Sabtu, 03 Oktober 2020

DKI Masih di Atas Seribu, Ini 5 Terbanyak Penyumbang Kasus Baru COVID-19

  Berdasarkan situs resmi Satgas Penanganan COVID-19 pada Kamis (2/10/2020), kasus baru Corona di Indonesia bertambah sebanyak 4.317 kasus, sehingga totalnya sudah mencapai 295.499 orang.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus Corona baru tertinggi sebanyak 1.198 orang. Sementara posisi kedua masih ditempati Jawa Barat dengan 544 orang.


Berikut 5 provinsi dengan penambahan kasus Corona di Indonesia tertinggi per 2 Oktober.


1. DKI Jakarta: 1.198 kasus


2. Jawa Barat: 544 kasus


3. Jawa Tengah: 344 kasus


4. Kalimantan Timur: 319 kasus


5. Jawa Timur: 283 kasus.


Per hari Jumat (2/10/2020) ini tidak ada provinsi yang tidak memiliki kasus baru. Penambahan kasus Corona paling sedikit terjadi di Sulawesi Barat sebanyak lima kasus.


Selain pertambahan kasus baru terbanyak, ada dua wilayah yang menyumbang kasus sembuh lebih dari 200 kasus per hari ini. Dua wilayah tersebut, yaitu DKI Jakarta dengan 655 orang dan Jawa Tengah dengan 203 orang.

https://indomovie28.net/parkers-anchor/


Donald Trump Mengalami yang Mana? Ini Urutan Gejala Awal Infeksi COVID-19


Sempat beberapa kali meremehkan virus Corona beberapa waktu lalu, kini Donald Trump dinyatakan positif COVID-19. Kabar ini disampaikan dirinya melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump pada Jumat (2/10/2020).

"Malam ini, @FLOTUS (Melania-red) dan saya dinyatakan positif COVID-19," tulis Trump via akun Twitternya.


"Kami akan memulai karantina kami dan proses pemulihan segera. Kami akan melalui ini BERSAMA!" imbuhnya.


Pernyataan Trump terkait COVID-19 sering menuai kontroversi. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Donald Trump berkelakar menyarankan pasien COVID-19 menenggak disinfektan untuk mencegah COVID-19.


Saat orang terpapar COVID-19, banyak gejala yang dikeluhkan. Tidak selalu demam atau batuk, tetapi beberapa pasien COVID-19 mengeluhkan gejala lain seperti gangguan pada indra penciuman.


Namun, gejala COVID-19 paling khas yang dikeluhkan pasien COVID-19 seringnya berawal dari demam. Sebuah studi dari University of Southern California (USC) berusaha membuat model urutan gejala yang mungkin muncul pada pasien.


Hal ini dilakukan dengan membandingkan data pasien COVID-19 dan pasien yang terinfeksi penyakit lain, seperti SARS, MERS, serta influenza. Salah satu peneliti, Peter Kuhn, berharap studi dapat membantu pasien dan tenaga medis untuk lebih bisa cepat mengenali gejala Corona.


"Mengetahui urutan gejala ini penting ketika kita memiliki banyak penyakit yang bisa saling tumpang tindih, misalnya wabah flu berbarengan dengan COVID-19. Dokter bisa menentukan langkah yang tepat untuk pasien dan mencegah kondisinya jadi lebih buruk," kata Peter, dikutip dari Medical News.


Berikut hasil studi, kemungkinan urutan gejala umum COVID-19 yang dilaporan dalam jurnal Frontiers in Public Health:


1. Demam

2. Batuk

3. Sakit tenggorokan, sakit kepala, dan nyeri otot

4. Mual dan muntah

5. Diare.


Perilaku Warga Disebut Pengaruhi Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19


 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Widyastuti mengatakan peningkatan jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh di Provinsi DKI Jakarta menempati urutan pertama dari tiga provinsi terbesar bersama Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.

Berdasarkan data per 1 Oktober 2020, sudah ada 61.321 pasien yang telah dinyatakan sembuh dari 74.368 orang yang terkonfirmasi positif penyakit tersebut di DKI Jakarta. Sementara jumlah total pasien sembuh secara nasional kini mencapai 218.487 kasus.


"Peningkatan pasien sembuh ini berkat kerja sama masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta dalam menerapkan perubahan perilaku masyarakat terkait memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (2/10/2020).


Oleh karena itu, dr. Widyastuti menekankan kepada masyarakat agar selalu menerapkan perilaku hidup bersih. Sebab kunci meningkatnya kesembuhan pasien COVID-19 ada pada perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan diri di sekitar.


"Tingkat kesembuhan tadi itu partisipasi masyarakat yang perlu dijaga tetap sehat," imbuhnya dalam talkshow bertema 'Update Kesembuhan COVID-19: Tingkat Kesembuhan Makin Tinggi' di Gedung BNPB Jakarta.


Ia menyatakan pemerintah DKI menyiapkan tiga wisma untuk menampung pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG. Selain itu pihaknya bekerjasama dengan pemerintah pusat dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membuka tiga hotel di Jakarta yang juga khusus pasien OTG.


"Kita tidak ingin ada yang sakit lagi. Satu sisi tempatnya disiapkan, tapi perubahan perilaku tetap kita tekankan," ujarnya.

https://indomovie28.net/miracle-in-cell-no-7-2/

Kemenkes Tetapkan Harga Tes Swab Mandiri Maksimal Rp 900 Ribu!

 Kementerian Kesehatan telah menetapkan batasan tarif tertinggi yang harus dibayarkan untuk melakukan pengujian PCR atau tes swab mandiri.

"Tim kemenkes dan BPKN menyetujui batas tertinggi swab yang bisa kami pertanggungjawabkan kepada masyarakat yaitu Rp 900 ribu "ujar Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan , Prof. Dr. H. Abdul Kadir, PHD, Sp.THT-KL (K), MARS dalam konferensi pers di kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (2/10/2020).


Sebagai acuan, dalam perhitungan batas tertinggi, dihitung komponen yang terdiri atas jasa SDM, jasa pelayanan dokter, ekstraksi, pengambilan sampel.


Ditegaskan bahwa harga acuan ini diperuntukkan untuk masyarakat yang ingin melakukan tes mandiri, bukan kontak tracing. Tes swab ditanggung pemerintah jika telah mendapat rujukan dari rumah sakit atau ditemukan dari penelusuran kontak atau contact tracing.


Hanya saja, tidak sedikit masyarakat yang juga ingin melakukan pemeriksaan tes swab mandiri karena alasan tertentu. Sebelum ditetapkan batas tarif tes swab mandiri, harganya bisa berpuluh kali lipat dibandingkan rapid test, berkisar Rp 1,5 juta-Rp 4 juta, tergantung waktu tunggu hasil tes yang didapatkan.


Adapun alasan dilakukannya pengaturan harga tes swab yakni presiden telah menginstruksikan agar testing ditingkatkan dan animo masyarakat untuk melakukan tes mandiri sebenarnya cukup tinggi. Namun harganya cukup bervariatif dan sebagian besar kalangan mendorong pemerintah untuk menetapkan harga acuan.

https://indomovie28.net/trump-the-art-of-the-insult/


DKI Masih di Atas Seribu, Ini 5 Terbanyak Penyumbang Kasus Baru COVID-19


 Berdasarkan situs resmi Satgas Penanganan COVID-19 pada Kamis (2/10/2020), kasus baru Corona di Indonesia bertambah sebanyak 4.317 kasus, sehingga totalnya sudah mencapai 295.499 orang.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus Corona baru tertinggi sebanyak 1.198 orang. Sementara posisi kedua masih ditempati Jawa Barat dengan 544 orang.


Berikut 5 provinsi dengan penambahan kasus Corona di Indonesia tertinggi per 2 Oktober.


1. DKI Jakarta: 1.198 kasus


2. Jawa Barat: 544 kasus


3. Jawa Tengah: 344 kasus


4. Kalimantan Timur: 319 kasus


5. Jawa Timur: 283 kasus.


Per hari Jumat (2/10/2020) ini tidak ada provinsi yang tidak memiliki kasus baru. Penambahan kasus Corona paling sedikit terjadi di Sulawesi Barat sebanyak lima kasus.


Selain pertambahan kasus baru terbanyak, ada dua wilayah yang menyumbang kasus sembuh lebih dari 200 kasus per hari ini. Dua wilayah tersebut, yaitu DKI Jakarta dengan 655 orang dan Jawa Tengah dengan 203 orang.


Donald Trump Mengalami yang Mana? Ini Urutan Gejala Awal Infeksi COVID-19


Sempat beberapa kali meremehkan virus Corona beberapa waktu lalu, kini Donald Trump dinyatakan positif COVID-19. Kabar ini disampaikan dirinya melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump pada Jumat (2/10/2020).

"Malam ini, @FLOTUS (Melania-red) dan saya dinyatakan positif COVID-19," tulis Trump via akun Twitternya.


"Kami akan memulai karantina kami dan proses pemulihan segera. Kami akan melalui ini BERSAMA!" imbuhnya.


Pernyataan Trump terkait COVID-19 sering menuai kontroversi. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Donald Trump berkelakar menyarankan pasien COVID-19 menenggak disinfektan untuk mencegah COVID-19.


Saat orang terpapar COVID-19, banyak gejala yang dikeluhkan. Tidak selalu demam atau batuk, tetapi beberapa pasien COVID-19 mengeluhkan gejala lain seperti gangguan pada indra penciuman.


Namun, gejala COVID-19 paling khas yang dikeluhkan pasien COVID-19 seringnya berawal dari demam. Sebuah studi dari University of Southern California (USC) berusaha membuat model urutan gejala yang mungkin muncul pada pasien.


Hal ini dilakukan dengan membandingkan data pasien COVID-19 dan pasien yang terinfeksi penyakit lain, seperti SARS, MERS, serta influenza. Salah satu peneliti, Peter Kuhn, berharap studi dapat membantu pasien dan tenaga medis untuk lebih bisa cepat mengenali gejala Corona.


"Mengetahui urutan gejala ini penting ketika kita memiliki banyak penyakit yang bisa saling tumpang tindih, misalnya wabah flu berbarengan dengan COVID-19. Dokter bisa menentukan langkah yang tepat untuk pasien dan mencegah kondisinya jadi lebih buruk," kata Peter, dikutip dari Medical News.

https://indomovie28.net/piranhas/