Kamis, 07 Januari 2021

Gilang Dirga Positif Corona, Jangan Konsumsi 5 Makanan Ini Saat Terinfeksi

 Gilang Dirga positif Corona menambah deretan panjang artis yang terpapar COVID-19. Kabar ini ia ceritakan dalam akun YouTubenya.

Mulanya, Gilang Dirga mengaku syok ketika hasil swab PCR dinyatakan positif COVID-19. Sebab, ia tak merasakan gejala COVID-19 apapun.


Usai dinyatakan positif Corona, ia memilih langsung pisah dengan istri.


"Satu sisi gue sebenarnya syok juga, tapi nggak yang parah banget. Karena gue sudah prepare dari jauh-jauh hari, gue sudah merencanakan kalau kena apa yang harus gue lakuin dan kebetulan hari ini kena," cerita Gilang Dirga dalam channel YouTube-nya.


Pasien Corona perlu mengonsumsi makanan sehat dan vitamin yang cukup untuk membantu mempercepat masa pemulihan. Namun, ada lima makanan yang lebih baik dihindari saat terpapar COVID-19.


Berikut lima makanan yang lebih baik dihindari saat terpapar Corona, dikutip dari Eat This.


1. Makanan digoreng

Makanan yang digoreng tak disarankan dikonsumsi pasien Corona di masa pemulihan. Ahli diet Ashley Kitchens menyebut makanan yang digoreng bisa memicu risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas.


Makanan ini juga memiliki kandungan lemak yang tinggi dan berisik merusak sistem kekebalan tubuh jika dikonsumsi berlebihan.


"Saat digoreng, makanan menjadi lebih padat secara kalori, karena bagian luar makanan kehilangan air dan menyerap lemak (atau) minyak," jelas ahli diet Ashley Kitchens.


2. Makanan kemasan

Makanan kemasan bisa memicu seseorang mengalami peradangan. Peradangan nantinya akan membuat sistem kekebalan tubuh menurun.


Maka dari itu penting untuk menghindari makanan dalam kemasan yang mengandung natrium dan zat aditif tinggi, seperti keripik kentang ataupun makanan kemasan lainnya.


3. Banyak mengonsumsi daging merah

Meski menjadi sumber protein berkualitas tinggi, ada baiknya daging merah dibatasi lebih dulu saat terinfeksi Corona. Sebab, bisa memperlambat masa pemulihan COVID-19, mengapa begitu?


Daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan bisa meningkatkan peradangan. Menurut ahli, pasien Corona lebih baik mengganti asupan lemak dari daging merah dengan mengonsumsi lemak nabati seperti minyak zaitun, kacang-kacangan dan alpukat.


4. Makanan pedas

Bagi yang terbiasa memakan makanan pedas, lebih baik hindari dulu saat masih di masa pemulihan COVID-19. Makanan pedas bisa memperparah gejala COVID-19 seperti batuk dan bisa membuat tenggorokan iritasi.


5. Makanan dan minuman tinggi gula

Sebuah penelitian menunjukkan mengonsumsi dua hingga enam makanan dan minuman manis setiap minggu bisa meningkatkan risiko kematian hingga 6 persen. Pasalnya, gula berlebih bisa menekan sistem imun karena terjadinya peradangan.


Sebaiknya, hindari dulu makanan dan minuman manis jika ingin cepat pulih dari COVID-19.

https://trimay98.com/movies/reunion-goals-the-beginning/


'Pusing Tiba-tiba' Disebut Gejala COVID-19, Ini Faktanya


 Pusing sangat umum dialami orang-orang karena berbagai alasan, misalnya seperti kelelahan, dehidrasi, penurunan tekanan darah, atau akibat efek samping obat-obatan tertentu. Tetapi, ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

Para ahli juga percaya bahwa rasa pusing yang tidak biasa selama pandemi ini bisa termasuk ke dalam gejala COVID-19. Orang yang mengalami pusing atau pingsan bisa jadi menunjukkan tanda-tanda neurologis yang terkait dengan COVID-19, dan bisa berbahaya jika tidak ditangani langsung.


Dikutip dari Times of India, baik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun otoritas kesehatan lainnya tidak mengaitkan pusing ini sebagai salah satu gejala COVID-19 yang khas. Tetapi, seiring berkembangnya sifat virus dan tanda-tanda degradasi yang baru terlihat, ada bukti yang konklusif menunjukkan pusing dan vertigo bisa disebabkan oleh virus dan sering menyerang orang yang mungkin tidak mengalami gejala lain.


Perlu juga dicatat, gejala seperti pusing ini sering dikaitkan dengan infeksi virus, demam, dan juga malaise. Ada beberapa ahli yang juga merasa pusing, vertigo, dan gejala terkait bisa muncul dari manifestasi klinis yang disebabkan virus SARS-CoV-2.

https://trimay98.com/movies/seduction-3/

Akan Berlaku di Jawa-Bali, Ini Aktivitas yang Dibatasi di PSBB 11 Januari

 Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali diterapkan, kini akan berlaku di pulau Jawa dan Bali. Aturan pembatasan terkait COVID-19 berlaku mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2020.

Di rentang waktu tersebut, sejumlah kegiatan termasuk moda transportasi dibatasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai batasan ini bisa mencegah atau menekan penyebaran COVID-19.


"Pemerintah melihat beberapa hal yang perlu dilakukan pembatasan dari kegiatan masyarakat, yang berharap tentu penularan Covid bisa dicegah atau dikurangi seminimal mungkin," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).


Adapun kegiatan yang dibatasi di PSBB 11 Januari hingga 25 Januari adalah sebagai berikut.


1. Membatasi tempat kerja dengan work from home (WFH) 75 persen, dengan tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat.


2. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring


3. Sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat etap beroperasi 100 persen. Namun, dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan menjaga protokol kesehatan secara ketat


4. Melakukan pembatasan terhadap jam buka di pusat perbelanjaan sampai pukul 19.00. Untuk makan dan minum di tempat maksimal diisi 25 persen dari kapasitas restoran. Kendati begitu, pemesanan makanan melalui take away atau delivery tetap diizinkan


5. Mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat


6. Mengizinkan tempat ibadah dibuka dengan kapasitas sebesar 50 persen dan wajib menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat


7. Fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya dihentikan sementara


8. Kapasitas dan jam operasional moda transportasi juga diatur.


Selain itu, pemerintah membuat kriteria daerah yang perlu menetapkan pembatasan kegiatan. Salah satunya tingkat kematian pasien COVID-19 di daerah memiliki angka di atas rata-rata nasional atau 3 persen.


Ketentuan lainnya yaitu memiliki tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional yaitu, 82 persen. Terakhir, kasus aktif virus Corona di daerah tersebut berada di bawah rata-rata nasional yakni, sekitar 14 persen.


"Penerapan pembatasan secara terbatas tersebut dilakukan di provinsi Jawa-Bali karena di seluruh provinsi tersebut memenuhi salah satu dari 4 parameter yang ditetapkan," tutur Airlangga.


Ada 8 daerah yang menerapkan aturan PSBB mulai 11 Januari hingga 25 Januari termasuk DKI Jakarta, lebih lanjut KLIK DI SINI.

https://trimay98.com/movies/seduction-2/


Gilang Dirga Positif Corona, Jangan Konsumsi 5 Makanan Ini Saat Terinfeksi


 Gilang Dirga positif Corona menambah deretan panjang artis yang terpapar COVID-19. Kabar ini ia ceritakan dalam akun YouTubenya.

Mulanya, Gilang Dirga mengaku syok ketika hasil swab PCR dinyatakan positif COVID-19. Sebab, ia tak merasakan gejala COVID-19 apapun.


Usai dinyatakan positif Corona, ia memilih langsung pisah dengan istri.


"Satu sisi gue sebenarnya syok juga, tapi nggak yang parah banget. Karena gue sudah prepare dari jauh-jauh hari, gue sudah merencanakan kalau kena apa yang harus gue lakuin dan kebetulan hari ini kena," cerita Gilang Dirga dalam channel YouTube-nya.


Pasien Corona perlu mengonsumsi makanan sehat dan vitamin yang cukup untuk membantu mempercepat masa pemulihan. Namun, ada lima makanan yang lebih baik dihindari saat terpapar COVID-19.


Berikut lima makanan yang lebih baik dihindari saat terpapar Corona, dikutip dari Eat This.


1. Makanan digoreng

Makanan yang digoreng tak disarankan dikonsumsi pasien Corona di masa pemulihan. Ahli diet Ashley Kitchens menyebut makanan yang digoreng bisa memicu risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas.


Makanan ini juga memiliki kandungan lemak yang tinggi dan berisik merusak sistem kekebalan tubuh jika dikonsumsi berlebihan.


"Saat digoreng, makanan menjadi lebih padat secara kalori, karena bagian luar makanan kehilangan air dan menyerap lemak (atau) minyak," jelas ahli diet Ashley Kitchens.


2. Makanan kemasan

Makanan kemasan bisa memicu seseorang mengalami peradangan. Peradangan nantinya akan membuat sistem kekebalan tubuh menurun.


Maka dari itu penting untuk menghindari makanan dalam kemasan yang mengandung natrium dan zat aditif tinggi, seperti keripik kentang ataupun makanan kemasan lainnya.

https://trimay98.com/movies/seduction/