Sabtu, 12 September 2020

Belum Kelar Virus Corona, China Laporkan Kemunculan Virus Flu Burung H5N1

Di tengah situasi darurat karena wabah virus corona, pemerintah China mengumumkan kembalinya wabah virus flu burung H5N1 yang dikenal mematikan. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Pertanian China pada Sabtu (1/2/2020).
Virus H5N1 terdeteksi di peternakan dengan 7.850 ekor ayam di kota Shaoyang. Dilaporkan sudah lebih dari setengah ayam mati namun belum ada kasus infeksi pada manusia.

"Otoritas setempat telah memusnahkan 17.828 ayam untuk merespons wabah ini," tulis Reuters dan dikutip pada Minggu (2/2/2020).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus flu burung H5N1 sangat berbahaya bagi manusia karena tingkat kematian yang tinggi. Selain itu peneliti juga memerhatikan virus terus bermutasi sehingga ada kekhawatiran suatu waktu virus ini bersifat mudah menyebar antarmanusia.

"Hampir semua kasus infeksi H5N1 dikaitkan dengan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, unggas mati, atau lingkungan terkontaminasi. Virus ini tidak mudah menginfeksi manusia, dan penyebaran antarmanusia jarang terjadi," tulis WHO dalam situs resminya.

Pada tahun 2002 wabah flu burung membuat dunia gempar karena penyebarannya yang begitu cepat bahkan sampai ke Indonesia. WHO mencatat dalam periode 2002-2009 ada 162 kasus flu burung di Indonesia dengan 134 di antaranya meninggal dunia.

Anak Selvy Kitty Idap Kondisi Langka Kawasaki, Penyakit Apa Itu?

 Penyanyi dangdut Selvy Kitty bercerita anaknya, Abizar, yang baru berusia 5 bulan dirawat karena penyakit langka Kawasaki. Bermula ketika tubuh sang anak mengalami demam yang tak kunjung reda.
"Awalnya panas di atas 38 derajat celcius sampai 39 derajat, udah coba dua dokter pas yang terakhir ini anak aku udah step, udah 40 sama dokter tapi dibilang rawat aja. Aku tanya kenapa, kata dokternya ini penyakit Kawasaki" jawab Selvy usai mengisi acara Rumpi Trans Tv, kawasan Tendean, Jakarta Selatan.

Penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui pasti hanya saja para dokter mengetahui kondisi ini rentan menyerang anak berusia lima tahun ke bawah. Kemungkinan awalnya dipicu oleh infeksi.

dr Sukman T Putra, SpA(K), FACC, dari Eka Hospital BSD mengatakan meski Kawasaki umumnya dapat sembuh tanpa menimbulkan masalah, namun bila tak ditangani dengan baik sekitar 5-20 persen pasien anak bisa alami komplikasi jantung. Hal ini karena penyakit dapat merusak arteri membuat terjadinya penyempitan pembuluh darah.

Bagaimana membedakan Kawasaki dari penyakit lainnya menurut dr Sukman bisa dengan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) atau ekokardiografi. Tes tersebut akan menunjukkan bagaimana kondisi pembuluh darah koroner si anak.

Menurut data Kidshealth, penyakit Kawasaki terjadi pada 19 dari setiap 100.000 anak-anak di Amerika Serikat. Umumnya penyakit ini menyerang anak-anak keturunan Jepang dan Korea, tetapi juga dapat memengaruhi semua kelompok etnis.

Penyakit ini pertama kali dikenalkan pada 1967 oleh Dr Tomisaku Kawasaki di Jepang. Oleh karena itulah nama penyakit ini disebut Kawasaki.
https://nonton08.com/matchless-mulan/

Tak Hanya karena Dehidrasi, Bibir Pecah-pecah Bisa Jadi Tanda Diabetes

Bibir pecah-pecah biasanya jadi tanda tubuh kurang asupan cairan. Namun tak hanya dehidrasi penyebabnya. Berbagai masalah kesehatan lain bisa jadi faktor bibir pecah-pecah.
Spesialis penyakit dalam, Dr Sudha Menon, mengatakan kondisi bibir pecah-pecah juga biasa disebut dengan cheilitis.

"Bibir pecah-pecah disebut dengan cheilitis. Bibir pecah-pecah sering ditandai dengan retak dan terkelupas. Menjaga tubuh untuk tetap terhidrasi dapat dilakukan di rumah, jika itu bukan termasuk kasus yang ekstrem. Tetapi jika kondisinya memburuk, ini mungkin mengarah pada masalah kesehatan lainnya," ujar Dr Sudha dikutip dari situs Times Of India.

Masalah kesehatan lain bisa ditandai dengan bibir pecah-pecah seperti sembelit, anemia, bahkan hingga diabetes.

Ia juga menyebut, bibir pecah-pecah bisa disebabkan oleh alergi obat-obatan tertentu, kekurangan vitamin, mineral dalam tubuh, serta stres, dan cemas.

Bagaimana cara mengatasi bibir pecah-pecah?

Menurutnya, penting untuk menjaga pola diet dengan seimbang dan teratur. Selalu menjaga diri tetap terhidrasi, dan rutin periksa kesehatan secara menyeluruh.

Ahli gizi dan konsultan kesehatan umum, Kavita Devgan, juga mengingatkan agar tidak menyepelekan kondisi bibir pecah-pecah.

"Karena kalau tidak sembuh setelah diobati, dan penyebabnya bukan karena dehidrasi. Bisa jadi itu masalah gula darah tinggi atau diabetes," jelasnya.

Belum Kelar Virus Corona, China Laporkan Kemunculan Virus Flu Burung H5N1

Di tengah situasi darurat karena wabah virus corona, pemerintah China mengumumkan kembalinya wabah virus flu burung H5N1 yang dikenal mematikan. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Pertanian China pada Sabtu (1/2/2020).
Virus H5N1 terdeteksi di peternakan dengan 7.850 ekor ayam di kota Shaoyang. Dilaporkan sudah lebih dari setengah ayam mati namun belum ada kasus infeksi pada manusia.

"Otoritas setempat telah memusnahkan 17.828 ayam untuk merespons wabah ini," tulis Reuters dan dikutip pada Minggu (2/2/2020).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus flu burung H5N1 sangat berbahaya bagi manusia karena tingkat kematian yang tinggi. Selain itu peneliti juga memerhatikan virus terus bermutasi sehingga ada kekhawatiran suatu waktu virus ini bersifat mudah menyebar antarmanusia.

"Hampir semua kasus infeksi H5N1 dikaitkan dengan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, unggas mati, atau lingkungan terkontaminasi. Virus ini tidak mudah menginfeksi manusia, dan penyebaran antarmanusia jarang terjadi," tulis WHO dalam situs resminya.

Pada tahun 2002 wabah flu burung membuat dunia gempar karena penyebarannya yang begitu cepat bahkan sampai ke Indonesia. WHO mencatat dalam periode 2002-2009 ada 162 kasus flu burung di Indonesia dengan 134 di antaranya meninggal dunia.

Anak Selvy Kitty Idap Kondisi Langka Kawasaki, Penyakit Apa Itu?

 Penyanyi dangdut Selvy Kitty bercerita anaknya, Abizar, yang baru berusia 5 bulan dirawat karena penyakit langka Kawasaki. Bermula ketika tubuh sang anak mengalami demam yang tak kunjung reda.
"Awalnya panas di atas 38 derajat celcius sampai 39 derajat, udah coba dua dokter pas yang terakhir ini anak aku udah step, udah 40 sama dokter tapi dibilang rawat aja. Aku tanya kenapa, kata dokternya ini penyakit Kawasaki" jawab Selvy usai mengisi acara Rumpi Trans Tv, kawasan Tendean, Jakarta Selatan.

Penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui pasti hanya saja para dokter mengetahui kondisi ini rentan menyerang anak berusia lima tahun ke bawah. Kemungkinan awalnya dipicu oleh infeksi.

dr Sukman T Putra, SpA(K), FACC, dari Eka Hospital BSD mengatakan meski Kawasaki umumnya dapat sembuh tanpa menimbulkan masalah, namun bila tak ditangani dengan baik sekitar 5-20 persen pasien anak bisa alami komplikasi jantung. Hal ini karena penyakit dapat merusak arteri membuat terjadinya penyempitan pembuluh darah.

Bagaimana membedakan Kawasaki dari penyakit lainnya menurut dr Sukman bisa dengan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) atau ekokardiografi. Tes tersebut akan menunjukkan bagaimana kondisi pembuluh darah koroner si anak.

Menurut data Kidshealth, penyakit Kawasaki terjadi pada 19 dari setiap 100.000 anak-anak di Amerika Serikat. Umumnya penyakit ini menyerang anak-anak keturunan Jepang dan Korea, tetapi juga dapat memengaruhi semua kelompok etnis.

Penyakit ini pertama kali dikenalkan pada 1967 oleh Dr Tomisaku Kawasaki di Jepang. Oleh karena itulah nama penyakit ini disebut Kawasaki.
https://nonton08.com/dangerous-drugs-of-sex/