Selasa, 15 Desember 2020

Ngeri! Menara Tengkorak Berusia 500 Tahun Ditemukan

 Arkeolog menemukan lebih banyak bagian dari menara tengkorak manusia yang terkubur di bawah Mexico City, Meksiko. Menara tengkorak ini diperkirakan berusia lebih dari 500 tahun.

Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH) mengumumkan tim arkeolog berhasil menemukan muka bangunan dan bagian timur menara tersebut. Dalam temuan kali ini, mereka juga menemukan 119 tengkorak pria, wanita dan anak-anak.


Menara dengan diameter sekitar lima meter ini pertama kali ditemukan pada tahun 2017, dan temuan terakhir ditemukan pada bulan Maret. Sebelumnya arkeolog telah menemukan sekitar 484 tengkorak di lokasi yang sama.

Menara tengkorak ini diyakini merupakan bagian dari Huey Tzompantli. Struktur berbentuk silinder ini berada di dekat Metropolitan Cathedral yang dibangun di Templo Mayor, salah satu kuil terbesar di ibukota Aztec, Tenochtitlan yang saat ini menjadi lokasi berdirinya Mexico City.


Aztec sendiri merupakan suku yang mendominasi sebagian besar Meksiko tengah dari abad ke-14 hingga abad ke-16. Kerajaan mereka tumbang setelah dijajah oleh bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Hernán Cortés pada tahun 1521.


Menara tengkorak mengerikan ini disebut sempat membuat takut tentara Spanyol yang menjajah kota Tenochtitlan saat itu. Hasil identifikasi arkeolog menemukan menara ini dibangun dalam tiga fase antara tahun 1486 dan 1502.


"Templo Mayor terus mengejutkan kami, dan Huey Tzompantli tanpa diragukan lagi merupakan salah satu temuan arkeolog paling mengesankan dalam beberapa tahun terakhir di negara kami," kata Menteri Budaya Meksiko Alejandra Frausto dalam keterangan resmi INAH, seperti dikutip detikINET dari The Guardian, Selasa (15/12/2020).


Latar belakang menara tengkorak ini mengejutkan ahli antropologi yang awalnya memperkirakan akan menemukan tengkorak milik prajurit laki-laki. Ternyata di tumpukan ini mereka juga menemukan tengkorak milik wanita dan anak-anak, dan menimbulkan pertanyaan baru tentang tumbal manusia di zaman Kerajaan Aztec.


"Walau kita tidak bisa mengatakan berapa banyak individu yang merupakan prajurit, mungkin beberapa adalah tawanan yang ditakdirkan untuk upacara pengorbanan," kata arkeolog Raúl Barrera.


"Kami tahu bahwa mereka semua disucikan. Diubah menjadi tumbal untuk para dewa atau bahkan personifikasi dewa itu sendiri," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/riki-rhino/


Bill Gates Mau Tidak Divaksin Corona? Ini Jawabnya


 Bill Gates gencar menyuarakan pentingnya vaksin Corona untuk mengatasi pandemi, bahkan yayasannya pun menggelontorkan banyak uang untuk membantu menciptakan vaksin mujarab. Nah, apakah sang pendiri Microsoft sudah siap jika disuntik dengan vaksin Corona?

Seperti diketahui, saat ini sudah ada vaksin Corona yang disetujui beberapa negara termasuk Amerika Serikat, yakni buatan Pfizer. Kemudian diperkirakan akan segera menyusul buatan Moderna dan AstraZeneca.


Ketika ditanya kesiapannya, sang pendiri Microsoft mengaku takkan ragu disuntik vaksin. Malah ia tidak keberatan jika proses penyuntikan dirinya direkam, seperti juga dijanjikan oleh beberapa mantan presiden AS, yaitu Barack Obama, Bill Clinton dan George Bush. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk meyakinkan orang agar mau divaksin.


"Saya akan melakukan hal yang sama. Jika sudah datang giliran saya, saya akan dengan terbuka mengambil vaksin itu, karena saya pikir vaksin bermanfaat untuk semua orang agar tidak menularkan (Corona)" kata dia yang dikutip detikINET dari Economi Times.


Berbicara mengenai distribusi vaksin, Bill Gates berharap agar vaksin Corona diberikan berdasarkan kebutuhan medis, bukan karena orang itu kaya atau tidak. Di AS, pandemi Corona telah berdampak lebih buruk terhadap kalangan minoritas.


"Dampaknya lebih buruk buat Hispanik, kulit hitam, bagi pekerja bergaji rendah, jadi dalam hal memilih siapa yang akan mendapatkan vaksin, kita sebaiknya menggunakan keadilan untuk mendorong semua keputusan," usulnya.


Sembari menantikan vaksin Corona dapat tersedia secara luas, Bill Gates mewanti-wanti agar orang tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika tidak, ia cemas 4 sampai 6 bulan mendatang pandemi Corona menimbulkan lebih banyak kematian.


"Tak ada ruginya memakai masker. Tidak mahal juga. Bar dan restoran di kebanyakan area negara ini akan ditutup seiring kita memasuki gelombang (pandemi Corona) ini," papar Bill Gates.

https://movieon28.com/movies/tersanjung-the-movie/


Google Ungkap Penyebab Layanannya Down

 Google mengungkap penyebab layanannya down secara global. Sang raksasa internet mengonfirmasi adanya gangguan yang berdampak pada Gmail, Youtube, hingga Google Search di berbagai negara.

"Pemadaman layanan terjadi sejak pukul 3:47 pagi PT dan berlangsung sekitar 45 menit. Gangguan ini tidak disebabkan oleh serangan cyber melainkan masalah kuota penyimpanan internal. Layanan yang mengharuskan pengguna untuk masuk mengalami tingkat kesalahan yang tinggi selama periode ini," kata juru bicara Google seperti dikutip dari Cnet.


"Saat ini semua layanan telah pulih. Kami meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampak, dan kami akan melakukan peninjauan tindak lanjut yang menyeluruh untuk memastikan masalah ini tidak terulang kembali di masa mendatang," sambung Google.


Insiden Google down membuat seluruh dunia kelabakan. Tak hanya bagi Google, tetapi para penggunanya secara global, mulai dari pekerja, pelajar dan pebisnis yang mengandalkan layanan Google, terdampak gangguan ini.


Gangguan merata menimpa hampir semua layanan Google, mulai dari YouTube, Gmail, Play Store, Google Maps, Google Search, hingga Google Drive, terpantau sulit diakses oleh sebagian besar netizen.


Ini adalah hari ketika orang-orang bahkan tidak bisa googling: apa yang terjadi dengan Google. Hashtag #GoogleDown dan #YouTubeDown bahkan sampai menjadi tren di Twitter. Di media sosial tersebut, para pengguna mengeluh tidak dapat melakukan pekerjaan mereka, menyelesaikan tugas, atau memenuhi target pekerjaan.

https://movieon28.com/movies/mangga-muda/


Ngeri! Menara Tengkorak Berusia 500 Tahun Ditemukan


Arkeolog menemukan lebih banyak bagian dari menara tengkorak manusia yang terkubur di bawah Mexico City, Meksiko. Menara tengkorak ini diperkirakan berusia lebih dari 500 tahun.

Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH) mengumumkan tim arkeolog berhasil menemukan muka bangunan dan bagian timur menara tersebut. Dalam temuan kali ini, mereka juga menemukan 119 tengkorak pria, wanita dan anak-anak.


Menara dengan diameter sekitar lima meter ini pertama kali ditemukan pada tahun 2017, dan temuan terakhir ditemukan pada bulan Maret. Sebelumnya arkeolog telah menemukan sekitar 484 tengkorak di lokasi yang sama.

Menara tengkorak ini diyakini merupakan bagian dari Huey Tzompantli. Struktur berbentuk silinder ini berada di dekat Metropolitan Cathedral yang dibangun di Templo Mayor, salah satu kuil terbesar di ibukota Aztec, Tenochtitlan yang saat ini menjadi lokasi berdirinya Mexico City.


Aztec sendiri merupakan suku yang mendominasi sebagian besar Meksiko tengah dari abad ke-14 hingga abad ke-16. Kerajaan mereka tumbang setelah dijajah oleh bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Hernán Cortés pada tahun 1521.


Menara tengkorak mengerikan ini disebut sempat membuat takut tentara Spanyol yang menjajah kota Tenochtitlan saat itu. Hasil identifikasi arkeolog menemukan menara ini dibangun dalam tiga fase antara tahun 1486 dan 1502.


"Templo Mayor terus mengejutkan kami, dan Huey Tzompantli tanpa diragukan lagi merupakan salah satu temuan arkeolog paling mengesankan dalam beberapa tahun terakhir di negara kami," kata Menteri Budaya Meksiko Alejandra Frausto dalam keterangan resmi INAH, seperti dikutip detikINET dari The Guardian, Selasa (15/12/2020).


Latar belakang menara tengkorak ini mengejutkan ahli antropologi yang awalnya memperkirakan akan menemukan tengkorak milik prajurit laki-laki. Ternyata di tumpukan ini mereka juga menemukan tengkorak milik wanita dan anak-anak, dan menimbulkan pertanyaan baru tentang tumbal manusia di zaman Kerajaan Aztec.


"Walau kita tidak bisa mengatakan berapa banyak individu yang merupakan prajurit, mungkin beberapa adalah tawanan yang ditakdirkan untuk upacara pengorbanan," kata arkeolog Raúl Barrera.


"Kami tahu bahwa mereka semua disucikan. Diubah menjadi tumbal untuk para dewa atau bahkan personifikasi dewa itu sendiri," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/djoerig-salawe/