Selasa, 15 Desember 2020

Urutan Risiko Kematian COVID-19 di Indonesia, Usia Ini Paling Rentan

 Kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan. Per hari ini ada lebih dari 6 ribu kasus COVID-19 yang tercatat, sehingga total kasus Corona di Indonesia sudah mencapai 629.429.

Zona merah yang pekan lalu hanya mencatat 47 kab/kota kini naik menjadi 64 kab/kota. Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan bahwa penularan Corona di masyarakat masih tinggi.


Meski banyak yang tertular Corona tidak menunjukkan gejala, beberapa pasien Corona ada yang mengalami kondisi fatal akibat COVID-19 hingga meninggal dunia. Wiku menjelaskan ada beberapa orang yang berisiko fatal saat tertular COVID-19.


Salah satunya yang memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung. Mereka memiliki risiko kematian akibat COVID-19 berkali-kali lipat dibandingkan yang tidak mengidap jantung.


"Penyakit jantung memiliki risiko kematian 9 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit jantung," bebernya saat melakukan konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden Selasa (15/11/2020).


Selain penyakit penyerta yang membuat seseorang berisiko tinggi meninggal akibat COVID-19, usia juga menjadi salah satu faktor kondisi fatal pada pasien Corona. Usia yang paling rentan meninggal karena COVID-19 ditegaskan Wiku berada di rentang usia lanjut yaitu 60 tahun ke atas.


Namun, usia produktif juga memiliki risiko meninggal akibat COVID-19 cukup tinggi. Berikut detailnya.


Berdasarkan usia:

31-45 Tahun: 2,4 kali lipat lebih berisiko

46-59 Tahun: 8,5 kali lipat lebih berisiko

60 Tahun ke atas: 19,5 kali lipat lebih berisiko

Berdasarkan penyakit komorbid:

Penyakit ginjal: 13,7 kali lebih berisiko

Penyakit jantung: 9 kali lebih berisiko

Diabetes mellitus: 8,3 kali lebih berisiko

Hipertensi: 6 kali lebih berisiko

Penyakit imun: 6 kali lebih berisiko

https://trimay98.com/movies/letter-from-death/


TikTok Ungkap Kreator dan Video Paling Populer Sepanjang 2020


 TikTok termasuk platform yang popularitasnya melonjak di tahun 2020. Perubahan tatanan hidup di tengah pandemi pun mempengaruhi daftar konten yang populer setahun belakangan.

Head of User and Content Operations TikTok Indonesia Angga Anugrah Putra mengatakan sepanjang tahun 2020, setiap pengguna TikTok di Tanah Air telah menonton lebih dari 100 video.


"Di Indonesia sendiri rata-rata user sudah nonton lebih dari 100 video dan kita lihat lagi angka sebenarnya TikTok Indonesia ini per month-nya bisa generate more than 10 billion views," kata Angga dalam press briefing virtual Year on TikTok 2020, Selasa (15/12/2020).


"Jadi memang grow sejauh ini di 2020. On average, user open this app itu lima kali sehari," tambahnya.


Angga menjelaskan kategori konten yang paling populer di TikTok Indonesia sepanjang tahun 2020 adalah komedi, edukasi, fashion and beauty, talent dan food. Daftar ini tidak banyak berubah dibandingkan tahun sebelumnya, tapi untuk tahun ini jadi memiliki lebih banyak sub-kategori.


Menutup tahun 2020, TikTok merangkum daftar video, kreator, hashtag dan efek paling populer di tahun ini. Tiga kreator teratas di TikTok ada @sandys.ss, @jharnabhagwani, dan @realsesesvana.


Menurut Angga, untuk kategori kreator teratas tidak ditetapkan berdasarkan jumlah penggemar yang dimiliki tapi melihat dari engagement dengan pengguna lain serta kecepatan pertumbuhannya.


Melihat pesatnya perkembangan konten edukasi di tahun ini, TikTok untuk pertama kalinya juga merilis kategori edukator teratas. Beberapa kreator yang masuk dalam kategori ini antara lain @borassaem, @asahpolapikir, dan @ritajessica.


Bicara soal TikTok pasti tidak jauh-jauh dari efek dan filter. Sepanjang tahun 2020 ada tiga efek TikTok yang paling populer yaitu 'Focus on Me', 'Green Screen Video', dan 'Timewrap Scan'.


Untuk konten video, Angga mengatakan ada banyak video yang banyak ditonton dan memperoleh banyak engagement. Tapi satu kategori yang cukup mengejutkan adalah video parenting yang diunggah kreator @rensiasanavira.


"Ternyata parenting pun ada demand-nya di TikTok dan itu baru kita recognized di 2020," jelas Angga.

https://trimay98.com/movies/wedding-partner/

Jepang Musnahkan 11 Ribu Ekor Ayam Usai Wabah Flu Burung Merebak

 Wabah flu burung telah terdeteksi di sebuah peternakan ayam di prefektur Shiga, Jepang pada Minggu (13/12/2020). Temuan ini membuat pihak berwenang memusnahkan sekitar 11 ribu ayam di peternakan tersebut.

Temuan kali ini menjadikan Shiga sebagai prefektur ke-10 di Jepang yang mengalami wabah flu burung sepanjang tahun 2020 ini. Semua kasus sejauh ini dilaporkan berasal dari Jepang barat.


Peternakan ayam di Higashiomi pada Sabtu (12/12/2020) melaporkan pada pemerintah setempat bahwa lebih dari 50 ekor ayam mati.


Saat ini ditetapkan larangan untuk mengangkut telur dan ayam dari peternakan tersebut. Dikutip dari laman Japan Times, dalam tes reaksi berantai polimerase, mengkonfirmasi infeksi virus H5 pada pada ayam-ayam di peternakan tersebut.


Pemerintah setempat melaporkan ada enam peternakan lain yang menampung sekitar 58 ribu ekor ayam di radius 10 kilometer dari peternakan yang terdampak.


Seluruh kendaraan yang melintasi daerah tersebut harus didesinfeksi ketika melewati beberapa titik kontrol pergerakan. Zona eksklusi diterapkan dalam radius tiga kilometer dari peternakan yang terkena dampak.


Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah pencegahan epidemi pada Minggu. Mereka sepakat untuk mendukung pemerintah Shiga menangani wabah flu burung.


Sebelumnya, laporan flu burung di Shiga kasus pertama tahun ini dilaporkan di Prefektur Kagawa pada awal November. Diikuti oleh prefektur Fukuoka, Hyogo, Miyazaki, Nara, Hiroshima, Wakayama, Oita, dan Okayama dengan total 3 juta unggas telah dimusnahkan.


Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyatakan bahwa wabah flu burung di Jepang dan negara tetangga Korea Selatan merupakan satu dari dua epidemi flu burung (HPAI) yang sangat patogen yang menyerang unggas di seluruh dunia. Strain yang beredar di Asia dan Eropa sama-sama berasal dari burung liar.


"Virus yang ditemukan di Jepang secara genetik sangat mirip dengan virus Korea baru-baru ini dan dengan demikian terkait dengan virus di Eropa di awal 2020, bukan yang saat ini beredar di Eropa," kata Madhur Dhingra, petugas kesehatan hewan senior FAO seperti mengutip The Poultry Site.


Dengan kata lain, saat ini ada dua epidemi KPAI H5N8 yang berbeda di Asia Timur dan Eropa.

https://trimay98.com/movies/malik-elsa/


Urutan Risiko Kematian COVID-19 di Indonesia, Usia Ini Paling Rentan


Kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan. Per hari ini ada lebih dari 6 ribu kasus COVID-19 yang tercatat, sehingga total kasus Corona di Indonesia sudah mencapai 629.429.

Zona merah yang pekan lalu hanya mencatat 47 kab/kota kini naik menjadi 64 kab/kota. Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan bahwa penularan Corona di masyarakat masih tinggi.


Meski banyak yang tertular Corona tidak menunjukkan gejala, beberapa pasien Corona ada yang mengalami kondisi fatal akibat COVID-19 hingga meninggal dunia. Wiku menjelaskan ada beberapa orang yang berisiko fatal saat tertular COVID-19.


Salah satunya yang memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung. Mereka memiliki risiko kematian akibat COVID-19 berkali-kali lipat dibandingkan yang tidak mengidap jantung.


"Penyakit jantung memiliki risiko kematian 9 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit jantung," bebernya saat melakukan konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden Selasa (15/11/2020).


Selain penyakit penyerta yang membuat seseorang berisiko tinggi meninggal akibat COVID-19, usia juga menjadi salah satu faktor kondisi fatal pada pasien Corona. Usia yang paling rentan meninggal karena COVID-19 ditegaskan Wiku berada di rentang usia lanjut yaitu 60 tahun ke atas.


Namun, usia produktif juga memiliki risiko meninggal akibat COVID-19 cukup tinggi. Berikut detailnya.


Berdasarkan usia:

31-45 Tahun: 2,4 kali lipat lebih berisiko

46-59 Tahun: 8,5 kali lipat lebih berisiko

60 Tahun ke atas: 19,5 kali lipat lebih berisiko

Berdasarkan penyakit komorbid:

Penyakit ginjal: 13,7 kali lebih berisiko

Penyakit jantung: 9 kali lebih berisiko

Diabetes mellitus: 8,3 kali lebih berisiko

Hipertensi: 6 kali lebih berisiko

Penyakit imun: 6 kali lebih berisiko

https://trimay98.com/movies/tarung-sarung/