindari sebelum bercinta. Hal ini karena dapat mempengaruhi aktivitas bercinta, seperti kehilangan gairah seksual.

Apa saja contoh makanan yang harus dihindari tersebut? Berikut 4 makanan yang diklaim dapat mengurangi dorongan seks seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Keju
Keju kerap disukai banyak orang. Umumnya, mengkonsumsi keju dapat dicampur dengan makanan, minuman, atau langsung dimakan. Meski enak dan kaya kalsium, ternyata keju dapat menurunkan gairah seksual.

Hal ini karena kandungan keju diklaim dapat mengacaukan produksi hormon di dalam tubuh. Termasuk estrogen dan testosteron, sehingga mempengaruhi dorongan untuk bercinta.

"Keju buruk untuk hasrat seksual. Keju bisa membuat hormon Anda menjadi tidak seimbang dan membuat gairah seks Anda berkurang," ucap love and relationship coach, Dr Lurve, dikutip dari Dailymail.

2. Edamame
The Center for Food Safety, dikutip dari Eatthis, mengatakan bahwa konsumsi edamame yang tinggi dalam tubuh wanita bisa menurunkan hormon seks dan mengganggu fungsi ovarium. Sedangkan, pada pria dapat mengurangi hingga 40 persen jumlah sperma.

3. Mint
Beberapa pasangan akan mencari permen mint saat ingin bercinta. Hal ini karena menghindari bau mulut saat ciuman. Namun, faktanya menthol dalam mint dapat mengurangi kadar testosteron. Sehingga, menurunkan libido dan penis sulit ereksi.

4. Alkohol
Meski minum alkohol dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan diri saat bercinta. Namun, kandungan alkohol dapat menyebabkan kadar testosteron lebih rendah dan mengurangi hasrat seksual pada pria.

Mulai Kelelahan, Ini Perbandingan Jumlah Dokter Paru Vs Kasus COVID-19 RI

 Virus Corona COVID-19 masih mewabah di Indonesia. Jumlah orang yang terinfeksi pun meningkat setiap harinya. Mengingat COVID-19 adalah penyakit yang menyerang paru-paru dan saluran pernapasan, dokter paru menjadi salah satu garda paling depan dalam penanganan COVID-19.
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Erlina Burhan, mengatakan dokter paru sudah kelelahan dalam menangani kasus virus Corona COVID-19. Pasalnya, jumlah dokter paru jika dibandingkan dengan kasus Corona masih jauh dari kata ideal.

"Kita PDPI ini sungguh diminta perannya dan memang harus kita akui bahwa kita memang sudah kelelahan, sebaran dokter paru tidak merata, karena dokter paru ini jumlahnya sedikit, tidak cukup untuk mengatasi kasus COVID-19 yang angkanya terus meningkat," kata dr Erlina dalam konferensi pers PDPI Selasa (8/9/2020).

Sebagai gambaran, dokter paru di Indonesia hingga saat ini hanya sebanyak 1.106. Sementara idealnya, minimal harus ada 2.500 dokter paru di Indonesia.

"Jadi memang hanya 1.106 dokter paru yang sudah disampaikan juga oleh Pak Doni Monardo, mengatakan, ini dokter paru harus dijaga, karena jumlahnya sedikit dan tidak cukup untuk mengatasi COVID-19 yang angkanya terus meningkat," lanjut dr Erlina.

Pada Selasa (8/9/2020), total kasus Corona di Indonesia sudah mencapai 200.035 kasus. Sementara total kasus sembuh sebanyak 142.958 orang dan 8.230 lainnya meninggal dunia.

Berikut perbandingan dokter paru dan kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia per 7 September 2020.

Aceh
- Dokter Paru: 34 orang
- Kasus COVID-19: 2.042

Sumatera Utara
- Dokter Paru: 102 orang
- Kasus COVID-19: 7.725

Sumatera Barat
- Dokter Paru: 51 orang
- Kasus COVID-19: 2.795

Sumatera Selatan
- Dokter Paru: 11 orang
- Kasus COVID-19: 4.745

Riau
- Dokter Paru: 34 orang
- Kasus COVID-19: 2.718

Lampung
- Dokter Paru: 15 orang
- Kasus COVID-19: 455

Jambi
- Dokter Paru: 9 orang
- Kasus COVID-19: 304

Kepulauan Riau
- Dokter Paru: 10 orang
- Kasus COVID-19: 1.235

DKI Jakarta
- Dokter Paru: 187 orang
- Kasus COVID-19: 47.397

Jawa Barat
- Dokter Paru: 130 orang
- Kasus COVID-19: 12.709

Jawa Tengah
- Dokter Paru: 90 orang
- Kasus COVID-19: 15.615

Jawa Timur
- Dokter Paru: 213 orang
- Kasus COVID-19: 35.941

Banten
- Dokter Paru: 49 orang
- Kasus COVID-19: 3.264

DI Yogyakarta
- Dokter Paru: 16 orang
- Kasus COVID-19: 1.571

Bali
- Dokter Paru: 15 orang
- Kasus COVID-19: 6.385