Kamis, 10 September 2020

RS DKI Terancam Kolaps Sebelum Akhir Tahun, ICU Sudah Terisi 83 Persen

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta , dr Widyastuti, mengatakan penambahan harian kasus virus Corona COVID-19 saat ini semakin tidak terkendali. DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir terus mencatat di atas 1.000 kasus, dengan update terbaru pada hari Rabu (9/9/2020), di angka 1.004.
dr Widyastuti mengatakan tanpa dilakukan intervensi, dengan laju penambahan kasus seperti sekarang maka RS di DKI Jakarta diprediksi tidak akan sanggup bertahan hingga bulan Desember. Ada ancaman rumah sakit kolaps karena kapasitasnya tidak mampu menyaingi penambahan kasus.

"Dengan perhitungan angka-angka, kita enggak akan cukup. Perlu diambil rem darurat bukan hanya di DKI supaya bisa menghentikan pergerakan penularan yang luar biasa," kata dr Widyastuti dalam seminar online, Rabu (9/9/2020).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjelaskan kondisinya saat ini tempat tidur di ruangan ICU 67 RS rujukan sudah terisi sampai 84 persen per 6 September 2020. Artinya pasien yang membutuhkan perawatan medis darurat atau intensif mungkin semakin sulit karena kapasitasnya hampir penuh.

Sementara itu tempat tidur di ruangan isolasi 67 RS rujukan sudah terisi hingga 77 persen.

dr Widyastuti menjelaskan saat ini pihaknya sedang berusaha untuk terus meningkatkan kapasitas rumah sakit. Salah satunya dengan membuka RSUD dan RS swasta baru sebagai rujukan serta berkoordinasi memindahkan pasien bergejala ringan ke RSD Wisma Atlet.

Dinkes DKI Jakarta berencana segera menambahkan 5.500 kapasitas tempat tidur di RS rujukan COVID-19. Hanya saja menurut dr Widyastuti ini tidak mudah karena sumber daya manusianya terbatas, meski sudah berusaha didatangkan juga tenaga kesehatan dari luar DKI.

"Ternyata yang lebih sulit adalah bagaimana menyiapkan SDM-nya itu nggak gampang, padahal DKI Jakarta," ungkapnya.

Total Tembus 203 Ribu, Ini Sebaran 3.307 Kasus Baru COVID-19 RI 9 September

 Pemerintah melaporkan 3.307 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (9/9/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 203.342 kasus, semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.004 asus, disusul Jawa Timur sebanyak 370 kasus baru per 9 September.

Dikutip dari laman covid19.go.id, ada sebanyak 2.242 kasus sembuh hingga hari ini, sementara kasus kematian Corona totalnya mencapai 106 orang.

Berikut detail sebaran 3.307 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (9/9/2020):

DKI JAKARTA: 1.004 kasus

JAWA TIMUR: 370 kasus

JAWA BARAT: 288 kasus

JAWA TENGAH: 281 kasus

BALI: 174 kasus

RIAU: 138 kasus

SUMATERA UTARA: 132 kasus

SULAWESI SELATAN: 118 kasus

SUMATERA BARAT: 110 kasus

ACEH: 98 kasus

KALIMANTAN SELATAN: 98 kasus

KALIMANTAN TIMUR: 80 kasus

KEPULAUAN RIAU: 53 kasus

DI YOGYAKARTA: 50 kasus

KALIMANTAN TENGAH: 44 kasus

SUMATERA SELATAN: 38 kasus

BANTEN: 37 kasus

SULAWESI TENGGARA: 24 kasus

SULAWESI UTARA: 22 kasus

LAMPUNG: 22 kasus

MALUKU: 22 kasus

PAPUA BARAT: 18 kasus

GORONTALO: 16 kasus

NUSA TENGGARA BARAT: 15 kasus

SULAWESI BARAT: 15 kasus

KALIMANTAN BARAT: 12 kasus

MALUKU UTARA: 10 kasus

JAMBI: 4 kasus

SULAWESI TENGAH 4 kasus

NUSA TENGGARA TIMUR: 4 kasus

BENGKULU: 3 kasus

BANGKA BELITUNG: 2 kasus

KALIMANTAN UTARA: 1 kasus
https://kamumovie28.com/new-folder-2-2/

Yuk Ikut Gerakan Jantung Sehat Bareng detikcom & Nestlé ACTICOR

 Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Tak hanya pada lansia, risiko ini juga bisa terjadi pada kaum millenials di usia 25-29 tahun. Gaya hidup serba instan menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko penyakit jantung. Apalagi saat ini banyak generasi muda yang gemar mengonsumsi makanan serba siap saji. Padahal pola makan yang kurang sehat tersebut bisa memicu kadar kolesterol LDL dalam tubuh sehingga berisiko menghambat aliran darah ke jantung.

Oleh karena itu, dalam memperingati World Heart Day 2020, detikcom bersama Nestlé ACTICOR dan Yayasan Jantung Indonesia menggelar acara Gerakan Jantung Sehat bertajuk 'Jaga Kolesterol di Usia Muda dengan Cara yang Alami' yang berisi sharing session oleh para expert, fun sport, dan entertainment. Program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia, khususnya para milenial, untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kolesterol dengan cara yang asyik.
Dipandu oleh Maria Christy, sharing session nanti akan membahas seputar kesehatan jantung bertema 'Love Your Heart is Not That Hard'. Dokter, presenter, sekaligus relawan COVID-19 dr. Vito Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC dan Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Cindiawaty Pudjiadi MARS, MS, SpGK akan menyampaikan materi seputar kolesterol dari sisi medis.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin dan Corporate Nutritionist PT Nestlé Indonesia Eka Herdiana akan membahas fakta umum seputar penyakit kolesterol saat ini dan solusi pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit tersebut.

Nggak cuma diskusi seputar jantung dan kolesterol, ada sesi fun sport dari instruktur muda dan founder @salsalivefit Salsa Vinandita yang juga akan mengajak senam virtual untuk menyehatkan jantung. Selain itu, Salsa akan berbincang-bincang banyak mengenai menu makanan dan gaya hidup sehat yang bisa dicontoh kaum milenial.

Ada juga sesi entertainment, Stand Up Komika dari pemenang SUCI 7 Ridwan Remin dan Music Performance 'From Heart to Heart' dari Diskopantera yang siap menghibur para milenial dengan guyonan dan lagu hits kekinian.

Gerakan Jantung Sehat akan diadakan pada pada Minggu, 27 September 2020 pukul 09.00-12.00 WIB. Selain mendapat informasi dan kegiatan menarik yang sangat bermanfaat seputar kesehatan jantung, dapatkan juga kesempatan meraih hadiah total senilai jutaan rupiah dan hampers cantik dari Nestlé ACTICOR dengan cara registrasi pendaftaran di sini. atau di formulir di bawah artikel ini. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk segera daftar dan sehatkan jantung lewat Gerakan Jantung Sehat bareng detikcom dan Nestlé ACTICOR.

RS DKI Terancam Kolaps Sebelum Akhir Tahun, ICU Sudah Terisi 83 Persen

 Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta , dr Widyastuti, mengatakan penambahan harian kasus virus Corona COVID-19 saat ini semakin tidak terkendali. DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir terus mencatat di atas 1.000 kasus, dengan update terbaru pada hari Rabu (9/9/2020), di angka 1.004.
dr Widyastuti mengatakan tanpa dilakukan intervensi, dengan laju penambahan kasus seperti sekarang maka RS di DKI Jakarta diprediksi tidak akan sanggup bertahan hingga bulan Desember. Ada ancaman rumah sakit kolaps karena kapasitasnya tidak mampu menyaingi penambahan kasus.

"Dengan perhitungan angka-angka, kita enggak akan cukup. Perlu diambil rem darurat bukan hanya di DKI supaya bisa menghentikan pergerakan penularan yang luar biasa," kata dr Widyastuti dalam seminar online, Rabu (9/9/2020).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjelaskan kondisinya saat ini tempat tidur di ruangan ICU 67 RS rujukan sudah terisi sampai 84 persen per 6 September 2020. Artinya pasien yang membutuhkan perawatan medis darurat atau intensif mungkin semakin sulit karena kapasitasnya hampir penuh.

Sementara itu tempat tidur di ruangan isolasi 67 RS rujukan sudah terisi hingga 77 persen.

dr Widyastuti menjelaskan saat ini pihaknya sedang berusaha untuk terus meningkatkan kapasitas rumah sakit. Salah satunya dengan membuka RSUD dan RS swasta baru sebagai rujukan serta berkoordinasi memindahkan pasien bergejala ringan ke RSD Wisma Atlet.

Dinkes DKI Jakarta berencana segera menambahkan 5.500 kapasitas tempat tidur di RS rujukan COVID-19. Hanya saja menurut dr Widyastuti ini tidak mudah karena sumber daya manusianya terbatas, meski sudah berusaha didatangkan juga tenaga kesehatan dari luar DKI.

"Ternyata yang lebih sulit adalah bagaimana menyiapkan SDM-nya itu nggak gampang, padahal DKI Jakarta," ungkapnya.
https://kamumovie28.com/harry-potter-and-the-chamber-of-secrets/