Senin, 26 Oktober 2020

Batik 'Corona' Achmad Yurianto yang Fenomenal

 Mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto sempat dikenal dengan koleksi baju batiknya. Salah satu motif yang fenomenal adalah 'batik corona' yang beberapa kali dikenakannya semasa menjadi juru bicara Gugus Tugas COVID-19.

Motif tersebut ramai disebut 'batik corona' karena sesuai penggambaran bentuk virus Corona SARS-CoV-2, yakni lingkaran bermahkota. Namun saat dikonfirmasi, rupanya batik tersebut adalah koleksi lama ketika belum ada SARS-CoV-2. Lalu gambar virus apakah itu?


"Kenapa kok rame? Itu batik setahun lalu waktu ada peringatan hari HIV-AIDS," kata pria yang akrab disapa Yuri tersebut, saat dihubungi detikcom saat itu.


Sejumlah perajin asal Bandung berkreasi dengan memproduksi motif batik Virus Corona. Motif itu digambarkan pada kain yang akan dijadikan baju atau masker wajah.Motif batik corona memang ada. Sejumlah perajin asal Bandung berkreasi dengan memproduksi motif batik Virus Corona. Motif itu digambarkan pada kain yang akan dijadikan baju atau masker wajah. Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI

Jika diamati lebih detail, memang ada motif pita merah di batik yang ramai disebut 'batik corona' tersebut. Lambang pita merah dipakai dalam kampanye HIV-AIDS.


"Itu kan ada lambang merahnya. Ada lambang HIV," katanya.


Yuri saat ini tidak lagi menjabat sebagai Dirjen P2P Kemenkes. Per Jumat (23/10/2020), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melantiknya menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi. Menurut Menkes Terawan, rotasi jabatan merupakan hal biasa dalam lingkup organisasi.


Sementara itu, nama Achmad Yurianto saat ini ada dalam daftar 184 pendaftar yang lolos seleksi administrasi Calon Anggota Dewan Pengawas dan Calon Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2021-2026 dari unsur pemerintah. Terdaftar dengan nomor registrasi K-WAS-I-01/02-00810, status pekerjaan ASN Kementerian Kesehatan.

https://kamumovie28.com/whole-truth-2016/


27 Bumil di Magelang Terkonfirmasi Positif COVID-19


Sebanyak 27 ibu hamil (bumil) yang tersebar di wilayah Kabupaten Magelang terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka yang terkonfirmasi ini ada yang sudah sembuh maupun masih dalam proses penyembuhan.

Adapun 27 bumil yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Magelang ini berdasarkan hasil swab masif. Swab masif tersebut dilakukan dari 7 September sampai dengan 21 Oktober 2020 dengan sasaran lansia, bumil, komorbid, kontak erat, nakes dan pelaku perjalanan.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti mengatakan, sampai hari ini ada 27 bumil yang positif Corona. Bumil yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini sudah ditangani. Penanganan tersebut dilakukan baik terhadap bumil maupun calon bayinya.


"Ini sampai hari ini ada 27 yang positif. Ini, Insya Allah sudah kita tangani, tetap kita upayakan yang bersangkutan bisa tetap aman kondisi kesehatannya secara umum maupun aman bagi calon bayinya," kata Retno dalam konferensi pers di Ruang Command Center Pusaka Gemilang Kompleks Setda Kabupaten Magelang, Jumat (23/10/2020).


Bumil tersebut, katanya, ada yang sembuh, namun ada yang masih dalam proses penyembuhan.


"Masih proses, belum. Berapa yang masih proses," ujarnya.

https://kamumovie28.com/kurosaki-kun-no-iinari-ni-nante-naranai-2016/

Dicopot dari Dirjen Kemenkes, Ini Sepak Terjang Achmad Yurianto Selama Pandemi

  Achmad Yurianto menjadi figur yang lekat di mata publik selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Yuri, sapaan akrabnya, mulai dikenal secara luas setelah kemunculannya di publik sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19.

Saat menjadi jubir penanganan COVID-19, Yuri menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan. Setelah itu ia mengalami perubahan posisi baik dalam lingkup Kementerian Kesehatan dan Satgas COVID-19.


Saat menjabat sebagai jubir penanganan COVID-19, Yuri mengaku kerap dijuluki 'pembawa berita kematian' sejak menyampaikan informasi terkini terkait Corona di RI yang dimulai pada 3 Maret lalu.


Per 9 Maret, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto melantik Yuri sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes. Setelah 140 hari menjabat sebagai jubir penanganan COVID-19, pada 20 Juli, posisinya digantikan oleh Wiku Adisasmito.


Hal ini menyusul diterbitkannya Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dalam Perpres itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga dibubarkan. Fungsinya kini diemban oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19.


Terbaru, Yuri tak lagi menjabat sebagai Dirjen P2P Kemenkes. Kini ia menjabat sebagai Staf Ahli Menkes bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.


Yuri belum genap setahun menjabat sebagai Dirjen P2P. Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengatakan dasar pelantikan tersebut adalah rotasi jabatan yang merupakan hal biasa dalam lingkup organisasi.


"Pelantikan ini hendaklah dimaknai sebagai kepentingan organisasi, bukan sekadar penempatan figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu," kata Menkes.


Belakangan, Achmad Yurianto juga disebut masuk dalam daftar lolos seleksi administrasi Calon Anggota Dewan Pengawas dan Calon Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2021-2026.


Dari 184 pendaftar yang lolos seleksi ada nama drAchmadYurianto yang merupakan pendaftar calon dari unsur pemerintah. Nomor registrasi K-WAS-I-01/02-00810 dengan status pekerjaan ASN Kementerian Kesehatan.

https://kamumovie28.com/senpai-kanojo-2015/


Batik 'Corona' Achmad Yurianto yang Fenomenal


Mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto sempat dikenal dengan koleksi baju batiknya. Salah satu motif yang fenomenal adalah 'batik corona' yang beberapa kali dikenakannya semasa menjadi juru bicara Gugus Tugas COVID-19.

Motif tersebut ramai disebut 'batik corona' karena sesuai penggambaran bentuk virus Corona SARS-CoV-2, yakni lingkaran bermahkota. Namun saat dikonfirmasi, rupanya batik tersebut adalah koleksi lama ketika belum ada SARS-CoV-2. Lalu gambar virus apakah itu?


"Kenapa kok rame? Itu batik setahun lalu waktu ada peringatan hari HIV-AIDS," kata pria yang akrab disapa Yuri tersebut, saat dihubungi detikcom saat itu.


Sejumlah perajin asal Bandung berkreasi dengan memproduksi motif batik Virus Corona. Motif itu digambarkan pada kain yang akan dijadikan baju atau masker wajah.Motif batik corona memang ada. Sejumlah perajin asal Bandung berkreasi dengan memproduksi motif batik Virus Corona. Motif itu digambarkan pada kain yang akan dijadikan baju atau masker wajah. Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI

Jika diamati lebih detail, memang ada motif pita merah di batik yang ramai disebut 'batik corona' tersebut. Lambang pita merah dipakai dalam kampanye HIV-AIDS.


"Itu kan ada lambang merahnya. Ada lambang HIV," katanya.


Yuri saat ini tidak lagi menjabat sebagai Dirjen P2P Kemenkes. Per Jumat (23/10/2020), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melantiknya menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi. Menurut Menkes Terawan, rotasi jabatan merupakan hal biasa dalam lingkup organisasi.


Sementara itu, nama Achmad Yurianto saat ini ada dalam daftar 184 pendaftar yang lolos seleksi administrasi Calon Anggota Dewan Pengawas dan Calon Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2021-2026 dari unsur pemerintah. Terdaftar dengan nomor registrasi K-WAS-I-01/02-00810, status pekerjaan ASN Kementerian Kesehatan.

https://kamumovie28.com/journey-west-surprise-2015/