Google telah menambahkan jumlah hewan augmented reality (AR) di hasil pencarian perangkat selulernya. Lewat akun Twitternya Google mengumumkan ada 50 hewan 3D baru yang telah ditambahkan.
Meski tak disebutkan semuanya, namun dilihat dari pratinjau yang ditampilkan hewan baru tersebut meliputi jerapah, sapi, kucing, sapi, zebra, babi, kuda nila dan lainnya.
Selain itu pengguna juga dapat menemukan banyak ras anjing baru di mana sebelumnya hanya ada jenis chow-chow. Dan kini sudah ada jenis anjing seperti beagle, bulldog, corgi, dachshund. Banyak jenis ras anjing ini bisa bikin pengguna dapat bermain bersama anjing secara virtual.
Dilansir detiKINET dari Engadget, Google sudah mulai memiliki hewan 3D di fitur pencariannya pada pertengahan tahun 2019 dan sejak itu sudah banyak pilihan yang ditambahkan.
Bahkan Google juga bekerja sama dengan beberapa museum untuk membuat versi 3D dari makhluk prasejarah.
Untuk menggunakan fitur ini pengguna cukup telusuri nama hewan di aplikasi pencarian Google lalu ketik 'lihat dalam 3D'
Saat itu Google akan mengaktifkan kamera pengguna lalu oleh pengguna cukup arahkan hewan 3D tersebut di area sekitar sehingga bisa ambil beberapa foto misalnya saja kuda nil yang berenang di bak mandi Anda.
Ini adalah pembaruan fitur cukup menyenangkan terlebih untuk anak-anak yang menyukai hewan. Yuk cobain detikers
https://tendabiru21.net/movies/house-with-a-good-view-3/
Sedih, 31 Spesies Hewan dan Tumbuhan Dinyatakan Punah
International Union for Conservation of Nature (IUCN) baru saja memperbarui Red List of Threatened Species atau daftar spesies yang populasinya terancam. Dalam daftar terbarunya, IUCN menyatakan 31 spesies hewan dan tumbuhan masuk dalam kategori punah.
Lebih dari seperempat dari 128.918 spesies hewan, tumbuhan dan jamur yang diteliti IUCN bahkan sudah masuk dalam kategori terancam punah.
"Ini benar-benar menunjukkan bahwa dunia berada di bawah tekanan yang besar," kata Red List Unit Head Craig Hilton-Taylor kepada Reuters, seperti dikutip detikINET, Minggu (13/12/2020).
"Tujuan dari Red List adalah untuk mencoba menarik perhatian kepada spesies dan menghentikan mereka dari kepunahan tapi terkadang prosesnya berjalan terlalu cepat," sambungnya.
Salah satu spesies yang dinyatakan punah adalah 'lost shark' (Carcharhinus obsoletus), spesies hiu langka yang habitatnya berada di Laut China Selatan. Hewan ini baru ditemukan secara resmi tahun lalu berdasarkan spesimen berusia puluhan tahun, tapi sekarang sudah dinyatakan punah.
IUCN mengatakan mereka belum pernah melihat penampakan lost shark belakang ini dan hewan ini juga tidak pernah muncul dalam lima survei yang ditargetkan, sehingga statusnya ditetapkan sebagai kritis atau kemungkinan punah.
Padahal hiu dikenal sebagai spesies yang bisa bertahan hidup di Bumi hingga ratusan juta tahun, bahkan bisa melewati kepunahan massal seperti saat asteroid menghantam populasi dinosaurus.
Ahli perikanan di Australian National Fish Collection Dr. Will White mengatakan ini mungkin pertama kalinya spesies hiu punah di masa kehidupan manusia.
IUCN juga menyatakan spesies lumba-lumba Tucuxi sebagai spesies yang terancam punah. Lumba-lumba air tawar yang hidup di perairan Amazon ini dikenal dengan perutnya yang berwarna merah muda.
Populasi lumba-lumba ini terus terancam akibat pembangunan bendungan di sungai, polusi, dan penggunaan jaring insang yang membuat lumba-lumba ini ikut terbawa jaring nelayan.
Di Amerika Tengah dan Selatan, tiga spesies katak dinyatakan punah dan 22 lainnya dinyatakan kritis atau kemungkinan punah. IUCN mengatakan hal ini disebabkan oleh penyakit yang disebabkan jamur chytrid yang dikaitkan ilmuwan dengan perubahan iklim.
Untungnya, IUCN juga membawa berita terkait beberapa spesies yang populasinya bertambah dengan signifikan. Seperti spesies bison Eropa yang bertambah tiga kali lipat menjadi 6.200 pada tahun 2019 berkat konservasi.
Kategori hewan ini berhasil naik satu tingkat menjadi rentan. Dulunya bison Eropa menghilang dari alam liar karena menjadi mangsa tentara di Perang Dunia I.