Sabtu, 27 Februari 2021

Niantic Hukum Permanen Pemain yang Cheating

 Pada tahun 2019, pengembang game mobile Niantic menggugat kelompok hacker yang membuat aplikasi game buatannya seperti Pokemon Go, Ingress, dan Harry Potter Wizards Unite tidak resmi. Aplikasi tersebut disebut membantu pemain untuk curang dan memberikan mereka keuntungan berlebih dalam game.

Lalu pada tahun 2020, Niantic pun telah memenangkan gugatan tersebut dan mendapatkan nilai uang sebanyak USD 5 juta. Tak hanya menuntut pembuat aplikasi curang, namun Niantic juga telah memberikan hukuman lebih dari 5 juta pemain di di tiga pertandingan sejak 2020.


Dilansir detiKINET dari Polygon, Kamis (25/2/2021) lebih dari 20% dari hukuman tersebut adalah larangan secara permanen. Untuk melakukan cheating di Pokemon Go, Ingress, dan Harry Potter Wizards Unite, sebagian besar pemain menggunakan program yang telah diretas, di mana memungkinkan pemain mengakses versi game yang dimodifikasi yang memungkinkan fungsi spoofing GPS dan berjalan otomatis.


Akibatnya, pemain bisa memainkan Pokemon Go, Ingress, dan Harry Potter Wizards Unite tanpa keluar rumah atau benar-benar pindah ke lokasi tertentu. Niantic membuat beberapa perubahan pada bulan Maret, untuk membuat permainan lebih mudah dimainkan dari rumah selama pandemi yang sedang berlangsung. Namun, beberapa dari perubahan itu telah dikembalikan.


Meskipun kecurangan di Pokemon Go dan game Niantic lainnya sebagian besar hanya berdampak pada pengguna peretasan, beberapa pihak berpendapat bahwa hal itu memengaruhi beberapa elemen pemain-lawan-pemain, seperti gym. Niantic mengatakan bahwa lebih dari 90% pemain telah berhenti melakukan kecurangan setelah menerima peringatan dari perusahaan.


Kami berkomitmen untuk memastikan gameplay yang adil di seluruh portofolio game kami," kata Niantic dalam sebuah posting blog.


"Setiap hari, bentuk alat curang atau spoofing yang lebih baru tersedia di internet, dan kami terus bekerja untuk memerangi para penipu ini dan fokus pada peningkatan deteksi dan penegakan hukum kami; karena mereka tidak memiliki tempat dalam permainan kami," lanjutnya.

https://tendabiru21.net/movies/daybreakers/


Survei nPerf: Ini Operator Seluler Terbaik Indonesia di 2020


Tak hanya Speedtest, nPerf juga mengukur performa layanan telekomunikasi operator seluler Indonesia, mulai dari kecepatan internet, performa saat berselancar, hingga soal streaming. Siapa yang juaranya?

Ada lima operator seluler yang dianalisis oleh nPerf ini, yaitu Hutchison 3 Indonesia (Tri), Indosat Ooredoo, Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata.


Untuk mengetahui koneksi internet para operator seluler ini, nPerf menggunakan 1.682.019 tes yang digunakan pengguna lewat aplikasinya, baik versi Android maupun iOS di tahun 2020. Setelah itu, nPerf menyaringnya dengan berdasarkan 1.178/927 pengujian yang relevan.


Sasaran skor nPerf mencerminkan pengalaman pelanggan mengacu pada lima faktor, yakni kecepatan internet unduh, kecepatan internet unggah, latensi, streaming, dan browsing.


Hasilnya secara keseluruhan, Telkomsel yang jadi pemenang operator seluler di 2020, setelah unggul dalam hal kecepatan internet unduh, kecepatan intenet upload, browsing, dan streaming video.


Menurut nPerf, kecepatan internet unduh Telkomsel bisa mencapai 8,2 Mbps, kecepatan internet unduh 5 Mbps, performa browsing terbaik dengan kecepatan 35,3%, dan performa streaming terbaik dengan kecepatan 62,9%.


Sedangkan kategori lainnya, seperti rasio kesuksesan dimenangkan oleh Tri dan urusan latensi dimenangkan oleh Smartfren.

https://tendabiru21.net/movies/vampire-bats/

Ini Dia HP Terlaris di Dunia Sepanjang Tahun 2020

 Perusahaan peneliti pasar Omdia baru saja merilis daftar 10 ponsel (HP) yang paling banyak dikapalkan sepanjang tahun 2020. Sama seperti tahun sebelumnya, hanya ada tiga vendor yang mengisi daftar ini yaitu Apple, Samsung dan Xiaomi.

Berdasarkan data dari Omdia, iPhone 11 menjadi ponsel paling laris sepanjang tahun 2020 dengan total pengapalan sebesar 64,8 juta unit dan harga penjualan rata-rata sebesar USD 754.


Pada tahun sebelumnya, posisi ini dipegang oleh iPhone XR yang terjual sebanyak 46,3 juta unit dengan rata-rata harga penjualan USD 777, seperti dikutip dari Gizmochina, Kamis (25/2/2021).


Empat perangkat Apple lainnya juga mengisi daftar ini. Di peringkat kedua ada iPhone SE 2020 (24,2 juta unit) yang diikuti oleh iPhone 12 (23,3 juta unit).


iPhone 12 Pro Max yang merupakan varian paling mahal berada di peringkat ketujuh dengan total pengapalan 16,8 juta unit. Lalu iPhone 12 mini berada di posisi ke-10 dengan total penjualan 14,8 juta unit.


Menariknya, angka pengapalan iPhone 12 mini jauh lebih baik ketimbang iPhone 12 Pro, padahal beberapa laporan menyebutkan iPhone 12 mini kalah laris dibandingkan saudaranya. iPhone 12 Pro malah tidak masuk dalam daftar 10 besar versi Omdia.


Sementara itu, Samsung mengisi empat posisi lainnya dengan deretan ponsel kelas menengah. Di peringkat keempat ada Galaxy A51 (23,2 juta unit), diikuti dengan Galaxy A21s (19,4 juta unit) dan Galaxy A01 (16,9 juta unit) di posisi kelima dan keenam.


Galaxy A11 berada di posisi kedelapan dengan angka pengapalan 15,3 juta unit. Terakhir, satu-satunya perwakilan dari vendor China adalah Xiaomi Redmi Note 9 Pro di peringkat sembilan dengan total pengapalan 15 juta unit.


Berikut daftar lengkap 10 HP terlaris tahun 2020 versi Omdia:


1. iPhone 11 (64,8 juta unit)

2. iPhone SE 2020 (24,2 juta unit)

3. iPhone 12 (23,3 juta unit)

4. Samsung Galaxy A51 (23,2 juta unit)

5. Samsung Galaxy A21s (19,4 juta unit)

6. Samsung Galaxy A01 (16,9 juta unit)

7. iPhone 12 Pro Max (16,8 juta unit)

8. Samsung Galaxy A11 (15,3 juta unit)

9. Redmi Note 9 Pro (15 juta unit)

10. iPhone 12 mini (14,8 juta unit)

https://tendabiru21.net/movies/i-want-to-be-like-the-main-character-in-a-novel/


Niantic Hukum Permanen Pemain yang Cheating


Pada tahun 2019, pengembang game mobile Niantic menggugat kelompok hacker yang membuat aplikasi game buatannya seperti Pokemon Go, Ingress, dan Harry Potter Wizards Unite tidak resmi. Aplikasi tersebut disebut membantu pemain untuk curang dan memberikan mereka keuntungan berlebih dalam game.

Lalu pada tahun 2020, Niantic pun telah memenangkan gugatan tersebut dan mendapatkan nilai uang sebanyak USD 5 juta. Tak hanya menuntut pembuat aplikasi curang, namun Niantic juga telah memberikan hukuman lebih dari 5 juta pemain di di tiga pertandingan sejak 2020.


Dilansir detiKINET dari Polygon, Kamis (25/2/2021) lebih dari 20% dari hukuman tersebut adalah larangan secara permanen. Untuk melakukan cheating di Pokemon Go, Ingress, dan Harry Potter Wizards Unite, sebagian besar pemain menggunakan program yang telah diretas, di mana memungkinkan pemain mengakses versi game yang dimodifikasi yang memungkinkan fungsi spoofing GPS dan berjalan otomatis.


Akibatnya, pemain bisa memainkan Pokemon Go, Ingress, dan Harry Potter Wizards Unite tanpa keluar rumah atau benar-benar pindah ke lokasi tertentu. Niantic membuat beberapa perubahan pada bulan Maret, untuk membuat permainan lebih mudah dimainkan dari rumah selama pandemi yang sedang berlangsung. Namun, beberapa dari perubahan itu telah dikembalikan.


Meskipun kecurangan di Pokemon Go dan game Niantic lainnya sebagian besar hanya berdampak pada pengguna peretasan, beberapa pihak berpendapat bahwa hal itu memengaruhi beberapa elemen pemain-lawan-pemain, seperti gym. Niantic mengatakan bahwa lebih dari 90% pemain telah berhenti melakukan kecurangan setelah menerima peringatan dari perusahaan.

https://tendabiru21.net/movies/vampire-clay/