Jumat, 29 Januari 2021

5 Fakta di Balik Fenomena Gancet alias Penis Captivus

 Belum lama ini viral di media sosial pria dan wanita di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, bercumbu dan dak bisa dilepas disebut-sebut mengalami 'gancet'. Gancet dalam dunia medis disebut dengan penis captivus.

Polsek Labuhan Ruku yang menangani kasus tersebut memastikan, kedua orang tersebut adalah pengidap gangguan jiwa. Keduanya tidak gancet, melainkan saling berpegangan dan tidak mau dilepaskan.


Meski begitu, paranormal Mbah Mijan telah menawarkan diri untuk turun tangan mengatasi gancet. Menurutnya, beberapa kasus terkait fenomena gancet bisa menyebabkan kematian. Memangnya apa sih gancet itu?


Gancet atau penis captivus adalah kondisi ketika penis terjepit di dalam vagina saat berhubungan seks. Penis bisa terjepit karena otot vagina yang tiba-tiba menekan lebih kuat daripada biasanya.


Dikutip dari laman Healthline, berikut beberapa fakta soal penis captivus yang perlu kamu tahu.


1. Bisakah gancet terjadi saat berhubungan seks?

Belum jelas seberapa sering kejadian gancet terjadi, karena mungkin beberapa pasangan bisa mengatasinya sebelum diperlukan pertolongan medis. Dan bisa jadi mereka tidak pernah melaporkan kejadian itu pada dokter.


Gancet terjadi ketika penis yang diisi darah mengalami ereksi. Lalu vagina yang terbuat dari jaringan otot akan melebar dan berkontraksi saat berhubungan seks. Otot-otot dalam vagina pun juga bisa sedikit berdenyut selama orgasme.


2. Bagaimana gancet bisa terjadi?

Terkadang, otot-otot vagina bisa berkontraksi lebih kuat dari biasanya sehingga membuat lubang vagina menjadi menyempit. Hal inilah yang menyebabkan penis terjebak di dalam vagina, terutama ketika kondisi penis masih ereksi.


Namun, saat orgasme selesai, otot-otot vagina akan melemas dan ukuran penis mengecil. Setelah itu, mungkin kamu bisa mengeluarkan penis dari vagina. Biasanya gancet hanya terjadi beberapa detik saja.

https://movieon28.com/movies/madonna-and-the-breakfast-club/


3. Bagaimana rasanya?

Gancet tidak akan menyakiti kamu dan pasangan. Saat ereksi berkurang, tekanan darah pada penis akan turun dan ketidaknyamanan berhenti. Demikian juga ketika kontraksi berhenti, otot-otot menjadi cukup rileks hingga vagina bisa kembali ke kondisi normal.


Saat gancet terjadi, penting untuk tidak melakukan apapun yang bisa menyakiti kamu dan pasangan. Ini artinya, kamu tidak boleh memaksa untuk melepaskan penis saat mengalami gancet karena bisa menyakitimu.


Selain itu, pelumas tambahan yang digunakan juga tidak akan bisa mengatasi masalah ini.


Bagaimana solusi jika mengalami gancet? Klik halaman berikutnya untuk mengetahui lebih lengkap.


4. Solusinya bagaimana?

Solusi terbaik adalah, kamu dan pasangan tetap tenang dan biarkan otot-otot rileks secara alami. Kendati mungkin akan terasa lebih lama, sebagian besar gancet terjadi hanya beberapa detik saja.

Selain itu, biarkan diri kamu beristirahat dan tarik napas dalam-dalam beberapa kali, dan otot akan cenderung rileks.


Jika kamu tetap buntu setelah beberapa menit, hubungi bantuan medis darurat. Seorang dokter atau penyedia layanan kesehatan mungkin dapat menyuntikkan pelemas otot ke kamu atau pasangan untuk membantu meringankan kontraksi.


5. Apakah ada bukti medisnya?

Karena penis captivus sangat langka, hampir tidak ada penelitian atau bukti medis tentang kejadian tersebut. Namun, bukan berarti laporan tentang kondisi tersebut tidak muncul dalam literatur medis


Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) menjelaskan, dua ahli ginekolog padai abad ke-19 mengklaim pernah menangani kasus gancet pada 1979 silam.


Pada tahun berikutnya, sebuah jurnal medis National Center for Biotechnology Information (NCBI) menerbitkan tanggapan dari seorang pembaca yang mengaku sebagai saksi mata dari insiden pasangan yang dibawa ke rumah sakit setempat dengan kondisi gancet.


Pada tahun 2016, saluran televisi Kenya menayangkan sepasang kekasih yang dibawa ke dukun setempat karena mengalami kasus gancet. Penting untuk dicatat, bukti-bukti ini masih bersifat anekdot yang memiliki kredibilitas kurang mumpuni dari laporan kasus.

https://movieon28.com/movies/the-breakfast-club/

Agar Tak Salah, Ini Cara Membedakan Bercak Kusta Vs Panu

 Kusta dan panu kerap sulit dibedakan karena sama-sama menimbulkan bercak di kulit. Dokter kulit dari Persatuan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dan Sekretaris Kelompok Studi Morbus Hansen Indonesia (KSMHI) dr Zunarsih, SpKK menyebut ada beberapa perbedaan antara kusta dan panu.

dr Zunarsih mengatakan untuk membedakan panu dan kusta yang pertama, bercak yang timbul karena kusta awalnya dari kecil, tapi lama kelamaan menjadi besar. Lalu, dari sedikit bisa menjadi banyak.


"Kalau misalnya seseorang panu, dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu dia langsung banyak. Jadi kalau kulitnya bercak putih seperti panu dengan dikasih obat panu tapi tidak sembuh-sembuh, nah itu biasanya kusta," jelas dr Zunarsih dalam Temu Media Hari Kusta Sedunia Tahun 2021, Jumat (29/1/2021).


Selain itu, dr Zunarsih menambahkan, bercak kusta menyerang saraf, jadi bercak putihnya cenderung lebih kering daripada kulit di sekitarnya.


"Bagaimana lebih tau lebih kering? Kalau diraba biasanya lebih kasar dan bersisik, kemudian kalau pasien tersebut berkeringat, area di sekitarnya kan basah berkeringat, dan area bercak putih tidak akan mengeluarkan keringat, itu salah satu tandanya," pungkasnya.


Kementerian Kesehatan RI mencatat ada lebih dari 9 ribu kasus baru kusta di 2020. Penambahan kasus menurun dibandingkan tahun 2019 sebanyak 17.439 kasus baru.


Total jumlah kasus kusta yang terdaftar di Kemenkes hingga kini mencapai 16.704 kasus. Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid menyebut dari total kasus, ada 9,14 persen anak yang terpapar kusta.


"Artinya cukup tinggi, masih ada penularan kasus kusta pada anak, yang berarti penularan dari orang terdekat dari orang yang serumah hingga pengasuh anak," sebut dr Nadia dalam Temu Media Hari Kusta Sedunia Tahun 2021, Jumat (29/1/2021).

https://movieon28.com/movies/the-hunt-5/


5 Fakta di Balik Fenomena Gancet alias Penis Captivus


Belum lama ini viral di media sosial pria dan wanita di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, bercumbu dan dak bisa dilepas disebut-sebut mengalami 'gancet'. Gancet dalam dunia medis disebut dengan penis captivus.

Polsek Labuhan Ruku yang menangani kasus tersebut memastikan, kedua orang tersebut adalah pengidap gangguan jiwa. Keduanya tidak gancet, melainkan saling berpegangan dan tidak mau dilepaskan.


Meski begitu, paranormal Mbah Mijan telah menawarkan diri untuk turun tangan mengatasi gancet. Menurutnya, beberapa kasus terkait fenomena gancet bisa menyebabkan kematian. Memangnya apa sih gancet itu?


Gancet atau penis captivus adalah kondisi ketika penis terjepit di dalam vagina saat berhubungan seks. Penis bisa terjepit karena otot vagina yang tiba-tiba menekan lebih kuat daripada biasanya.


Dikutip dari laman Healthline, berikut beberapa fakta soal penis captivus yang perlu kamu tahu.


1. Bisakah gancet terjadi saat berhubungan seks?

Belum jelas seberapa sering kejadian gancet terjadi, karena mungkin beberapa pasangan bisa mengatasinya sebelum diperlukan pertolongan medis. Dan bisa jadi mereka tidak pernah melaporkan kejadian itu pada dokter.


Gancet terjadi ketika penis yang diisi darah mengalami ereksi. Lalu vagina yang terbuat dari jaringan otot akan melebar dan berkontraksi saat berhubungan seks. Otot-otot dalam vagina pun juga bisa sedikit berdenyut selama orgasme.


2. Bagaimana gancet bisa terjadi?

Terkadang, otot-otot vagina bisa berkontraksi lebih kuat dari biasanya sehingga membuat lubang vagina menjadi menyempit. Hal inilah yang menyebabkan penis terjebak di dalam vagina, terutama ketika kondisi penis masih ereksi.


Namun, saat orgasme selesai, otot-otot vagina akan melemas dan ukuran penis mengecil. Setelah itu, mungkin kamu bisa mengeluarkan penis dari vagina. Biasanya gancet hanya terjadi beberapa detik saja.

https://movieon28.com/movies/the-hunt-4/