Pemerintah melaporkan 4.850 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (8/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 320.564 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
Sementara itu rekor kasus baru Corona sebelumnya dilaporkan pada Jumat (25/9/2020) sebanyak 4.823 kasus. DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.182 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 597 kasus baru per 8 Oktober.
Berikut detail sebaran 4.538 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (8/10/2020):
DKI Jakarta: 1.182 kasus
Jawa Barat: 597 kasus
Jawa Tengah: 348 kasus
Jawa Timur: 347 kasus
Riau: 244 kasus
Kalimantan Timur: 238 kasus
Sulawesi Selatan: 213 kasus
Papua Barat: 210 kasus
Sumatera Barat: 201 kasus
Aceh: 169 kasus
Banten: 122 kasus
Bali: 107 kasus
Sulawesi Tenggara: 100 kasus
Sumatera Utara: 99 kasus
Papua: 98 kasus
Maluku: 94 kasus
Sumatera Selatan: 83 kasus
Lampung: 58 kasus
DI Yogyakarta: 51 kasus
Nusa Tenggara Timur: 47 kasus
Jambi: 46 kasus
Kalimantan Selatan: 42 kasus
Sulawesi Utara: 33 kasus
Kepulauan Riau: 29 kasus
Nusa Tenggara Barat: 14 kasus
Sulawesi Tengah: 14 kasus
Kalimantan Barat: 13 kasus
Bengkulu: 12 kasus
Kalimantan Tengah: 11 kasus
Gorontalo: 9 kasus
Kalimantan Utara: 6 kasus
Sulawesi Barat: 6 kasus
Maluku Utara: 5 kasus
Bangka Belitung: 2 kasus
https://nonton08.com/temantapimenikah2/
4 Gejala COVID-19 Ini Lebih Dulu Muncul Sebelum Batuk
Pandemi virus Corona yang telah merenggut jutaan nyawa kini semakin menyebar luas ke seluruh penjuru dunia. Meski di awal penyakit ini hanya mempengaruhi saluran pernapasan, tetapi sekarang bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh manusia dari kepala hingga kaki.
Gejala awal saat seseorang terinfeksi virus Corona yang biasanya mengalami adalah demam, kelelahan, dan batuk. Tetapi, tak jarang pasien yang menunjukkan gejala-gejala tak biasa, misalnya sakit kepala hingga kehilangan indra penciuman sebelum dinyatakan positif COVID-19.
Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa virus Corona pertama kali dideteksi, dipahami, dan menyerang seluruh sistem saraf pada beberapa pasien.
Menurut studi baru yang dipublikasikan di Annals of Neurology, banyak pasien yang menunjukkan gejala neurologi COVID-19 seperti sakit kepala, pusing, stroke, dan penurunan kewaspadaan. Empat gejala neurologis inilah yang biasanya muncul pertama kali, sebelum tanda umum COVID-19 seperti batuk kering dan demam muncul.
Selain itu, dari penelitian tersebut juga mencatat adanya tanda-tanda neurologis lain yang termasuk gejala COVID-19, seperti hilangnya indra perasa dan penciuman, kejang, hingga kesulitan berkonsentrasi.
Untuk membuktikannya, para peneliti menganalisis 19 pasien COVID-19 di Northwestern Medicine untuk memahami gejala-gejala neurologis penyakit tersebut. Menurut para peneliti, hal ini sangat penting untuk disadari masyarakat umum.
"Masyarakat umum dan dokter wajib menyadari hal ini (gejala), karena infeksi SARS-CoV-2 bisa saja terjadi dengan gejala neurologis awalnya sebelum demam, batuk, atau masalah pernapasan muncul," jelas penulis utama studi serta profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Northwestern University, Feinberg, Igor Koralnik.
https://nonton08.com/seal-team-six-the-raid-on-osama-bin-laden/