Kasus baru Corona dunia mencatat rekor per Sabtu (17/10/2020). Ada lebih dari 400 ribu kasus baru COVID-19 yang dilaporkan untuk pertama kalinya.
Dikutip dari Channel News Asia, penambahan kasus baru dunia didominasi beberapa negara Eropa. Eropa kembali menghadapi gelombang baru selama beberapa pekan terakhir.
Usai sebelumnya berhasil menekan kasus gelombang pertama COVID-19, kini rata-rata ada 140 ribu kasus per harinya yang dicatat di Eropa. Jika kasus di negara-negara Eropa digabungkan, totalnya melebihi penambahan di India dan Amerika Serikat.
India masih menjadi negara yang mencatat kasus baru COVID-19 tertinggi. Ada lebih dari 60 ribu kasus yang dilaporkan yaitu 62.092 kasus.
India sekaligus menjadi negara yang paling terdampak di Asia. Negara di Asia juga menyumbang kasus COVID-19 cukup tinggi, berikut sederet negara yang mencatat kasus harian tertinggi di Asia per Sabtu (18/10/2020).
India:
Kasus baru: 62.092 kasus
Akumulatif: 7.492.727 kasus
Indonesia:
Kasus baru: 4.301 kasus
Akumulatif: 357.762
Iran:
Kasus baru: 4.103
Akumulatif: 526.490
Irak:
Kasus baru: 3.221
Akumulatif: 423.524
Sementara itu penambahan kasus harian tertinggi di dunia adalah sebagai berikut:
India:
Kasus baru: 62.092 kasus
Akumulatif: 7.492.727 kasus
Amerika Serikat:
Kasus baru: 54.232
Akumulatif: 8.342.665
Prancis
Kasus baru: 32.427
Akumulatif: 867.197
Brasil:
Kasus baru: 22.792
Akumulatif: 5.224.362
Inggris:
Kasus baru: 16.171
Akumulatif: 705.428
https://kamumovie28.com/ju-on-4-the-final-curse-2015/
Heboh Golongan Darah O 'Kebal' COVID-19, Penelitinya Titip Pesan Penting
Dua studi terbaru menyebut golongan darah O punya kerentanan lebih rendah untuk mengalami komplikasi virus Corona COVID-19. Namun tidak serta merta bisa diartikan 'kebal', sehingga tetap harus waspada.
Salah satu di antara kedua studi tersebut dilakukan di Denmark, menunjukkan hanya 38,4 persen pasien COVID-19 yang punya golongan darah O. Sementara pada populasi umum, golongan darah ini dimiliki oleh 41,7 persen warga Denmark.
Sebagai perbandingan, 44,4 persen pasien COVID-19 di Denmark memiliki golongan darah A. Sementara pada populasi umum, golongan darah A dimiliki oleh 42,4 persen warga Denmark.
Tidak diketahui pasti bagaimana hubungan antara golongan darah dengan kerentanan terhadap COVID-19. Beberapa spekulasi yang muncul antara lain bahwa sel darah merah dilindungi oleh molekul yang disebut antigen, dan molekul itulah yang menentukan respons sistem imun.
Namun yang pasti, temuan ini tidak menjadikan para pemilik golongan darah O benar-benar kebal. Artinya, apapun golongan darah seseorang, berbagai protokol pencegahan COVID-19 tetap harus dijalankan jika tidak ingin tertular.
"Tidak ada manfaat nyata bagi seseorang secara individual," pesan Torben Barington, profesor imunologi dari University of Southern Denmark yang terlibat dalam penelitian itu.
"Semua bisa tertular COVID-19 dan semua semua harus melakukan pencegahan yang direkomendasikan untuk menurunkan risikonya," katanya, dikutip dari Health.com.