Jumat, 23 Oktober 2020

Dinkes Boyolali 'Ternak' Nyamuk Wolbachia di Tengah Ancaman DBD

 Di tengah pandemi COVID-19, Boyolali juga berjibaku melawan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), yang kecenderungannya mengalami peningkatan. Sebanyak 22 desa di 9 kecamatan merupakan daerah endemis penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini.

"Kasus DBD di Boyolali ini ada kecenderungan untuk mengalami peningkatan, dimana di tahun 2017 itu ada 36 kasus, kemudian di tahun 2018 itu meningkat menjadi 41 kasus dan puncaknya ada di tahun 2019 ada 149 kasus," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina, di kantornya jalan Pandanaran Senin (19/10/2020).


Sedangkan di tahun 2020 ini, jelas dia, hingga bulan Oktober jumlah kasus DBD kurang lebih 91 kasus. Di tahun ini juga ada kasus kematian akibat DBD sebanyak 2 kasus.


Dikemukakan Lina, terdapat 22 desa di Boyolali yang tersebar di 10 wilayah Puskesmas atau 9 kecamatan masuk daerah endemis DBD. Jumlahnya kasusnya tertinggi atau sering muncul kasus DBD, yang pertama yakni Desa Sambi, Kecamatan Sambi. Kemudian Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak dan Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota.


"Paling sering ini di Desa Sambi, Kecamatan Sambi. Kedua Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak. Desa Karanggeneng, Boyolali juga cukup banyak," imbuh dia.


Lina menyatakan, Dinas Kesehatan Boyolali telah melakukan sejumlah program untuk menekan angka kasus DBD ini. Antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3 M plus (menguras, menutup dan mengubur) serta program Jumantik, satu rumah satu juru pemantau jentik.


Namun, program-program tersebut dinilai kurang memberikan hasil yang maksimal. Pasalnya, di daerah endemis DBD itu sampai saat ini masih selalu muncul kasus DBD setiap tahunnya.

https://indomovie28.net/throne-2015/


"(Program-program) Ini ternyata kurang memberikan hasil yang memuaskan. Karena ternyata dari 10 Puskesmas dan 22 desa endemis di Boyolali ini sampai saat ini masih selalu muncul, ada kasus yang positif (DBD) dari tahun ke tahun. Sehingga Dinkes Boyolali berupaya untuk membuat satu inovasi atau terobosan program untuk mengendalikan DBD ini melalui satu cara yang disebut sebagai ternak nyamuk," ujar dia.


Program ternak nyamuk tersebut akan menjadi program baru Dinkes Boyolali dalam mengendalikan kasus DBD. Jenis nyamuk yang diternakkan yakni nyamuk aedes aegypti, namun jenisnya yang sudah mengandung bakteri Wolbachia.


"Ternak nyamuk itu, jadi nyamuk aedes aegypti ini akan kita ternakkan namun jenis yang diternakkan ini jenis yang sudah mengandung bakteri Wolbachia. Ternyata setelah hasil penelitian dari World Mosquito Program di Yogyakarta selama 10 tahun, dari 2011 sampai saat ini, ternyata nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia ini tidak menjadi sumber penularan demam berdarah," terangnya.


Bahkan, lanjut Lina, bisa memberantas penyakit demam berdarah. Karena kalau nyamuk-nyamuk itu dilepas di tempat-tempat umum atau tempat-tempat perindukan nyamuk, dia akan kawin dengan nyamuk lokal yang belum mengandung bakteri wolbachia.


"Dengan perkawinan tersebut akhirnya nyamuk-nyamuk yang berada di lingkungan tersebut ini menjadi nyamuk yang mengandung bakteri sehingga lama-lama nyamuk-nyamuk yang ada disitu tidak menjadi sumber penularan DBD lagi," tambah dia.


"Hari ini kita sedang menghadirkan nara sumber dari World Mosquito Program, hari ini kita adalah sosialisasi untuk seluruh pejabat struktural dan juga kepala Puskesmas yang mempunyai desa endemis. Sehingga nanti tahun 2021 program Dinkes untuk pemberantasan DBD di Boyolali kita tambah satu lagi yaitu dengan program ternak lemut (nyamuk)," sambungnya.


Untuk pelaksanaan program yang merupakan inovasi baru ini, pihaknya harus melibatkan masyarakat untuk bersedia dan mau menernakkan nyamuk. Hal ini pun perlu pendekatan dan pembimbingan, sehingga keberhasilan program ini pun juga harus dievaluasi kurang lebih selama tiga tahun.

https://indomovie28.net/priests-2015/

#Cokelathitamdanalmond #Telurrebus #Sardenkalengan #Edamame #camilansehat

Long Weekend! Coba Luangkan Waktu untuk Olahraga, Ini Alasannya

 Pekan depan masyarakat Indonesia akan disambut dengan libur panjang sejak tanggal 28 Oktober hingga 1 November. Dengan waktu luang itu, sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan salah satunya berolahraga. Karena berolahraga mampu meningkatkan kekebalan tubuh, mengingat hal tersebut penting untuk dimiliki di masa pandemi kali ini.

DIlansir dari insider.com, olahraga dapat menggenjot sistem imunitas lewat berbagai cara, seperti meningkatkan aliran darah hingga membersihkan bakteri dari saluran udara.


Hal ini juga diungkapkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ge Zhou dan koleganya dari berbagai Universitas di China pada tahun 2019. Studi kepada 1.413 orang di China tersebut menemukan mereka yang berolahraga setidaknya tiga kali dalam seminggu mengurangi risiko terkena flu sebesar 26%.


Di sisi lain, Direktur Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Arizona Farshad Fani Marvasti mengatakan dengan berolahraga sel-sel kekebalan akan menjadi lebih efektif. Ini dikarenakan olahraga yang teratur mengurangi risiko peradangan dan memungkinkan sistem kekebalan berjalan dengan baik.


Tetapi, beberapa alasan seperti tidak punya waktu untuk berolahraga kerap dijadikan alasan sebagian orang yang jarang berolahraga. Padahal, menurut pedoman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) orang dewasa yang sehat setidaknya diharuskan melakukan 150 menit olahraga sedang setiap minggunya.


Untuk mengatasi hal tersebut, sebenarnya ada beberapa beberapa aktivitas kecil yang bisa dilakukan juga untuk meningkatkan imunitas tubuh. Aktivitas tersebut antara lain berjalan kaki, yoga, dan berkebun.


"Olahraga dalam jumlah kecil pun dapat membantu memperkuat sistem kekebalan. Sebagai tambahan 10 menit berjalan kaki sehari atau 1.000 langkah dapat berdampak besar," kata Marvasti dilansir dari Insider.com, Kamis (22/10/2020).

https://indomovie28.net/left-ear-2015/


Memang berolahraga di masa pandemi bisa menjadi sangat sulit karena beberapa tempat olahraga ditutup untuk menekan angka penyebarannya. Namun, bila tetap mengikuti pedoman jarak sosial, olahraga dapat membantu membangun kekebalan tubuh, tetapi itu tidak akan sepenuhnya mencegah dari sakit bila langsung terpapar kuman.


Karenanya selain berolahraga ada baiknya untuk tetap menjalankan anjuran 3M dari pemerintah yaitu menjaga jarak, memakai masker selama berada di luar rumah, dan juga mencuci tangan setelah melakukan aktivitas.


Selain berolahraga dan menerapkan protokol kesehatan, melindungi diri dari dalam seperti mengonsumsi suplemen dan multivitamin juga dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.


Seperti mengonsumsi multivitamin terbaik yaitu Samcorbex guna melengkapi kebutuhan nutrisi harian. PT Samco Farma menghadirkan Samcorbex dengan kandungan B Complex dan vitamin C 500 mg.


Konsumsi Samcorbex 1 - 2 kali sehari 1 kaplet salut gula dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama beraktivitas. Selain itu, ada juga Samcemin dengan suplementasi vitamin C 100 mg yang bisa menjaga sistem imun sehingga mencegah infeksi virus Corona.


Saat ini, Samcorbex dan Samcemin bisa didapatkan di apotek-apotek terdekat dan e-commerce seperti Shopee, Lazada dan Tokopedia. Keduanya juga bisa didapatkan melalui distributor-distributor PT Samco Farma yakni, PT Daya Muda Agung, PT Merapi Utama Pharma, dan PT Prima Galvin Sukses untuk area Jabodetabek atau dapat menghubungi Sales Representative, Almer di nomor 081288715581.


Bagi kamu yang berada di luar Jabodetabek, saat ini keduanya bisa ditemukan pada distributor PT Cahaya Mutiara Farma untuk area Jawa Timur, PT Marrykha Mitra Mustika di Jawa Tengah, PT Kwatro mandiri Ekavisi di Jawa Barat, PT Mitra Bina Multi Sejahtera di Sumatera Utara, PT Talang Gugun Sari Nusantara di Sumatera Barat, PT Sinar Prima Lestari di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi, PT Aditama Makmur Sentosa di Lampung, PT Nitijaya Cipta Makmur di Banjarmasin, PT Sehat Inti Permata di Bali dan Lombok.

https://indomovie28.net/finding-adolescence-2014/

#Cokelathitamdanalmond #Telurrebus #Sardenkalengan #Edamame #camilansehat