Sudah bukan rahasia lagi, bila wanita lebih sulit mengalami orgasme ketimbang pria. Oleh sebab itu, wanita membutuhkan banyak foreplay untuk mencapai kenikmatan seksual.
Tim dari Institut Ilmu Kedokteran Kadave India, dalam Journal of Sexual Medicine, mengatakan bahwa usia wanita tidak memiliki pengaruh signifikan pada berapa lama orgasme berlangsung.
Studi ini meneliti tentang tingkat orgasme wanita saat berhubungan intim. Selama delapan minggu, 645 wanita dengan usia rata-rata 30 tahun menggunakan stopwatch untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan dari awal aktivitas seksual hingga orgasme.
Hasilnya adalah wanita membutuhkan waktu berkisar antara 12,76 menit hingga 14,06 menit sebelum orgasme ketika berhubungan seks. Meskipun 17 persen wanita yang diteliti, tidak pernah mengalami orgasme.
Selain itu, studi ini juga mengungkapkan bahwa seks penetrasi bukanlah cara yang paling efektif untuk mencapai klimaks wanita. Hanya 31,4 persen wanita yang mencapai orgasme karena penetrasi. Disebutkan juga bahwa wanita akan lebih bisa mencapai orgasme dan lebih puas di sesi foreplay.
Namun, perlu menjadi catatan bahwa penelitian ini tak berarti kalau perempuan akan mencapai orgasme dalam waktu yang sama. Ini juga tak berarti Anda gagal orgasme kalau sudah melewati ukuran waktu tersebut.
Survei ini juga membuktikan bahwa mencapai orgasme membutuhkan usaha dan kesabaran. Anda tidak bisa berharap orgasme langsung terjadi dengan cepat.
https://indomovie28.net/young-lady-chatterley-ii-2/
Harga Tes Swab Mandiri Maksimal Rp 900 Ribu, Adakah Sanksi Jika Kemahalan?
Kementerian Kesehatan menetapkan standar harga tertinggi tarif tes usap atau swab test sebesar Rp 900 ribu. Ditegaskan bahwa harga acuan ini diperuntukkan untuk masyarakat yang ingin melakukan tes mandiri, bukan contact tracing atau penelusuran kontak.
Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof. Dr. H. Abdul Kadir, PHD, Sp.THT-KL (K), MARS mengatakan, dalam pelaksanaannya, ia meminta untuk semua Dinas Kesehatan untuk melakukan pengawasan terkait implementasi tarif tertinggi di fasilitas kesehatan. Lalu apakah ada sanksi jika faskes masih menerapkan harga di atas standar yang ditetapkan?
"Tentunya kita tidak mengharapkan adanya sanksi, yang kita harapkan adalah pembinaan," katanya dalam konferensi pers di kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (2/10/2020).
Prof Kadir mengharapkan agar ketetapan ini dijalankan sesuai dengan kesadaran masing-masing laboratorium dan fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tes swab mandiri.
"Kita harapkan juga teman-teman dengan kesadaran sendiri, masing-masing lab juga ada semacam sense of crisis, kita sama-sama mengalami krisis seperti ini," ungkapnya.
"Tetapi bilamana ternyata setelah dikeluarkan edaran masih saja ada yang tidak patuh pada tarif tertinggi ini, maka tentunya Dinkes dan Kemenkes akan melakukan tindak lanjut dalam bentuk teguran," tutupnya.
13 Buah dan Makanan Sehat untuk Jantung, Mudah Dicari!
Ada banyak hal yang dapat detikers lakukan untuk membantu menjaga kesehatan jantung. Contohnya saja, menjadwalkan pemeriksaan tahunan, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, atau mengurangi tingkat stres. Semua hal tersebut dapat berdampak positif bagi kesehatan jantung.
Selain itu ada juga perubahan gaya hidup paling sederhana yang bermanfaat bagi jantung yakni dengan memerhatikan asupan makanan. Mengonsumsi buah-buahan dan makanan sehat untuk jantung bisa mulai dicoba. Jangan menunggu sampai jantung Anda bermasalah.
Berikut buah dan makanan sehat untuk jantung dilansir medicalnewstoday:
1. Asparagus
Asparagus adalah sumber folat alami, yang membantu mencegah pembentukan asam amino yang disebut homosistein di dalam tubuh. Kadar homosistein yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi terkait jantung, seperti penyakit arteri koroner dan stroke.
2. Kacang, Kacang Polong, Buncis, dan Lentil
Kacang, kacang polong, buncis, semuanya dapat secara signifikan mengurangi kadar lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat. Kacang juga mengandung serat, protein, dan polifenol antioksidan, yang semuanya memiliki efek menguntungkan pada jantung dan kesehatan pada umumnya.
3. Buah Beri
Buah beri juga kaya akan polifenol antioksidan, yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Buah beri adalah sumber serat, folat, zat besi, kalsium, vitamin A, dan vitamin C yang baik, dan rendah lemak.