Sabtu, 10 Oktober 2020

Bangkrut, Maskapai Ini Banting Setir Jualan Gorengan

  Maskapai penerbangan THAI Airways yang bangkrut kini banting setir menjadi penjual gorengan olahan sendiri. Gorengan itu adalah patong-go sejenis roti goreng atau cakwe yang per bulannya bisa menghasilkan omzet sekitar 10 juta baht setara Rp 4,7 miliar (kurs Rp 473,9/baht).

Presiden Thai Airways, Chansing Treenuchagron mengatakan, gorengan itu sangat populer sampai orang-orang rela antre panjang membelinya tiap pagi.


Dikutip dari Bangkok Post, Sabtu (10/10/2020), setiap kotak patong-go dihargai sebesar 50 baht (Rp 23.695) berisi 3 gorengan dan sebungkus saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan telur custard.


Atas popularitas dan kesuksesan tersebut, mereka berencana membuat franchise atas produk gorengan tersebut.


Sejauh ini, Thai Airways baru punya lima gerai patong-go yang tersebar di seluruh Bangkok. Kelima gerai itu berlokasi di toko roti Puff & Pie di pasar Or Tor Kor, di kantor pusatnya di distrik Chatuchak, gedung Rak Khun Tao Fa, gedung THAI Catering di distrik Don Muang, serta kantor cabang THAI Airways di Silom.


Jajanan gorengan itu juga dijual di dua gerai di provinsi Chiang Mai. THAI Airways rutin menjualnya di pagi hari, tapi beberapa outlet tidak setiap hari buka.


Untuk diketahui, THAI Airways bangkrut setelah bertahun-tahun mismanajemen keuangan dan diperparah oleh pandemi virus Corona (COVID-19).


Maskapai ini dinyatakan bangkrut dengan total utang 332,2 miliar baht (Rp 160,2 triliun). Pengadilan Kebangkrutan Sentral kemudian memberikan persetujuan untuk restrukturisasi utang.

https://cinemamovie28.com/deep-web/


Ini Perjalanan Maskapai yang Bangkrut hingga Jualan Gorengan


Pandemi Corona kembali menelan korban di dunia penerbangan. Terbaru, ada maskapai Thai Airways asal Negeri Gajah Putih yang dinyatakan bangkrut.

Maskapai ini sudah menghentikan layanannya sejak April lalu karena pandemi virus Corona (COVID-19). Sejak saat itu maskapai ini tak bisa lagi mengembalikan dana tiket (refund) kepada konsumen yang sudah telanjur membeli tiket mereka.


Dikutip dari berbagai sumber, public relation Thai Airways menegaskan tidak dapat menawarkan refund karena Pengadilan Kepailitan Pusat di Bangkok menerima permintaan atas maskapai tersebut untuk melakukan rehabilitasi utang berdasarkan undang-undang kepailitan Thailand pada Rabu 27 Mei 2020.


Nilai tiket yang tidak bisa di-refund tersebut diperkirakan mencapai 24 miliar baht Thailand atau setara dengan Rp 11 triliun (asumsi kurs Rp 456 per baht).


Pemegang tiket dianggap sebagai kreditor dan maskapai ini memiliki kewajiban berdasarkan hukum yang mencegahnya untuk mengembalikan uang. Namun, Thai Airways berjanji akan mengembalikan uang dalam waktu 6 bulan tanpa pemotongan biaya apa pun sejak kasus tersebut. Solusi lainnya, maskapai itu menawarkan konsumen untuk mengganti tiket dengan voucher perjalanan yang bernilai sama besarnya.


Thai Airways juga berjanji untuk terus menjaga pelanggan yang memegang tiket yang valid, serta pelanggan pemegang kartu prioritas Royal Orchid Plus. Seorang juru bicara Thai Airways mengatakan maskapai itu yakin akan bisa membalikkan keadaan dan mengatasi krisis yang telah menimpa perusahaan penerbangan secara global ini.


Dalam situs resminya saat itu, maskapai menyebutkan bahwa mereka akan melanjutkan operasi pada Juli mendatang ketika perbatasan ekonomi perlahan mulai dibuka kembali dan penumpang bisa kembali terbang.


"Namun, kembali (beroperasinya penerbangan) yang direncanakan pada Juli 2020 masih dalam pertimbangan. THAI sedang memantau situasi dan langkah-langkah pencegahan dan penguncian di setiap negara serta permintaan perjalanan untuk melanjutkan layanan ketika situasi Covid-19 membaik," tulis manajemen Thai dilansir Bangkok Post.

https://cinemamovie28.com/nikah-yuk/

Daftar Agensi K-Pop Pendapatannya Bikin Kaget!

  Boyband atau girlband Korea Selatan pasti memiliki agensi yang menjadi tempat bernaung dan memulai debut di industri musik.

Ada nama-nama besar seperti SM Entertainment, Big Hit Entertainment hingga YG Entertainment yang mengasuh grup-grup vokal ini.


Berikut detikcom rangkum daftar agency dan pendapatannya yang bikin kaget:


SM Entertainment


Pada kuartal I 2020 total pendapatan SM Entertainment tercatat 144,7 miliar won atau setara dengan Rp 1,86 triliun dengan asumsi kurs Rp 12,84. SM Entertainment didirikan pada 1995 oleh Lee Soo Man.


Perusahaan ini awalnya agency casting, pelatihan, produksi hingga management system. Pada 1997 SM Entertainment menjadi perusahaan hiburan Korea Selatan pertama yang tembus ke pasar luar negeri.


SM Entertainment juga sukses menginjakkan kaki di Amerika Utara, Amerika Selatan hingga Eropa. Hingga saat ini total penonton di Youtube Channel SM Town mencapai 38,93 miliar dengan rata-rata penonton 1.000 akun per detik.


Agency ini menaungi TVXQ!, Super Junior, Girls' Generation, SHINee, f(x), EXO, Red Velvet, NCT, SuperM, BoA, ZHOUMI, J-Min, Giant Pink, Bray, DUCKBAE, SOHLHEE, IMLAY hingga Raiden.


Big Hit Entertainment


Big Hit Entertainment pada 2019 mencatatkan pendapatan 587,2 miliar won atau setara dengan Rp 7,54 triliun dengan asumsi kurs Rp 12,85. Mengutip Forbes perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan 95% dibandingkan tahun 2018 sebesar 214 miliar won.


Agency yang dipimpin oleh Bang Si hyuk dan Lenzo Yoon ini juga mencatat laba operasional sebesar 98,7 miliar won yang merupakan peningkatan terbesar dari tahun ke tahun. Padahal tahun sebelumnya laba agency BTS ini hanya 64,1 miliar won.

https://cinemamovie28.com/admiral/


Hal ini tak lepas dari BTS yang berhasil menjadi boy band terbesar di dunia dan mencapai puncak kesuksesan. Big Hit melaporkan jika album MAP OF THE SOUL : PERSONA sudah terjual sebanyak 3,72 juta kopi tahun lalu.


Kemudian film dengan pemutaran terbatas Love Yourself in Seoul berhasil meraup US$ 11,7 juta di seluruh dunia. Kemudian Bring the Soul: The Movie berhasil meraup US$ 24,3 juta di seluruh dunia.


Selain itu game ponsel bernama BT SWorld yang soundtracknya diisi oleh Juice WRLD, Charli XCX dan Zara Larsson berhasil merajai App Store di 25 negara kurang dari satu hari setelah diluncurkan. Game ini dibuat oleh Netmarble yang merupakan pemegang saham kedua di Big Hit.


Berdasarkan Korea Herald, tahun lalu BTS berhasil meraup 93,6 miliar won dari penjualan tiket di tur dunia Love Yourself: Speak Yourself pada Mei dan Juni 2019. Konser ini juga ditayangkan melalui VLIVE dan penontonnya dikenakan biaya US$ 28.


YG Entertainment


Periode 2019 YG Entertainment mencatatkan pendapatan 265 miliar won atau setara dengan Rp 3,4 triliun dengan asumsi kurs Rp 12,85.


YG adalah salah satu agensi terbesar di Korea Selatan. Agensi ini memanajeri Big Bang, Winner, iKon, Black Pink, Jinusean, 1TYM, SE7EN, 2NE1.


Mengutip Statista, pendapatan YG tercatat naik turun dari tahun ke tahun. Puncaknya terjadi pada periode 2016 di mana pendapatan naik hingga 321,84 miliar won kemudian menurun jadi 269,02 miliar won pada 2018. YG saat ini merupakan pelopor di dunia musik digital dan mampu beradaptasi ke berbagai platform.


Selain manajemen bisnis artis, YG juga concern di bidang periklanan, penyiaran, karakter sampai game. Tak hanya di Korea Selatan YG juga mulai ke mancanegara. Seperti di Jepang, China Mainland dan Taiwan. YG juga menargetkan bisa tembus ke pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

https://cinemamovie28.com/salt/