Jumat, 29 Januari 2021

Orgasme Hebat Saat Berhubungan Intim, Pria Ini Meninggal Perdarahan Otak

 Seorang pria berusia 35 tahun asal Phalombe, Malawi, Afrika Tenggara, meninggal dunia setelah melakukan hubungan seksual dengan wanita yang merupakan pekerja seks.

Dikutip dari laman The Sun, dugaan dari penyebab kematian pria tersebut adalah orgasme hebat. Pria tersebut bernama Charles Majawa, diketahui hilang kesadaran beberapa saat setelah melakukan hubungan seksual. Tidak lama setelahnya, ia dinyatakan meninggal.


Berdasarkan laporan dari hasil autopsi, penyebab kematiannya Charles karena mengalami orgasme hebat hingga menyebabkan dirinya pingsan. Sementara itu, dokter dari puskesmas mengatakan bahwa Charles meninggal saat seks sedang berlangsung.


Hasil dari penyelidikan mengungkap bahwa orgasme ekstrem yang dialami Charles terlalu hebat hingga menyebabkan pembuluh darah otak pecah.


Wanita yang nememani Charles awalnya sempat ragu untuk melaporkan kasus ini. Namun, berdasarkan hasil dari penyelidikan, wanita tersebut tidak bertanggung jawab atas kematian Charles dan tidak ada hukuman yang dijatuhkan padanya.


Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal berjudul European Journal of Preventive Cardiology, menyebut orang yang mempertahankan kehidupan seks setelah menderita penyakit jantung, cenderung memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih panjang.

https://movieon28.com/movies/django-the-condemned/


Jadi Kendala Vaksinasi COVID-19, Banyak Keluhan Nakes Malah Tak Terdaftar


Tenaga kesehatan jadi kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19 di tahap pertama. Pemerintah menargetkan kurang lebih 500 ribu nakes disuntik vaksin pada Januari 2021 kemudian dilanjutkan hingga sekitar 1,4 juta nakes di Februari 2021 mendatang.

Hanya saja cakupan vaksinasi COVID-19 untuk nakes mengalami kendala. Salah satunya diceritakan oleh dr Vito A Damay SpJP, yang menyebut banyak nakes tidak mendapat vaksin karena disebut tidak mendaftarkan diri. Nama-nama nakes yang didaftarkan oleh RS atau fasyankes sampai di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, tetap tidak muncul di data KPC PEN.


Ia juga mendapati banyak cerita mengenai dokter dan perawat yang tidak terdaftar sebagai penerima di pos vaksinasi, padahal sudah bertahun-tahun kerja di fasilitas tersebut.


"Ironisnya, salah satu RS yang punya pos vaksinasi malah tidak bisa memberikan vaksin pada nakesnya sendiri karena nakesnya tidak terdaftar menurut versi data KPC PEN, padahal nama-nama nakes tersebut jelas ada sebagai calon penerima vaksinasi versi dinas kesehatan," kata ahli jantung dari Siloam Hospital Karawaci tersebut, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (29/1/2021).


Lapor langsung ke Kementerian terkait

Dokter yang juga dikenal sebagai influencer kesehatan ini akhirnya melaporkan kendala tersebut pada Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Kominfo, dan KPC PEN untuk mengubah registrasi penerima vaksin bagi tenaga kesehatan. Ia langsung menghubungi Dirjen Kominfo untuk membicarakan perihal masalah tersebut dan akhirnya kendala bisa segera diatasi.


"Bu Niken Widiastuti Dirjen Kominfo dan Pak Arie Rukmantara yang saya hubungi langsung perihal ini dan selalu respon cepat membuat perubahan tersebut," ujarnya.


"Setiap ada kendala demikian, langsung direspon cepat dan membuat layanan WA bahkan yang terakhir usulan saya agar registrasi nakes alurnya dibalik sehingga nama nakes yang menerima vaksin diterima melalui pos vaksinasi, lalu di cross check atau di sesuaikan ke data pusat," sambungnya.


Jalur khusus tentu dibutuhkan agar para tenaga kesehatan yang tertinggal dapat menerima vaksin bersamaan dengan yang sudah terdaftar. Semua cara registrasi sudah dicoba agar memudahkan nakes untuk mengakses baik dengan email, SMS, WA, atau aplikasi.

https://movieon28.com/movies/crypt-of-the-condemned/

Live! e-Life: 'Self-Love dan Hidup Sehat'

 Media sosial menjadi sebuah keharusan yang dimiliki orang-orang zaman now. Selain menjadi medium untuk berkomunikasi, media sosial juga menjadi sebuah platform untuk show off diri sendiri.

Sering kali hal ini malah jadi bumerang, karena merasa lebih dihargai di dunia maya dibandingkan di dunia nyata. Bagaimana jika seseorang menjadi nyaman dengan kehidupan yang tidak nyata dan kehilangan untuk mencintai diri sendiri apa adanya?


Mencintai diri sendiri tidak melulu bicara mengenai self-reward. Di tengah pandemi mencintai diri sendiri bisa dibuktikan dari mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.


Lalu, apa arti 'Self-Love' sebenarnya? e-Life akan berbincang bersama Psikolog Klinis Inez Kristanti tentang hal ini secara livestream di detikcom pada Jumat, 29 Januari 2020, pukul 16.00 WIB. Di acara ini kamu juga bisa tanya-tanya langsung dengan Inez lewat Zoom.

https://movieon28.com/movies/condemned-2/


Orgasme Hebat Saat Berhubungan Intim, Pria Ini Meninggal Perdarahan Otak


Seorang pria berusia 35 tahun asal Phalombe, Malawi, Afrika Tenggara, meninggal dunia setelah melakukan hubungan seksual dengan wanita yang merupakan pekerja seks.

Dikutip dari laman The Sun, dugaan dari penyebab kematian pria tersebut adalah orgasme hebat. Pria tersebut bernama Charles Majawa, diketahui hilang kesadaran beberapa saat setelah melakukan hubungan seksual. Tidak lama setelahnya, ia dinyatakan meninggal.


Berdasarkan laporan dari hasil autopsi, penyebab kematiannya Charles karena mengalami orgasme hebat hingga menyebabkan dirinya pingsan. Sementara itu, dokter dari puskesmas mengatakan bahwa Charles meninggal saat seks sedang berlangsung.


Hasil dari penyelidikan mengungkap bahwa orgasme ekstrem yang dialami Charles terlalu hebat hingga menyebabkan pembuluh darah otak pecah.


Wanita yang nememani Charles awalnya sempat ragu untuk melaporkan kasus ini. Namun, berdasarkan hasil dari penyelidikan, wanita tersebut tidak bertanggung jawab atas kematian Charles dan tidak ada hukuman yang dijatuhkan padanya.


Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal berjudul European Journal of Preventive Cardiology, menyebut orang yang mempertahankan kehidupan seks setelah menderita penyakit jantung, cenderung memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih panjang.


Jadi Kendala Vaksinasi COVID-19, Banyak Keluhan Nakes Malah Tak Terdaftar


Tenaga kesehatan jadi kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19 di tahap pertama. Pemerintah menargetkan kurang lebih 500 ribu nakes disuntik vaksin pada Januari 2021 kemudian dilanjutkan hingga sekitar 1,4 juta nakes di Februari 2021 mendatang.

Hanya saja cakupan vaksinasi COVID-19 untuk nakes mengalami kendala. Salah satunya diceritakan oleh dr Vito A Damay SpJP, yang menyebut banyak nakes tidak mendapat vaksin karena disebut tidak mendaftarkan diri. Nama-nama nakes yang didaftarkan oleh RS atau fasyankes sampai di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, tetap tidak muncul di data KPC PEN.


Ia juga mendapati banyak cerita mengenai dokter dan perawat yang tidak terdaftar sebagai penerima di pos vaksinasi, padahal sudah bertahun-tahun kerja di fasilitas tersebut.


"Ironisnya, salah satu RS yang punya pos vaksinasi malah tidak bisa memberikan vaksin pada nakesnya sendiri karena nakesnya tidak terdaftar menurut versi data KPC PEN, padahal nama-nama nakes tersebut jelas ada sebagai calon penerima vaksinasi versi dinas kesehatan," kata ahli jantung dari Siloam Hospital Karawaci tersebut, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (29/1/2021).

https://movieon28.com/movies/condemned/