Rabu, 09 Desember 2020

Wanita Ini Bagikan Pengalaman Jadi Orang Pertama yang Terima Vaksin COVID-19

 Seorang lansia berusia 90 tahun menjadi orang pertama di dunia yang melakukan vaksinasi Corona COVID-19. Lansia tersebut bernama Margaret Keenan.

Dikutip dari New York Times, mantan asisten sebuah toko perhiasan itu melakukan vaksinasi di sebuah rumah sakit di Coventry, Inggris tengah.


"Saya merasa sangat terhormat menjadi orang pertama yang divaksinasi COVID-19," ujar Keenan.


"Artinya saya bisa berharap bisa pergi menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, setelah saya hanya tinggal sendirian selama hampir sepanjang tahun 2020," lanjutnya.


Tak merasakan takut, Keenan justru membujuk orang-orang yang ragu untuk melakukan vaksinasi. "Saran saya kepada siapa pun yang ditawarkan vaksin, ambil saja, lakukan saja, jika saya bisa divaksinasi pada usia 90 tahun, maka Anda juga bisa divaksinasi!," ajak Keenan.


Petugas medis yang melakukan vaksinasi kepada Kenaan adalah seorang perawat asal Filipina bernama May Parsons. Ia telah bekerja untuk National Health Service (NHS) selama 24 tahun.


"Beberapa bulan terakhir sangat berat bagi kami semua yang bekerja di NHS... Tapi sekarang, setelah ada vaksin, rasanya seperti ada cahaya di ujung terowongan," ucap Parsons.


Inggris menjadi negara pertama yang memulai vaksinasi COVID-19 di seluruh dunia.


Selain itu, Inggris juga menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan Vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech.

https://indomovie28.net/movies/three-ladies/


Kasus COVID-19 Naik dari Pekan Sebelumnya, Tertinggi di 5 Provinsi Ini


Kasus Corona di Indonesia selama sepekan terakhir naik 13,5 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Peningkatan kasus COVID-19 disebabkan karena masyarakat mulai tidak mematuhi protokol COVID-19.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan persentase angka memakai masker menurun dari 83,67 persen menjadi 57,78 persen di awal Desember 2020. Begitu pula dengan protokol COVID-19 menjaga jarak, dari semula 59,57 persen mematuhi jaga jarak, kini hanya ada 41,75 persen yang menjalani protokol tersebut.


Ada lima provinsi yang mencatatkan peningkatan kasus COVID-19 tertinggi selama sepekan terakhir. Jawa Barat menempati posisi pertama naik 3.785 kasus COVID-19.


"Jawa Barat mengalami peningkatan kasus COVID-19 yang sangat signifikan. Jawa Timur bertahan di 5 besar selama 4 minggu berturut-turut, ini harus menjadi perhatian," jelas Prof Wiku dalam siaran pers YouTube Sekretariat Presiden Selasa (8/12/2020).


Per 6 Desember 2020

1. Jawa Barat naik 3.785 kasus (dari 3.712 ke 7.497 kasus)

2. Papua naik 1.813 kasus (dari 250 menjadi 2.063 kasus)

3. Jawa Timur naik 725 kasus (dari 2.804 menjadi 3.529 kasus)

4. Sulawesi Selatan naik 367 kasus (dari 655 menjadi 1.022 kasus)

5. Kalimantan Timur naik 291 kasus (dari 1.223 menjadi 1.514 kasus).


Per 29 November 2020

1. Jawa Tengah naik 3.680 kasus (dari 3.937 kasus menjadi 7.617 kasus)

2. Banten naik 519 kasus (dari 645 menjadi 1.164 kasus)

3. Jawa Timur naik 412 kasus (dari 2.392 menjadi 2.804 kasus)

4. Lampung naik 307 kasus (dari 344 menjadi 651 kasus)


5. Kepulauan Riau naik 298 kasus (dari 205 menjadi 503 kasus).

https://indomovie28.net/movies/the-first-time/

Ahli Ungkap 3 Penyebab Kasus Corona di RI Terus Meningkat Sepekan Terakhir

  Kasus Corona dalam sepekan terakhir terus mencatat peningkatan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Rekor kasus baru COVID-19 tertinggi tercatat per Kamis (3/12/2020) dengan angka 8.389 kasus.

Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Dr Masdalina Pane, MSi mengakui kasus Corona sepekan terakhir meningkat secara signifikan. Peningkatan kasus COVID-19 disebut Pane didasari beberapa hal seperti salah satunya pemantauan contact tracing.


Ia juga menyinggung terkait fenomena gunung es dalam kaitan dengan peningkatan kasus COVID-19.


"Jadi kita berharap bahwa kasus-kasus yang kemarin masih di permukaan seperti fenomena gunung es, saat ini mulai kita deteksi lebih banyak sehingga yang akan ke RS akan lebih sedikit karena sudah lebih dulu ditemukan," jelas Dr Pane melalui siaran pers BNPB di kanal YouTube Selasa (8/12/2020).


Berikut tiga penyebab kasus COVID-19 terus naik beberapa pekan terakhir.


1. Temuan kasus sedini mungkin

Dr Pane menyebut temuan kasus sedini mungkin menjadi salah satu faktornya. Disebutnya, temuan kasus COVID-19 sedini mungkin bisa mencegah lebih banyak kasus COVID-19 ringan menjadi parah atau berakhir dirawat di rumah sakit.


2. Testing

Dr Pane juga menyebut testing COVID-19 yang dilakukan Indonesia jumlahnya terus meningkat. Menurutnya, jumlah tes COVID-19 di Indonesia sudah hampir memenuhi indikator atau standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia.


"Kemudian yang menyebabkan kasus COVID-19 kita meningkat kemampuan testing yang juga semakin meningkat saat ini. Jadi kita hampir memenuhi indikator atau standar dari WHO," bebernya.


3. Contact tracing

Dr Pane pun menjelaskan meningkatnya kasus COVID-19 selama sepekan terakhir berkaitan dengan contact tracing. Dalam pemantauan contact tracing, klaster-klaster Corona umumnya ditemukan.


"Contact tracing itu kita melakukan pemantauan, jadi mencari sebanyak mungkin kontak erat, lalu melakukan pemantauan dalam 14 hari," jelasnya.


"Terkadang pemantauan ini yang kemudian menghasilkan kasus2 baru yang disebut klaster, sehingga peningkatan kasus COVID-19 cukup signifikan," kata Dr Pane.


Namun, ia kembali menegaskan banyaknya kasus COVID-19 tersebut tak masalah selama masih dalam kasus ringan. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai menemukan kasus COVID-19 terlambat saat sudah harus dirawat di RS.


"Tetapi tidak masalah selama dia dalam kasus yang ringan bahkan tanpa gejala sehingga dia tidak sampai harus ke RS. Tidak apa-apa jumlah kasus kita itu banyak, tetapi jangan sampai terlambat dideteksi,"pungkasnya. 

https://indomovie28.net/movies/revolver/


Wanita Ini Bagikan Pengalaman Jadi Orang Pertama yang Terima Vaksin COVID-19


Seorang lansia berusia 90 tahun menjadi orang pertama di dunia yang melakukan vaksinasi Corona COVID-19. Lansia tersebut bernama Margaret Keenan.

Dikutip dari New York Times, mantan asisten sebuah toko perhiasan itu melakukan vaksinasi di sebuah rumah sakit di Coventry, Inggris tengah.


"Saya merasa sangat terhormat menjadi orang pertama yang divaksinasi COVID-19," ujar Keenan.


"Artinya saya bisa berharap bisa pergi menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, setelah saya hanya tinggal sendirian selama hampir sepanjang tahun 2020," lanjutnya.


Tak merasakan takut, Keenan justru membujuk orang-orang yang ragu untuk melakukan vaksinasi. "Saran saya kepada siapa pun yang ditawarkan vaksin, ambil saja, lakukan saja, jika saya bisa divaksinasi pada usia 90 tahun, maka Anda juga bisa divaksinasi!," ajak Keenan.


Petugas medis yang melakukan vaksinasi kepada Kenaan adalah seorang perawat asal Filipina bernama May Parsons. Ia telah bekerja untuk National Health Service (NHS) selama 24 tahun.


"Beberapa bulan terakhir sangat berat bagi kami semua yang bekerja di NHS... Tapi sekarang, setelah ada vaksin, rasanya seperti ada cahaya di ujung terowongan," ucap Parsons.


Inggris menjadi negara pertama yang memulai vaksinasi COVID-19 di seluruh dunia.


Selain itu, Inggris juga menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan Vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech.

https://indomovie28.net/movies/the-squid-and-the-whale/