Ngidam, kondisi saat seorang wanita hamil memiliki hasrat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman atau memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu.
Tak jarang, seorang wanita yang sedang hamil menginginkan sesuatu yang bisa dikatakan aneh saat sedang ngidam. Seperti yang dialami Nurika Ramalia Puteri warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Nurika yang sedang hamil enam bulan ini ngidam naik mobil polisi dan ikut berpatroli. Bagi warga sipil hal itu tentunya sangat jarang terjadi. Momen itu berlangsung pada Jumat (4/12.2020).
Permintaan Nurika itu sempat membuat suaminya Satri Pamungkas kebingungan. Akhirnya suami istri ini mendatangi Polsekta Majalengka untuk meminta izin agar bisa naik mobil polisi dan ikut berpatroli.
"Jadi begini pak saya sedang hamil 6 bulan dan seminggu ini saya ngidam pengen banget naik mobil polisi terus ikut patroli," ungkap Nurika saat dihubungi detikcom dan ditulis Minggu (6/12/2020).
Setelah menceritakan keinginannya itu, anggota polisi dari Polsekta Majalengka mengabulkan keinginan Nurika untuk bisa naik mobil polisi dan ikut berpatroli. Dikawal dua anggota polisi, Nurika dan Satrio diajak berkeliling Kota Majalengka.
Menurut Nurika, keinginannya ngidam ikut berpatroli dengan polisi sangat kuat karena rasa bangga dan salut terhadap Korps Bhayangkara sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat tersebut. "Alhamdulilah, ngidam saya ini terlaksana. Terimakasih bapak polisi, sudah keliling-keliling pakai mobil polisi. Rasanya sekarang sudah plong," ucap Nurika sambil tertawa.
Kapolsekta Majalengka AKP Kustadi mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan anggotanya menuruti permintaan Nurika yang sedang ngidam itu adalah salah satu cara polisi dalam melayani masyarakat.
"Jadi kami perintahkan anggota agar melayani masyarakat. Termasuk ibu itu yang sedang ngidam jadi kita kabulkan kemauannya. Karena ini juga termasuk tugas kami sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat," kata Kustadi.
https://kamumovie28.com/movies/resident-evil-afterlife/
Vaksin COVID-19 Moderna Diklaim Bisa Beri Kekebalan 3 Bulan
Para peneliti di National Institute for Allergies and Infectious Diseases (NIAID) menyebut vaksin COVID-19 buatan Moderna bisa menghasilkan antibodi kuat yang bertahan setidaknya selama 3 bulan untuk melawan COVID-19.
Penelitian ini dilakukan NIAID dengan mempelajari imun dari 34 peserta orang dewasa, tua dan muda, dari uji klinis tahap pertama. Hasil penelitian ini dirilis di jurnal kesehatan New England Journal of Medicine pada Kamis (3/12/2020) lalu.
Para peneliti mengatakan antibodi yang menghentikan virus SARS-CoV-2, "mengalami penurunan secara bertahap dari waktu ke waktu, seperti yang diprediksi, tetapi bisa tetap meningkat pada semua peserta 3 bulan setelah pemberian penguat (booster)."
Direktur NIAID Anthony Fauci dan ahli lainnya mengatakan sangat mungkin bahwa sistem kekebalan akan mengingat virus jika terpapar kembali kemudian menghasilkan antibodi baru.
"Hal positif dari penelitian ini termasuk bukti bahwa respons antibodi yang relatif kuat tetap ada 90 hari setelah dosis kedua vaksin," kata ahli virologi Benjamin Neuman, seorang ahli virus di Texas A&M University-Texarkana.
"Jumlah antibodi yang diproduksi oleh vaksin lebih tinggi pada pasien yang lebih muda dibandingkan pada pasien yang lebih tua, tetapi respons imun yang cukup kuat masih terlihat bahkan pada pasien hingga usia 70 tahun," tambahnya
Vaksin Moderna akan ditinjau oleh komite penasehat Food and Drug Administration (FDA) pada 17 Desember, dan dapat menyala hijau untuk persetujuan darurat segera setelahnya.
Seperti vaksin lain yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech, vaksin ini didasarkan pada teknologi baru yang menggunakan materi genetik berupa mRNA (messenger ribonucleic acid).
