Rendahnya libido pada pria menjadi penyebab utama dari turunnya gairah seks. Hilangnya minat seks dari waktu ke waktu adalah hal yang umum, namun jika terjadi dalam jangka waktu panjang perlu diwaspadai.
Hormon testosteron dalam libido berfungsi untuk membangun otot dan massa tulang, serta merangsang sperma. Penurunan testosteron ditandai sebagai penuaan yang dapat menurunkan gairah seks.
Dikutip dari Healthline, berikut 4 penyebab rendahnya libido pada pria:
1. Penyakit kronis
Pengidap penyakit kronis kemungkinan mengalami penurunan seks karena kondisi kesehatan. Beberapa penyakit kronis yang memengaruhi libido turun adalah diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, paru-paru kronis, jantung, gagal hati, dan penyakit ginjal.
2. Masalah tidur
"Pria nonobesitas dengan obstructive sleep apnea (OSA) mengalami kadar testosteron yang rendah, sehingga dapat menurunkan libido dan gairah seks," ungkap Studi di Journal of Clinical Sleep Medicine. Kadar testosteron menurun setelah seminggu pembatasan tidur hingga lima jam setiap malamnya.
3. Penuaan
Kadar testosteron yang terkait dengan libido berada pada titik tertinggi ketika pria berusia belasan. Menjelang usia tua, pria membutuhkan waktu lebih lama untuk mengalami orgasme, ejakulasi, hingga terjadi rangsangan seks.
4. Depresi
Pengidap depresi cenderung kehilangan minat pada hal-hal menyenangkan, termasuk aktifitas seks. Libido rendah adalah salah satu efek samping dari beberapa obat-obatan antidepresan.
https://indomovie28.net/movies/lukisan-ratu-kidul/
Ini Pentingnya Kualitas Tidur untuk Jaga Tubuh Tetap Fit
Menjaga kekebalan tubuh sangat penting, apalagi saat ini masih dalam suasana pandemi ditambah telah tibanya musim hujan yang membuat seseorang bisa menjadi lebih rentan terkena penyakit berbahaya.
Untuk menjaga kekebalan agar tubuh tetap fit, tidak hanya dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi atau tingkat stres saja. Hal lain yang dapat berpengaruh pada kekebalan tubuh adalah kualitas tidur.
Dilansir dari Mayoclinic, kurang tidur bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda. Studi menunjukkan orang yang tidak mendapatkan kualitas tidur atau tidur yang cukup cenderung mudah sakit dan lebih lama sembuh.
Selama tidur, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut sitokin, beberapa di antaranya bisa membantu mendorong tidur. Sitokin tertentu perlu ditingkatkan ketika Anda mengalami infeksi atau peradangan, atau ketika Anda sedang stres.
Kurang tidur bisa menyebabkan produksi sitokin pelindung ini menurun. Selain itu, antibodi dan sel yang melawan infeksi berkurang selama periode saat Anda tidak cukup tidur.
Jadi, tubuh Anda membutuhkan tidur untuk melawan penyakit menular. Kurang tidur dalam jangka panjang juga berisiko meningkatkan obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan pembuluh darah (kardiovaskular).
Orang dewasa disarankan tidur nyenyak selama 7-8 jam, remaja membutuhkan 9-10 jam tidur nyenyak, sedangkan anak-anak usia sekolah mungkin membutuhkan minimal 10 jam tidur atau lebih.
Namun tidur lebih lama tidak selalu lebih baik. Bagi orang dewasa, tidur lebih dari 9-10 jam semalam bisa menyebabkan kualitas tidur yang buruk, salah satunya adalah sulit tidur atau insomnia.
Melansir dari sumber lainnya, agar mendapat kualitas tidur yang baik dan nyenyak, manusia membutuhkan hormon melatonin atau yang biasa disebut dengan 'hormon tidur'. Hormon melatonin diproduksi oleh tubuh secara alami.