Senin, 19 Oktober 2020

Ada 11 Kandidat Potensial Vaksin COVID-19 di Dunia, Kapan Siap Diberikan?

  Vaksin virus Corona COVID-19 masih terus dikembangkan oleh para ilmuwan di berbagai negara. Dikutip dari The Guardian, dari 170 lebih kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan, 11 di antaranya sudah memasuki uji klinis tahap 3.

Berikut ini daftarnya.


Oxford University/AstraZeneca

BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer

Novavax

CanSino Biologics Inc./Beijing Institute of Biotechnology

Modern/NIAID

Sinovac

Wuhan Institute of Biological Products/Sinopharm

Janssen Pharmaceutical Companies

Gamaleya Research Institute

Beijing Institute of Biological Products/Sinopharm

University of Melbourne/Murdoch Children's Research Institute.


Kapan vaksin COVID-19 bisa diberikan?

Sebelum vaksin COVID-19 diberikan kepada masyarakat, calon vaksin ini perlu melewati berbagai proses. Tahapan tersebut dimulai dari uji praklinik, uji klinis tahap 1, hingga akhirnya mendapatkan persetujuan dari otoritas berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).


Berikut proses yang perlu diketahui dalam pengembangan vaksin hingga mendapatkan persetujuan.


Tahap uji klinis vaksin

Dikutip dari ABC, vaksin yang siap diberikan kepada masyarakat harus sudah dinyatakan aman dan efektif dalam menangkal infeksi virus.


Hal ini dapat dibuktikan setelah vaksin berhasil melewati beberapa tahap uji coba kepada hewan dan manusia. Umumnya uji coba pada manusia akan dilakukan secara tiga tahap dan berlangsung hingga bertahun-tahun.


Pada uji klinis tahap 1, jumlah orang yang menjadi relawan penerima vaksin masih sedikit, kemudian jumlahnya akan bertambah di setiap tahap selanjutnya.


Setelah tiga tahap tersebut dilaksanakan, kandidat vaksin akan dievaluasi, apakah vaksin tersebut menimbulkan efek samping, keluhan, atau semua berjalan baik-baik saja.


Selain itu, tidak semua relawan mendapatkan suntikan vaksin. Sebagian di antara mereka akan diberikan plasebo atau obat kosong.


"Jika lebih banyak orang dalam kelompok plasebo yang terinfeksi atau menderita sakit parah, maka vaksin tersebut dianggap dianggap efektif," ucap Dr Paul Goepfert, MD, ahli mikrobiologi di Universitas Alabama, Amerika Serikat.


Hal ini karena vaksin dirancang untuk mengurangi risiko infeksi meringankan gejala mereka yang sudah terinfeksi. Uji klinis pun dapat dihentikan atau ditangguhkan, jika kandidat vaksin menunjukkan efek samping yang berbahaya.


Persetujuan vaksin

Setelah melewati semua tahapan uji klinis, data-data akan diberikan pada badan khusus untuk ditelaah lebih lanjut, apakah kandidat vaksin ini bisa mendapatkan lisensi atau persetujuan atau tidak untuk didistribusikan.


Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan, jika kandidat vaksin terbukti dapat melindungi 50 persen orang dari infeksi virus, maka perizinan vaksin bisa dipertimbangkan, baik untuk penggunaan darurat maupun persetujuan penuh.


Meski begitu, vaksin harus tetap terbukti efektivitas dan keamanan penggunaannya.

https://kamumovie28.com/ellie-parker/


Tak Rebutan Lagi! Jadwal KRL Kembali Normal Mulai Senin 19 Oktober


Mulai besok, Senin (19/10/2020), jam operasional KRL kembali normal lagi seperti sebelum pandemi COVID-19, yakni mulai pukul 04.00 hingga 24.00 WIB.

"Pilihan jadwal keberangkatan dengan jadwal yang kembali normal ini membuat para pengguna memiliki lebih banyak pilihan untuk jadwal keberangkatan sehingga tidak perlu memaksakan diri untuk masuk ke dalam kereta yang telah penuh karena khawatir tertinggal jadwal kereta terakhir," tulis VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba dalam rilis yang diterima detikcom.


Selain itu, Anne mengatakan, pembatasan kapasitas penumpang KRL tidak mengalami perubahan, yaitu 74 orang per kereta atau sekitar 40 persen dari kapasitas pengguna KRL.


Selama menggunakan KRL, Anne pun mengingatkan para penumpang agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara maksimal demi mencegah penularan COVID-19. "Tanpa perlu selalu diingatkan maupun diawasi oleh petugas," tegasnya.


Mengingat saat ini musim hujan akan segera tiba, Anne mengimbau agar para penumpang untuk selalu mempersiapkan perlengkapan tambahan seperti jas hujan atau payung.


"Membawa perlengkapan tambahan seperti jas hujan atau payung, dan gunakan sepatu yang tidak licin saat hendak menggunakan KRL," imbaunya.

https://kamumovie28.com/summer-of-director-oh-2/

Minggu, 18 Oktober 2020

Hasil Swab Pertama Negatif Tapi Kedua Positif, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

 Tes usap atau swab jadi cara untuk menentukan apakah seseorang tertular COVID-19 atau tidak. Tingkat keakuratan tes swab juga lebih tinggi daripada metode pemeriksaan lainnya.

Hanya saja, ada kasus di mana hasil swab pertama negatif lalu selang beberapa hari setelahnya dia dinyatakan positif COVID-19 saat menjalani tes kedua. Seperti yang dialami oleh pembalap Valentino Rossi.


Sebelum dipastikan positif, Rossi sempat menjalani 2 tes dengan hasil yang berbeda. Tes pertama hasilnya negatif, tetapi yang kedua hasilnya positif COVID-19.


Apa sih yang menyebabkan hasil tes Corona bisa berbeda?


Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, PhD, mengatakah hal ini tergantung pada natural history kasusnya. Kemungkinan di awal paparan sekitar 2-3 hari atau pasca paparan, infeksi pada pasien belum terdeteksi.


"Di awal paparan dengan pasien (2-3 hari) pertama mungkin belum terdeteksi, namun bisa menjadi posisi setelah 5-7 hari pasca paparan," jelas Ahmad saat dihubungi detikcom, Jumat (16/10/2020).


"Beda lagi kasusnya pasien suspek sesak nafas, di pcr positif. Lalu setelah dirawat menjadi negatif," lanjutnya.


Ahmad mengatakan, 'shopping hasil PCR' atau tes berulang kali di lab dan di hari yang berbeda dianggap tidak lazim. Menurutnya, selama tes PCR dilakukan di lab PCR yang kredibel tidak perlu di tes ulang.


Namun, jika kasus tersebut sudah menunjukkan gejala klinis dan data lab (CT Scan, darah, dan lainnya) menunjukkan gejala COVID-19, harus dipastikan kembali.


"Maka harus dipastikan sampling berulang, kalau perlu dari sumber sampel yang berbeda, seperti sputum dan feses di samping swab rongga napas atas," kata Ahmad.

https://indomovie28.net/out-of-the-dark/


Ini Prediksi Terbaru Terkait Pemberian Vaksin COVID-19


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memposting prediksi bahwa vaksin untuk virus Corona akan tersedia pada akhir tahun ini.

Dalam situs resminya, CDC mengungkapkan kemungkinan di tahap awal, pasokan vaksin akan terbatas jumlahnya. Tetapi, jumlah pasokan ini akan meningkat dalam beberapa minggu atau bulan pasca vaksin Corona tersebut rilis.


"Tujuannya agar semua orang bisa mudah mendapatkan vaksin COVID-19 dengan segera setelah tersedia dalam jumlah yang besar," kata CDC pada situs resminya yang dikutip dari CNN International, Sabtu (17/10/2020).


"Rencananya adalah dengan menyediakan beberapa ribu tempat vaksinasi, sehingga tidak ada yang harus bepergian jauh untuk divaksinasi, apakah itu di tempat praktik dokter, apotek ritel, rumah sakit. atau pusat kesehatan yang memenuhi persyaratan," lanjutnya.


Di Amerika Serikat, CDC hanya membantu dalam mendistribusikan vaksin. National Institutes of Health membantu mengembangkan dan menguji vaksin, sementara Food and Drug Administration (FDA) akan memberikan otorisasi atau persetujuan penggunaan darurat.


Menurut direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, Anthony Fauci, kemungkinan vaksin Corona ini akan tersedia secara luas pada April mendatang.


Ia juga mengingatkan agar para ilmuwan segera mendapatkan data soal keamanan dan efektivitas vaksin yang saat ini dikembangkan di November- Desember tahun ini.


Fauci memprediksi, pada tahap awal ini vaksin mungkin baru tersedia beberapa juta dosis.


"Jika pasokan terbatas, beberapa kelompok mungkin akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 terlebih dahulu," tulis CDC.

https://indomovie28.net/summer-of-director-oh/