Senin, 26 Oktober 2020

Lepas Dirjen, Achmad Yurianto Jajal Peruntungan Jadi Dewas BPJS Kesehatan

 Achmad Yurianto belakangan jadi sorotan usai pelepasan jabatan dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI. Pria yang akrab disapa Yuri ini rupanya tercantum juga dalam pendaftar yang lolos administrasi Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Dalam edaran resmi terkait pendaftar yang lolos administrasi, nama Achmad Yurianto tercantum di sana. Tercatat dengan nomor registrasi K-WAS-I-01/02-00810, pekerjaan ASN Kementerian Kesehatan dan domisili Kota Bogor.


"Dari 253 pendaftar Calon Anggota Dewan Pengawas dan Calon Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Masa Jabatan Tahun 2021-2026, yang dinyatakan lolos seleksi administrasi sebanyak 184 pendaftar," jelas edaran tersebut, dikutip pada Sabtu (24/10/2020).


Achmad Yurianto kini diketahui menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menkes Terawan melantik Yurianto pada Jumat (23/10/2020).


Meski belum setahun menjabat sebagai Dirjen P2P, Yurianto mengaku pelepasan jabatan ini sangat wajar terjadi. Yuri menegaskan ini hanyalah mutasi biasa.


"Ini kan mutasi biasa," ujar Yuri, dikutip dari CNNIndonesia.


Wajah Achmad Yurianto mulai tak asing di publik saat kerap tampil dalam update pekembangan Corona di Indonesia. Kala itu, Yurianto bertugas menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 dengan menyampaikan angka detail kasus penambahan COVID-19.


Baik kasus positif COVID-19, sembuh, hingga meninggal. Kala menjadi jubir pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto juga sudah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kemenkes RI.


Menkes Terawan melantik Yurianto sebagai Dirjen P2P tepat pada 9 Maret lalu.


Belakangan, kehadirannya tak lagi ditemui dalam update perkembangan kasus COVID-19 tiap hari. Update perkembangan kasus COVID-19 kini disampaikan Prof Wiku Adisasmito, jubir Satgas COVID-19 secara mingguan.

https://kamumovie28.com/unforgettable-2016/


Cristiano Ronaldo Kena COVID-19, Ini 2 Alasan Masih Positif Tapi Tak Bergejala


 Cristiano Ronaldo, bintang pesepakbola Portugal pertama kali dinyatakan positif COVID-19 pada 13 Oktober lalu. Baru-baru ini Cristiano Ronaldo kembali dites dan hasilnya masih dinyatakan positif.

Hasil tersebut keluar pada Kamis (22/10/2020) kemarin. Dampaknya, Ronaldo dipastikan tidak bisa ikut berlaga di pertandingan Liga Champions, antara Juve dengan Barcelona minggu depan.


Dikutip dari The Sun, Ronaldo sama sekali tidak merasa sakit atau positif COVID-19 tanpa gejala.


Mengapa ada orang yang dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala?

Sebuah penelitian di Amerika Serikat, menyebut hal ini bisa jadi disebabkan karena virus tak membuat mereka sakit sama sekali. Penelitian yang dilakukan di University of Arizona, Amerika Serikat mengatakan SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 ini bisa mempengaruhi sel tertentu di dalam tubuh,


Hal inilah yang membuat rasa sakit hilang dan pasien tidak bergejala. Namun, meski pasien tidak bergejala, mereka masih bisa menyebarkan virus tersebut dalam jumlah yang besar.


"Sangat masuk akal bagi saya bahwa penyebaran COVID-19 terjadi di tahap awal, saat kamu merasa baik-baik saja padahal sudah terinfeksi virus," kata Dr Khanna yang dikutip dari Times of India, Sabtu (10/10/2020).


Alasan pasien positif COVID-19 tapi tak merasa sakit

Para peneliti menyebut hal ini berkaitan dengan cara spike protein virus Corona berinteraksi dengan sel reseptor rasa sakit di tubuh.


Cara spike protein virus Corona berinteraksi dengan sel reseptor rasa sakit ini lah yang membuat dirinya tidak merasa sakit. Tetapi, perlu diingat di beberapa kasus pasien baru mengeluhkan gejala COVID-19 usai beberapa hari dinyatakan positif COVID-19.

https://kamumovie28.com/are-you-here-2015/

Hari Dokter Nasional 24 Oktober, Ini Sejarah dan Inspirasi Ucapan Selamat

 Tanggal 24 Oktober setiap tahunnya merupakan hari bersejarah yang diperingati sebagai Hari Dokter Nasional. Tanggal ini juga merupakan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang merupakan organisasi profesi kedokteran di Indonesia.

Asal-usul Hari Dokter Nasional berdasarkan situs Kementerian Kesehatan dimulai dengan lahirnya perkumpulan dokter di nusantara yang diberi nama Vereniging van Indische Artsen pada tahun 1911.


Kemudian pada tahun 1926, organisasi ini berubah nama menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VGI).


VIG mengadakan kongres di Solo pada tahun 1940. Kongres ini menugaskan Prof. Bahder Djohan untuk membina dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran.


Pada tahun 1943 dan masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai. Pada 30 Juli 1950, atas usul Dr. Seni Sastromidjojo, PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) dan DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) mengadakan pertemuan.


Pertemuan itu menghasilkan 'Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI)', yang diketuai Dr. Bahder Djohan.


Puncaknya tanggal 22-25 September 1950, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park. Dalam muktamar IDI itu, Dr. Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.


Dilansir situs IDI, Dr. Soeharto (panitia Dewan Pimpinan Pusat IDI waktu itu), atas nama sendiri, dan atas nama pengurus lainnya, yakni Dr. Sarwono Prawirohardjo, Dr. R. Pringgadi, Dr. Puw Eng Liang, Dr. Tan Eng Tie, dan Dr. Hadrianus Sinaga menghadap notaris R. Kadiman pada 24 Oktober 1950.


Pada tanggal itu, mereka memperoleh dasar hukum berdirinya perkumpulan dokter dengan nama 'Ikatan Dokter Indonesia'. Kata 'Ikatan' yang terdapat dalam nama perkumpulan ini merupakan usul yang dikemukakan Dr. R. Soeharto.


Sejak itulah, pengurus besar IDI (PB IDI) melayarkan bahtera organisasinya di tempat tersebut. Sehingga setiap tanggal 24 Oktober diperingati sebagai Hari Dokter Nasional.


Dalam periode pengurusan IDI ini, Dr. Tan Eng Tie (bendahara IDI enam kali berturut-turut) ditugaskan membeli gedung IDI (sekarang) di Jalan Sam Ratulangie, Jakarta dari seorang warga negara Belanda seharga Rp 300.000.


Setelah mengetahui sejarah Hari Dokter Nasional, detikers juga bisa mengucapkan selamat Hari Dokter Nasional. Berikut ucapan Hari Dokter Nasional:


1. Selamat Hari Dokter Nasional. Terima kasih atas pengabdianmu untuk negeri.


2. Terima kasih pahlawan kesehatan atas pengabdian kepada masyarakat. Selamat Hari Dokter Nasional.


3. Selamat Hari Dokter Nasional 24 Oktober. Terus periksa dan berkarya!


4. Selamat Hari Dokter Nasional. Terima kasih telah menyelamatkan ribuan nyawa dan merawat pasien di tengah pandemi COVID-19.


5. Terima kasih pejuang medis yang menjadi garda depan melawan corona. Selamat Hari Dokter Nasional.


Selamat Hari Dokter Nasional 24 Oktober 2020!

https://kamumovie28.com/alice-earnestland-2015/


Lepas Dirjen, Achmad Yurianto Jajal Peruntungan Jadi Dewas BPJS Kesehatan


 Achmad Yurianto belakangan jadi sorotan usai pelepasan jabatan dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI. Pria yang akrab disapa Yuri ini rupanya tercantum juga dalam pendaftar yang lolos administrasi Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Dalam edaran resmi terkait pendaftar yang lolos administrasi, nama Achmad Yurianto tercantum di sana. Tercatat dengan nomor registrasi K-WAS-I-01/02-00810, pekerjaan ASN Kementerian Kesehatan dan domisili Kota Bogor.


"Dari 253 pendaftar Calon Anggota Dewan Pengawas dan Calon Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Masa Jabatan Tahun 2021-2026, yang dinyatakan lolos seleksi administrasi sebanyak 184 pendaftar," jelas edaran tersebut, dikutip pada Sabtu (24/10/2020).


Achmad Yurianto kini diketahui menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menkes Terawan melantik Yurianto pada Jumat (23/10/2020).


Meski belum setahun menjabat sebagai Dirjen P2P, Yurianto mengaku pelepasan jabatan ini sangat wajar terjadi. Yuri menegaskan ini hanyalah mutasi biasa.


"Ini kan mutasi biasa," ujar Yuri, dikutip dari CNNIndonesia.


Wajah Achmad Yurianto mulai tak asing di publik saat kerap tampil dalam update pekembangan Corona di Indonesia. Kala itu, Yurianto bertugas menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 dengan menyampaikan angka detail kasus penambahan COVID-19.

https://kamumovie28.com/vanished-murderer-2015/