Pfizer Inc, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini memberikan 'angin segar' bagi dunia. Pasalnya vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer disebut-sebut mencapai efektivitas 90 persen.
Perusahaan bukanlah pemain baru di dunia farmasi. Pfizer merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia yang sudah mengembangkan dan memproduksi obat-obatan dan vaksin, di antaranya obat untuk imunologi, onkologi, kardiologi, endokrinologi, dan neurologi.
Di Indonesia, Pfizer juga memiliki perwakilan yakni Pfizer Indonesia yang didirikan pada 1969. Mereka menjalankan operasional pabrik dan pemasaran sejak 1971.
Salah satu obat yang berhasil diciptakannya dan terkenal di seluruh dunia adalah Viagra atau obat kuat tahan lama. Pfizer awalnya menemukan obat tersebut pada tahun 1989 saat mencari pengobatan untuk nyeri dada terkait jantung.
Sildenafil, bahan aktif dalam Viagra, pada awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah kardiovaskular yang dimaksudkan untuk melebarkan pembuluh darah jantung dengan memblokir protein tertentu yang disebut PDE-5. Namun saat uji klinis, banyak relawan melaporkan mereka mengalami peningkatan ereksi yang kemudian menginspirasi Pfizer untuk membuat Viagra.
Dikutip dari laman Drugs, Viagra atau 'pil biru' telah disetujui oleh Food and Drug Administration AS untuk digunakan sebagai obat disfungsi ereksi pada tahun 1998.
Viagra bekerja sebagai respons terhadap rangsangan seksual untuk meningkatkan aliran darah ke penis yang mengarah ke ereksi. Viagra tidak menghasilkan ereksi tanpa rangsangan seksual.
Setelah disetujui, Viagra memiliki pertumbuhan penjualan tercepat, mencapai US$ 2 miliar di tahun 2008. Bagi banyak pria, stigma dan rasa malu berbicara dengan dokter mereka tentang disfungsi ereksi telah berkurang sejak Viagra diperkenalkan.
https://cinemamovie28.com/movies/sailor-suit-and-machine-gun-graduation/
Turunkan Berat Badan Bisa Kurangi Risiko Diabetes
Berat badan berlebih hingga obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi di Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 7 kali lipat pada pria, dan bahkan hingga 12 kali lipat pada wanita.
Faktanya, sebagian besar diabetesi dengan diabetes tipe 2 mengalami masalah berat badan berlebih. Oleh karena itu, menjaga berat badan menjadi salah satu faktor yang penting. Tak hanya itu, penurunan berat badan pada diabetesi dengan berat badan berlebih dapat membantu kontrol gula darah menjadi lebih baik.
Penurunan berat badan moderat (sekitar 5% dari berat badan awal) pada diabetesi dengan berat badan berlebih dapat memberi efek positif dalam mengontrol gula darah. Berdasarkan data, diabetesi yang berhasil menurunkan berat badannya ternyata lebih mungkin mencapai nilai HbA1c (pengukuran yang dapat mencerminkan kondisi kadar gula darah dalam kurun waktu 3 bulan terakhir) yang ditargetkan.
Selain itu, penurunan berat badan juga bermanfaat untuk memperbaiki kondisi tekanan darah dan kadar kolesterol sehingga jantung tetap sehat, serta dapat memperbaiki kualitas tidur, merasa lebih berenergi, dan memperbaiki suasana hati.
Apa yang bisa dilakukan supaya bisa menurunkan berat badan dengan cara yang sehat? Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjalankan pola hidup sehat yaitu seperti:
Memilih makanan yang kaya nutrisi dan rendah kalori.
Menghindari asupan gula dan lemak jenuh berlebih. Untuk memudahkan, periksa Nutrition Fact pada kemasan produk yang Anda beli. Pilih yang bebas gula dan lebih rendah lemak. Misalnya Tropicana Slim Low Fat Milk rasa Vanilla yang bebas gula dan rendah lemak, cocok untuk Anda yang ingin diet, menurunkan berat badan.
Mengganti cemilan menjadi buah segar ataupun cemilan sehat.
Jangan lupa kombinasikan dengan kegiatan lainnya seperti rutin berolahraga agar penurunan berat badan lebih optimal.
Untuk menentukan program penurunan berat badan yang efektif dan aman, apabila dirasa perlu, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan ahli kesehatan.
https://cinemamovie28.com/movies/bound-to-vengeance/