Jumat, 26 Februari 2021

WhatsApp Ungkap Konsekuensi Jika Tolak Aturan Privasi di 15 Mei

 Pada tanggal 15 Mei 2021, WhatsApp mengharapkan para pengguna menerima aturan privasi baru yang sempat tertunda. Melalui laman FAQ yang mereka tulis, diungkap konsekuensi yang terjadi jika pengguna masih menolaknya.

WhatsApp menegaskan, tidak akan menghapus akun jika belum menerima kebijakan privasi baru. "Agar Anda memiliki cukup waktu untuk meninjau perubahan, tanggal berlakunya pembaruan telah kami undur menjadi tanggal 15 Mei 2021. Jika Anda belum menerima pembaruan hingga tanggal tersebut, WhatsApp tidak akan menghapus akun Anda," demikian keterangan WhatsApp.


"Namun, Anda tidak akan mendapatkan seluruh fungsionalitas WhatsApp sampai Anda menerima pembaruan. Untuk sementara waktu, Anda akan tetap dapat menerima panggilan dan notifikasi, tetapi Anda tidak akan dapat membaca atau mengirim pesan di WhatsApp," tambah mereka.


Untuk pengguna yang belum menerima, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan. "Anda masih dapat menerima pembaruan ini setelah tanggal 15 Mei 2021. Kebijakan kami mengenai pengguna yang tidak aktif akan berlaku," papar WhatsApp


Kebijakan pengguna tidak aktif artinya ada batas waktu 120 hari sebelum akun dihapus. Nah, jika pengguna tetap tidak mau menerima kebijakan privasi baru sampai kapanpun, WhatsApp memberi beberapa saran untuk persiapan karena akun pada akhirnya tetap akan dihapus.


"Sebelum tanggal 15 Mei 2021, Anda dapat mengekspor riwayat chat pada Android atau iPhone, dan mengunduh laporan akun Anda. Jika Anda ingin menghapus akun Anda pada Android, iPhone, atau KaiOS, kami berharap Anda mempertimbangkannya kembali," sebut WhatsApp.


"Akun yang telah dihapus tidak dapat kami pulihkan karena penghapusan akun akan menghapus riwayat pesan, mengeluarkan Anda dari semua grup WhatsApp, dan menghapus cadangan WhatsApp Anda," demikian penjelasan aplikasi messaging terbesar di dunia ini.

https://nonton08.com/movies/born-to-dance-2/


Begini Cara Robot NASA Komunikasi dan Kirim Data dari Mars ke Bumi


Jarak antara Planet Mars dengan Bumi adalah nyaris 212 juta kilometer. Rover robotika Perseverance sendiri menempuh jarak sekitar 480 juta kilometer lantaran jalurnya tidak lurus ke sana. Lalu bagaimana rover itu berkomunikasi dengan tim NASA di Bumi?

Seperti diberitakan, Perseverance telah mengirim foto-foto dan video ke Bumi, sebagian telah dipajang NASA ke publik. Karena jarak yang begitu jauh dan bandwidth terbatas, ada jeda komunikasi ke Mars dari Bumi sekitar 11 menit sehingga semua data itu tidak dikirim secara langsung atau live.


"Perseverance akan transmit gambar dan data lain ke Mars Relay Network, yang kemudian akan memancarkan informasi itu ke Bumi melalui antena-antena Deep Space Network," demikian keterangan NASA di situsnya seperti dikutip detikINET, Rabu (24/2/2021).


Mars Relay Network adalah jaringan wahana NASA yang berada di orbit, yaitu Mars Reconnaissance Orbiter, Mars Odyssey, dan MAVEN serta dua wahana milik European Space Agency, ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) dan Mars Express.


"Kolaborasi internasional ini menjadi kunci menangani volume data dari Perseverance, lebih dari yang dikirimkan oleh kombinasi rover Curiosity dan InSight," papar NASA.


Sebelum Perseverance tiba, telah dilakukan beragam tes untuk memastikan komunikasi dapat berjalan lancar. Wahana tersebut mengitari Mars dan berkomunikasi dengan Perseverance untuk diteruskan ke Bumi.

https://nonton08.com/movies/born-to-dance-this-way/

Ilmuwan Dapat Cara Cetak 3D Tulang Langsung ke Tubuh Manusia

 Konsep dengan menggunakan bagian tubuh dengan cetakan 3D bukanlah hal yang baru. Namun masalah dengan tulang hasil cetak 3D biasanya melibatkan komponen sintesis ini artinya ada sesuatu yang asing masuk ke dalam tubuh pasien

Namun, para peneliti di University of New South Wales di Sydney, Australia telah menemukan cara baru. Mereka telah mengembangkan tinta keramik yang dapat dicetak 3D pada suhu ruangan menggunakan sel hidup dan tanpa memerlukan material kimia keras.


Idenya adalah dengan metode ini pada suatu hari berpotensi memungkinkan para peneliti untuk berpotensi mencetak tulang 3D langsung ke tubuh pasien.


Saat ini salah satu cara untuk memperbaiki tulang yang rusak yang dikenal dengan istilah autologous bone grafting. Ini melibatkan pengambilan tulang dari bagian lain dari tubuh namun ini tidak selalu praktis jika jumlah tulang yang dibutuhkan terlalu banyak, ditambah lagi metode ini juga biasanya dikaitkan dengan tingkat infeksi yang tinggi.


Dengan metode baru yang telah dikembangkan para peneliti ini, mereka dapat menyuntikkan zat ini ke dalam tubuh dan area di mana pekerjaan perbaikan perlu dilakukan.


Dilansir detiKINET dari Ubergizmo, Rabu (24/2/2021) hal tersebut dapat dilakukan pada suhu ruangan. Bahan yang digunakan adalah kalsium fosfat biokompatibel yang pada suhu kamar berbentuk pasta, namun bila dimasukkan ke dalam bak gelatin, akan mengeras menjadi matriks nanokristal berpori yang mirip dengan jaringan tulang.


Meski demikian masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum dapat digunakan dalam prosedur medis. Tentunya penemuan ini kedengarannya menarik dan bisa menjadi sesuatu yang dinantikan di masa depan.

https://nonton08.com/movies/born-to-dance/


WhatsApp Ungkap Konsekuensi Jika Tolak Aturan Privasi di 15 Mei


Pada tanggal 15 Mei 2021, WhatsApp mengharapkan para pengguna menerima aturan privasi baru yang sempat tertunda. Melalui laman FAQ yang mereka tulis, diungkap konsekuensi yang terjadi jika pengguna masih menolaknya.

WhatsApp menegaskan, tidak akan menghapus akun jika belum menerima kebijakan privasi baru. "Agar Anda memiliki cukup waktu untuk meninjau perubahan, tanggal berlakunya pembaruan telah kami undur menjadi tanggal 15 Mei 2021. Jika Anda belum menerima pembaruan hingga tanggal tersebut, WhatsApp tidak akan menghapus akun Anda," demikian keterangan WhatsApp.


"Namun, Anda tidak akan mendapatkan seluruh fungsionalitas WhatsApp sampai Anda menerima pembaruan. Untuk sementara waktu, Anda akan tetap dapat menerima panggilan dan notifikasi, tetapi Anda tidak akan dapat membaca atau mengirim pesan di WhatsApp," tambah mereka.


Untuk pengguna yang belum menerima, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan. "Anda masih dapat menerima pembaruan ini setelah tanggal 15 Mei 2021. Kebijakan kami mengenai pengguna yang tidak aktif akan berlaku," papar WhatsApp


Kebijakan pengguna tidak aktif artinya ada batas waktu 120 hari sebelum akun dihapus. Nah, jika pengguna tetap tidak mau menerima kebijakan privasi baru sampai kapanpun, WhatsApp memberi beberapa saran untuk persiapan karena akun pada akhirnya tetap akan dihapus.


"Sebelum tanggal 15 Mei 2021, Anda dapat mengekspor riwayat chat pada Android atau iPhone, dan mengunduh laporan akun Anda. Jika Anda ingin menghapus akun Anda pada Android, iPhone, atau KaiOS, kami berharap Anda mempertimbangkannya kembali," sebut WhatsApp.


"Akun yang telah dihapus tidak dapat kami pulihkan karena penghapusan akun akan menghapus riwayat pesan, mengeluarkan Anda dari semua grup WhatsApp, dan menghapus cadangan WhatsApp Anda," demikian penjelasan aplikasi messaging terbesar di dunia ini.

https://nonton08.com/movies/vigilante-diaries/