Selasa, 01 Desember 2020

Wagub DKI Positif COVID-19, Ini Deretan Gejala Corona yang Kerap Tak Disadari

 Wakil Gubernur DKI Jakarta dinyatakan positif terinfeksi virus Corona COVID-19. Kabar positif COVID-19 ini disampaikan Pemerintah Provinsi DKI pada Jakarta, Minggu (29/11/2020).

"Alhamdulillah, meskipun hasil testing pada Jumat (27/11) kemarin menunjukkan positif COVID-19, kondisi saya tetap dalam keadaan baik dan terkendali," jelas Ahmad Riza Patria.


Seperti yang diketahui, ada berbagai gejala COVID-19 yang bisa dialami oleh pasien COVID. Namun, ada juga beberapa gejala yang tetap menjadi paling umum dikeluhkan di antara yang pasien terinfeksi.


Adapun gejala COVID-19 yang paling umum adalah, demam, batuk kering, sakit tenggorokan, hidung berair dan tersumbat, sesak dan nyeri dada, kelelahan, infeksi saluran cerna, serta hilangnya indra penciuman dan perasa.


Meskipun demam, sesak napas dan batuk adalah beberapa gejala COVID-19 yang paling umum, banyak orang tampaknya mengabaikan gejala yang lainnya.


Dikutip dari laman Times of India, berikut beberapa gejala COVID-19 yang kerap tak disadari. Apa saja?


1. Mata merah

Kasus infeksi mata pada banyak pasien COVID-19 juga meningkat belakangan ini. Konjungtivitis seperti kemerahan dan pembengkakan pada jaringan putih di mata, telah diidentifikasi sebagai gejala yang jarang tetapi lazim pada pasien virus Corona COVID-19.


Ini dapat menyebabkan rasa gatal dan kemerahan yang hebat pada mata, setelah itu dapat menyebabkan komplikasi yang parah.


2. Sakit perut dan masalah gastrointestinal

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology, virus Corona COVID-19 dapat menyebabkan masalah gastrointestinal yang parah pada pasien Corona.


Dalam data yang mengamati sekitar 204 pasien di China, 48,5 persen mengidap masalah perut. Pasien dengan COVID-19 mengeluh sakit perut sebelum mengembangkan gejala lain yang lazim untuk penyakit tersebut.


Masalah gastrointestinal lainnya termasuk diare, sembelit dan mual.


3. Brain fog atau kabut otak

Kemudian, walaupun kelelahan dan rasa lelah telah diakui sebagai gejala umum pada pasien COVID-19, beberapa orang juga melaporkan keluhan kelelahan mental, yang juga dikenal dengan kabut otak.


Meskipun kita harus waspada terhadap tanda-tanda paling umum dari virus mematikan, tanda dan gejala lain yang kurang dikenal tidak boleh diabaikan.


Semua harus tetap waspada dan melakukan tes diri segera setelah mereka mengembangkan gejala COVID-19 potensial.

https://movieon28.com/movies/nyi-roro-kidul-project/


IDI Kembali Desak Libur Akhir Tahun 2020 Ditiadakan, Ini Alasannya


Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali meminta pemerintah untuk meniadakan libur akhir panjang akhir tahun 2020. Hal ini ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih.

Daeng menyoroti potensi terjadinya kerumunan yang memicu penularan COVID-19 menjadi lebih tinggi di Indonesia. Terlebih menurutnya, mengatasi pandemi COVID-19 tidak bisa dilaksanakan secara efektif tanpa ada ikut campur masyarakat.


"Dari peristiwa yang terjadi bulan-bulan ini biasanya kasus-kasus ini meningkat saat teman-teman melakukan libur bersama, libur bersama itu memicu aktivitas kerumunan," tegas dr Daeng melalui siaran pers BNPB di kanal YouTube Senin (30/11/2020).


Hal inilah yang kemudian mendorong IDI untuk menyarankan pemerintah meniadakan libur akhir panjang akhir tahun. dr Daeng menyebut sudah ada 180 lebih dokter yang meninggal dunia selama pandemi COVID-19, sementara perawat yang tercatat meninggal di atas 100 orang.


Menurut Daeng, satu dokter di Indonesia bisa dibutuhkan untuk melayani ribuan masyarakat. Maka dari itu jumlah meninggalnya dokter tersebut bisa berdampak pada penanganan pandemi CVID-19 jika tak segera diatasi.


"Ayo percaya COVID-19 itu ada dan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), semua pihak, masing-masing dari kita, baik itu semua pihak masing-masing dari kita, tokoh keagamaan, dan pihak-pihak dari ormas,"

https://movieon28.com/movies/dongeng-mistis/

Naik Tajam, Jumlah Kasus Corona di Kudus Peringkat 2 se-Jateng

 Kasus virus Corona COVID-19 di Kabupaten Kudus menjadi penyumbang terbanyak kedua di Jawa Tengah. Jumlah keseluruhan kasus Corona di Kota Kretek saat ini mencapai 2.560 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Memang kasus Corona terus meningkat di Kudus. Kasus COVID-19 masih mendominasi di Jawa Tengah nomor 2," kata Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat dihubungi detikcom, Senin (30/11/2020).


Dari data penyebaran COVID-19, corona.kuduskab sampai Senin pukul 13.00 WIB, kasus aktif ada sebanyak 231 terkonfirmasi positif Corona. Kemudian sembuh ada 2.047 kasus, lalu meninggal dunia ada 282 kasus terkonfirmasi positif Corona. Jika keseluruhan ada sebanyak 2.560 kasus orang terkonfirmasi positif Corona.


Meskipun demikian, kata Hartopo Kudus masuk zona oranye. Hal tersebut karena angka kematian di Kudus yang terbilang rendah.


"Artinya resiko kematian rendah, sehingga zona kita oranye. Bukan merah," ujar dia.


Hartopo mengatakan, lonjakan kasus ini karena banyaknya hajatan pernikahan yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sebelumnya juga wisata setelah ada libur panjang akhir pekan.


"Ini mempunyai kiat sosialisasi melalui camat ke desa. Terkait monitoring penerapan protokol kesehatan. Karena ini Kudus ini orang hajatan, potensi terbesar ini adalah dari hajatan," jelas Hartopo yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus.


"Yang besar hajatan, wisata nomor dua lah. Yang saya anggap nomor satu adalah hajatan," sambung dia.


Kedepan, pihaknya akan menindak tegas jika ada hajatan yang abai dengan protokol kesehatan. Satgas tidak main - main akan membubarkan hajatan yang melanggar protokol kesehatan.


"Termasuk hajatan kemarin ditungguin semua. Aparat masuk ke sana. Ikut mengatur semunya. Kalau tidak mau diatur akan dibubarkan. Jadi jangan dikira galak. Tapi ini demi keselamatan masyarakat Kudus," tandas dia.


Sebelumnya diberitakan, sebaran kasus COVID-19 di Jawa Tengah menaik tajam. Bahkan terbanyak se-Indonesia per Senin (30/11). Adapaun sebaran kasus Corona palinga banyak Kota Semarang, Kudus, Kendal, Jepara, dan Kebumen.

https://movieon28.com/movies/battle-of-surabaya/


Wagub DKI Positif COVID-19, Ini Deretan Gejala Corona yang Kerap Tak Disadari


 Wakil Gubernur DKI Jakarta dinyatakan positif terinfeksi virus Corona COVID-19. Kabar positif COVID-19 ini disampaikan Pemerintah Provinsi DKI pada Jakarta, Minggu (29/11/2020).

"Alhamdulillah, meskipun hasil testing pada Jumat (27/11) kemarin menunjukkan positif COVID-19, kondisi saya tetap dalam keadaan baik dan terkendali," jelas Ahmad Riza Patria.


Seperti yang diketahui, ada berbagai gejala COVID-19 yang bisa dialami oleh pasien COVID. Namun, ada juga beberapa gejala yang tetap menjadi paling umum dikeluhkan di antara yang pasien terinfeksi.


Adapun gejala COVID-19 yang paling umum adalah, demam, batuk kering, sakit tenggorokan, hidung berair dan tersumbat, sesak dan nyeri dada, kelelahan, infeksi saluran cerna, serta hilangnya indra penciuman dan perasa.


Meskipun demam, sesak napas dan batuk adalah beberapa gejala COVID-19 yang paling umum, banyak orang tampaknya mengabaikan gejala yang lainnya.


Dikutip dari laman Times of India, berikut beberapa gejala COVID-19 yang kerap tak disadari. Apa saja?


1. Mata merah

Kasus infeksi mata pada banyak pasien COVID-19 juga meningkat belakangan ini. Konjungtivitis seperti kemerahan dan pembengkakan pada jaringan putih di mata, telah diidentifikasi sebagai gejala yang jarang tetapi lazim pada pasien virus Corona COVID-19.


Ini dapat menyebabkan rasa gatal dan kemerahan yang hebat pada mata, setelah itu dapat menyebabkan komplikasi yang parah.


2. Sakit perut dan masalah gastrointestinal

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology, virus Corona COVID-19 dapat menyebabkan masalah gastrointestinal yang parah pada pasien Corona.


Dalam data yang mengamati sekitar 204 pasien di China, 48,5 persen mengidap masalah perut. Pasien dengan COVID-19 mengeluh sakit perut sebelum mengembangkan gejala lain yang lazim untuk penyakit tersebut.


Masalah gastrointestinal lainnya termasuk diare, sembelit dan mual.

https://movieon28.com/movies/calon-bini/