Minggu, 06 Desember 2020

Kisah Nenek 102 Tahun Lolos Flu Spanyol, Kini Dua Kali Sembuh dari COVID-19

 Lansia termasuk kelompok yang rentan terhadap penularan virus Corona COVID-19. Namun sebuah keajaiban terjadi pada Angelina Friedman, seorang nenek usia 102 tahun di AS yang berhasil sembuh dari COVID-19 untuk kedua kalinya.

Dikutip dari laman CNN, Angelina Friedman adalah seorang penyintas yang berhasil selamat dari berbagai penyakit. Ketika dia masih bayi, dia hidup melalui wabah flu Spanyol tahun 1918.


Sepanjang hidupnya dia selamat dari kanker, pendarahan internal, dan sepsis. Pada bulan April tahun ini, dia juga selamat dari virus corona, virus yang telah merenggut nyawa hampir 1,5 juta orang di seluruh dunia.


Dan kini, nenek usia 102 tahun yang merupakan penduduk New York itu sembuh dari COVID-19 untuk kedua kalinya. Dia selamat dari diagnosis virus Corona kedua, seperti yang disampaikan putrinya Joanne Merola, kepada WPIX, afiliasi CNN.


"Ibuku yang pemberani telah dinyatakan negatif," kata Merola.


Diagnosis pertama Friedman terjadi pada Maret setelah dia berada di rumah sakit untuk prosedur medis ringan. Saat dia kembali, dia dinyatakan positif COVID-19.


Merola mengatakan ibunya menghabiskan seminggu di rumah sakit sebelum kembali diisolasi di kamarnya. Setelah mengalami demam selama beberapa minggu, Friedman akhirnya dinyatakan negatif pada 20 April 2020.


Pada akhir Oktober, Merola menerima telepon dari panti jompo, dia dikabarkan bahwa ibunya kembali dites positif COVID-19. "Dia mengalami gejala demam, batuk kering, mereka mengira dia mungkin juga terserang flu," ujar Merola.


Dengan banyaknya penghuni panti jompo yang sakit, Merola mengatakan penghuni yang lebih tua diisolasi. Pada 17 November 2020 dia mendapat kabar bahwa Friedman dinyatakan negatif.


Tes kedua mengkonfirmasi hasil negatif dan Friedman dipindahkan dari ruang isolasi kembali ke kamar biasa. Meskipun dia kehilangan sebagian besar pendengarannya dan penglihatannya buruk, dia masih bisa merayakan kehidupan.


"Dia bukan yang tertua yang selamat dari covid, tapi dia mungkin yang tertua yang dapat bertahan dua kali," ujar Merola.

https://kamumovie28.com/movies/body-of-evidence/


Kemenkes Tetapkan Daftar 6 Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia


Lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah telah menetapkan enam vaksin virus Corona COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020.

"Menetapkan jenis vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd, sebagai jenis vaksin COVID-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia," tulis keputusan tersebut, dikutip pada Minggu (6/12/2020).


Nantinya, sejumlah vaksin COVID-19 ini baru bisa digunakan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).


Keputusan tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pada 3 Desember 2020. Selain itu, Menkes juga dapat mengubah daftar jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional.


Dijelaskan juga, pengadaan vaksin dalam program vaksinasi ini akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan. Sedangkan, untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi mandiri akan dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

https://kamumovie28.com/movies/match-point/

Viral Foto Anies Tak Bermasker, Benarkah Masker Kurangi Saturasi Oksigen?

 Viral foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui petugas tanpa memakai masker. Anies yang diketahui positif terinfeksi COVID-19 tampak menemui petugas dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Di media sosial foto tersebut jadi perdebatan. Satu unggahan dari netizen menjelaskan bahwa salah satu alasan Anies tidak memakai masker adalah karena dapat menurunkan saturasi oksigen.


"Mmg dianjurkan dokter tak pakai masker krn bs kurangi saturasi oksigen. Gambar ini hy snapshoot bbrp detik dekat dg asisten ber-APD lengkap yg bantu setup online mtg," tulis unggahan sang netizen yang hingga kini sudah mendapat 1,8 ribu likes dan 251 retweets tersebut.


Saturasi oksigen sendiri adalah kadar oksigen yang ada di dalam darah. Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, kadar oksigen yang normal di angka 95-100 persen.


Lalu benarkah pemakaian masker dapat mengurangi saturasi oksigen?


Studi yang dipublikasi di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menyebut pada dasarnya masker secara umum tidak memengaruhi kinerja paru. Ini artinya meski mungkin pemakaian masker terasa tak nyaman, tingkat oksigen dalam darah tidak terganggu.


Hal ini diketahui setelah peneliti dari University of Miami melakukan eksperimen pada 15 tenaga medis sehat dan 15 veteran perang dengan kerusakan paru-paru. Seluruh partisipan diminta lari-lari kecil selama 6 menit, setelahnya dilakukan pengukuran tingkat oksigen.


Eksperimen dilakukan dua kali, pertama dengan responden tidak memakai masker bedah lalu kemudian memakai masker.


Diketahui hasilnya baik tenaga medis dan veteran perang menunjukkan tidak ada perbedaan berarti dalam tingkat oksigen dalam darah.


"Data memperlihatkan tingkat pertukaran gas tidak terpengaruh secara signifikan oleh pemakaian masker bedah, bahkan pada subjek dengan kerusakan paru-paru," tulis peneliti.

https://kamumovie28.com/movies/the-piano-teacher/


Kisah Nenek 102 Tahun Lolos Flu Spanyol, Kini Dua Kali Sembuh dari COVID-19


Lansia termasuk kelompok yang rentan terhadap penularan virus Corona COVID-19. Namun sebuah keajaiban terjadi pada Angelina Friedman, seorang nenek usia 102 tahun di AS yang berhasil sembuh dari COVID-19 untuk kedua kalinya.

Dikutip dari laman CNN, Angelina Friedman adalah seorang penyintas yang berhasil selamat dari berbagai penyakit. Ketika dia masih bayi, dia hidup melalui wabah flu Spanyol tahun 1918.


Sepanjang hidupnya dia selamat dari kanker, pendarahan internal, dan sepsis. Pada bulan April tahun ini, dia juga selamat dari virus corona, virus yang telah merenggut nyawa hampir 1,5 juta orang di seluruh dunia.


Dan kini, nenek usia 102 tahun yang merupakan penduduk New York itu sembuh dari COVID-19 untuk kedua kalinya. Dia selamat dari diagnosis virus Corona kedua, seperti yang disampaikan putrinya Joanne Merola, kepada WPIX, afiliasi CNN.


"Ibuku yang pemberani telah dinyatakan negatif," kata Merola.


Diagnosis pertama Friedman terjadi pada Maret setelah dia berada di rumah sakit untuk prosedur medis ringan. Saat dia kembali, dia dinyatakan positif COVID-19.


Merola mengatakan ibunya menghabiskan seminggu di rumah sakit sebelum kembali diisolasi di kamarnya. Setelah mengalami demam selama beberapa minggu, Friedman akhirnya dinyatakan negatif pada 20 April 2020.


Pada akhir Oktober, Merola menerima telepon dari panti jompo, dia dikabarkan bahwa ibunya kembali dites positif COVID-19. "Dia mengalami gejala demam, batuk kering, mereka mengira dia mungkin juga terserang flu," ujar Merola.


Dengan banyaknya penghuni panti jompo yang sakit, Merola mengatakan penghuni yang lebih tua diisolasi. Pada 17 November 2020 dia mendapat kabar bahwa Friedman dinyatakan negatif.


Tes kedua mengkonfirmasi hasil negatif dan Friedman dipindahkan dari ruang isolasi kembali ke kamar biasa. Meskipun dia kehilangan sebagian besar pendengarannya dan penglihatannya buruk, dia masih bisa merayakan kehidupan.


"Dia bukan yang tertua yang selamat dari covid, tapi dia mungkin yang tertua yang dapat bertahan dua kali," ujar Merola.

https://kamumovie28.com/movies/matador/