Tiga kandidat vaksin virus Corona COVID-19 akan segera tiba di Indonesia pada November 2020. Ketiga kandidat vaksin tersebut adalah Sinovac, Sinopharm, dan Cansino.
Staf Ahli Menteri Kesehatan, Alexander Kaliaga Ginting pun telah menegaskan suntik vaksin COVID-19 akan dimulai secara bertahap pada Desember mendatang sebagai emergency use.
"Semuanya potensial. Penggunaan vaksin dalam emergency use karena kita lagi situasi pandemi. Karena ini adalah dalam kondisi emergency use, persiapan sejalan dengan menunggu uji klinis. Uji klinisnya juga emergency use," kata Alexander saat dihubungi detikcom Rabu (14/10/2020).
Mengingat uji klinis yang belum selesai, kekhawatiran masyarakat pun muncul terkait keamanan vaksin.
Menanggapi hal ini, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini ketiga vaksin tersebut sedang dalam pemantauan oleh tim dari Badan POM.
"Pengawalan pengadaan vaksin ini dilakukan oleh Badan POM dan kita betul-betul memastikan Badan POM melakukan evaluasi terhadap protokol uji klinik yang dilakukan," jelas Prof Wiku Adisasmito dalam siaran pers di channel YouTube BNPB, Kamis (15/10/2020).
"Dan selalu melakukan inspeksi terhadap pelaksanaan uji klinik tersebut, untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin tersebut tercapai," tambahnya.
Lebih lanjut, Wiku menjelaskan persyaratan mutu produk melalui sertifikasi CPOB, cara pembuatan obat yang baik, dan proses filling finished product telah diperhatikan dengan baik, sehingga harapannya vaksin COVID-19 tersebut bisa sesuai dengan hasil yang didapatkan dan bisa diterbitkan izin edarnya.
Wiku pun mengatakan hingga saat ini belum ada efek samping dari ketiga vaksin tersebut yang dirasakan oleh relawan selama proses uji klinis berlangsung.
https://cinemamovie28.com/escape-from-pleasure-planet/
Golongan Darah O Disebut 'Kebal' Corona, Bagaimana Tipe Darah lainnya?
Studi terbaru menunjukkan dan memperkuat bukti bahwa golongan darah O lebih 'kebal' COVID-19. Penelitian dari Denmark menunjukkan bahwa golongan darah O disebut tidak mengalami sakit yang parah, bahkan jika terinfeksi virus Corona.
"Kami tidak tahu apakah ini semacam perlindungan dari kelompok O atau apakah itu semacam kerentanan pada golongan darah lainnya," kata penulis senior makalah Denmark dan profesor klinis di Rumah Sakit Universitas Odense dan Universitas Denmark Selatan, Dr Torben Barrington.
Lalu bagaimana dengan golongan darah lainnya, apakah lebih rentan?
Sebuah studi yang dilaporkan di jurnal Blood Advances menunjukkan bahwa pasien COVID-19 golongan darah A, B, dan AB lebih mendominasi. Hal ini menunjukkan bahwa golongan darah tersebut lebih mungkin terinfeksi virus Corona.
"Fokus penelitian kami adalah pada efek keparahan golongan darah terhadap COVID-19. Kami mengamati kerusakan paru-paru dan ginjal. Dan dalam penelitian selanjutnya, kami ingin mengetahui efek golongan darah dan COVID-19 pada organ vital lainnya," jelas penulis studi Dr Mypinder Sekhon yang juga merupakan instruktur klinis di Division of Critical Care Medicine di University of British Columbia di Vancouver, Kanada.
Berdasarkan studi yang dilakukan di rumah sakit di Kanada, pasien COVID-19 dengan golongan darah A dan AB cenderung lebih membutuhkan ventilasi mekanis. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat cedera paru-paru pada orang yang bergolongan darah tersebut akibat virus Corona lebih tinggi.
Dikutip dari US News, dalam studi tersebut pasien golongan darah A dan AB juga lebih banyak membutuhkan dialisis untuk gagal ginjal.
Menurut para peneliti, pasien COVID-19 dengan golongan darah A dan AB kemungkinan juga bisa mengalami peningkatkan risiko disfungsi atau kegagalan organ tubuh, dibandingkan dengan golongan darah O dan B.
Selain itu, golongan darah A dan AB rata-rata membutuhkan waktu perawatan intensif yang lebih lama, yang mungkin mengindikasi infeksi COVID-19 yang lebih parah dari tipe darah lainnya.