Senin, 01 Maret 2021

Komentar WHO Soal India yang Diprediksi Dekati Herd Immunity COVID-19

  Studi di beberapa kota India menunjukkan hampir setengah populasi warga telah memiliki antibodi terhadap COVID-19. Karena itu peneliti memprediksi kekebalan kelompok atau herd immunity bisa segera tercapai di sana.

Dikutip dari WebMD, herd immunity adalah kondisi ketika sebagian besar dari jumlah populasi di suatu area telah kebal terhadap suatu penyakit karena proses vaksinasi atau infeksi alami. Bila herd immunity sudah tercapai, maka angka penyebaran penyakit dengan sendirinya akan berkurang.


Terkait hal tersebut, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, menyarankan agar orang-orang jangan lengah kemudian melonggarkan protokol kesehatan. Meski herd immunity bisa segera tercapai, tetap ada kelompok berisiko yang rentan terhadap COVID-19.


"WHO terus mengamati studi seroepidemiology ini. Bila hampir sekitar 500 studi tersebut digabung, kita melihat kurang dari 10 persen populasi dunia yang memiliki antibodi terhadap COVID-19," kata Soumya seperti dikutip dari situs resmi WHO pada Senin (1/3/2021).


"Kalau kita melihat di tempat tertentu, kota padat penduduk, memang ada kantong-kantong populasi yang 50-60 persen sudah terpapar oleh virus dan memiliki antibodi. Tapi bukan berarti seluruh kota, seluruh daerah, atau seluruh negara tersebut memiliki herd immunity," lanjutnya.


Ketika individu yang rentan keluar dari daerah dengan herd immunity tinggi, maka ia kembali berisiko tinggi jatuh sakit karena infeksi COVID-19. Oleh karena itu menurut Soumya satu-satunya cara untuk menghentikan pandemi adalah dengan seluruh tempat mencapai herd immunity secara bersamaan.


"Ini yang sedang kami usahakan lewat COVAX. Memberikan vaksin untuk seluruh negara sehingga populasi dunia bisa divaksinasi secepatnya. Sampai saat itu, kita tetap harus menjalankan seluruh upaya pencegahan yang sudah kita lakukan beberapa bulan ini," pungkas Soumya.

https://nonton08.com/movies/insanity-max-30-max-out-15/


Vaksinasi Ulang dengan Sputnik V Diklaim Bisa Tangkal Varian Baru COVID-19


Berdasarkan hasil uji coba terbaru, vaksinasi ulang dengan vaksin COVID-19 Sputnik V diklaim efektif mencegah penularan varian baru virus Corona.

"Penelitian yang dilakukan baru-baru ini oleh Gamaleya Center di Rusia menunjukkan bahwa vaksinasi ulang dengan vaksin Sputnik V bekerja sangat baik dalam melawan mutasi virus Corona baru, termasuk jenis virus Corona di Inggris dan Afrika Selatan," kata Denis Logunov, Wakil Direktur Pusat Penelitian yang mengembangkan vaksin Sputnik V, dikutip dari Reuters, Senin (1/3/2021).


Hasil dari uji coba tersebut diharapkan bisa segera dipublikasikan. Tetapi, ini adalah indikasi pertama tentang bagaimana pengujian tersebut berlangsung dan masih belum ada rincian lebih lanjutnya.


Suntikan vektor virus seperti yang digunakan Sputnik V dan yang dikembangkan AstraZeneca itu menggunakan virus modifikasi yang tidak berbahaya, sebagai kendaraan atau vektor. Fungsinya untuk membawa genetik yang membantu tubuh membangun kekebalan terhadap infeksi di masa mendatang.


"Vaksinasi ulang menggunakan suntikan Sputnik V yang sama, berdasarkan vektor adenovirus yang sama. Uji coba tersebut mengindikasi bahwa ini tidak mempengaruhi efektivitas," lanjutnya.


Beberapa ilmuwan mengatakan, ada kemungkinan meningkatnya risiko bahwa tubuh juga mengembangkan kekebalan terhadap vektor itu sendiri, dengan menanggapnya sebagai penyusup dan mencoba menghancurkannya.


Namun, para pengembang Sputnik V tidak menyetujui pendapat yang menilai akan menimbulkan masalah jangka panjang.


"Kami percaya bahwa vaksin berbasis vektor sebenarnya lebih baik untuk vaksinasi ulang di masa depan, daripada vaksin berbasis platform lain," ujar Logunov.


Logunov mengatakan, para peneliti menemukan bahwa antibodi yang spesifik untuk vektor yang digunakan oleh suntikan, bisa menghasilkan reaksi anti-vektor dan merusak kerja suntikan itu sendiri akan berkurang 'paling cepat 56 hari setelah vaksinasi'.

https://nonton08.com/movies/the-insanity/

Selain Bagus untuk Kulit, Vitamin E Juga Bagus untuk Daya Tahan

 Vitamin E merupakan nutrisi esensial yang larut dalam lemak dengan sifat antiinflamasi. Nutrisi ini dikenal memiliki banyak manfaat yang membuat kulit cerah dan berkilau.

Melansir dari Healthline, vitamin E mampu menyerap sinar UV yang berbahaya dari matahari ketika dioleskan ke tubuh. Vitamin E juga mampu mencegah kulit dari kekeringan, mencegah bintik hitam dan kerutan, serta mengobati peradangan kulit.


Namun selain memiliki manfaat untuk kulit, vitamin E rupanya juga memiliki manfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Manfaat yang selama ini dikenal terdapat pada vitamin C atau D saja.


Perlu diketahui, vitamin E juga merupakan antioksidan efektif untuk melawan radikal bebas yang menyebabkan penurunan sistem imun. Nutrisi ini mampu membantu melindungi sel tubuh Anda dari kerusakan. Selain itu, vitamin E juga dapat membantu memperlambat proses penuaan sel.


Dalam beberapa penelitian, penggunaan vitamin E juga bermanfaat untuk pengobatan berbagai jenis penyakit degeneratif, termasuk pengerasan arteri, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga kanker. Mengonsumsi vitamin E yang cukup dapat membantu tubuh berfungsi secara normal.


Jika vitamin E yang dikonsumsi tubuh kurang, hal tersebut dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi, mengalami gangguan penglihatan, atau menderita kelemahan otot. Untungnya, vitamin E tersebar luas pada makanan.


Vitamin E banyak terkandung pada makanan yang mudah ditemui. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin E, Anda bisa mengonsumsi almond, kacang, alpukat, mangga, buah kiwi, dan sebagainya. Kebutuhan vitamin E juga dapat dipenuhi dengan mengonsumsi Prove E.


Prove E merupakan natural vitamin E 400IU. Prove E membantu meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengaktivasi berbagai sel imun dan secara bersamaan memperbaiki sel-sel tubuh dan kulit. Berbagai jenis penyakit bisa dicegah, mulai dari penyakit jantung, asma, kanker, hipertensi, gangguan saraf, gangguan kesuburan, pikun, sampai penuaan dini.


Dengan mengonsumsi Prove E, tubuh dapat melawan radikal bebas yang menyebabkan penurunan sistem imun tubuh dan berbagai penyakit, khususnya pada masa pandemi COVID-19 yang membuat masyarakat harus benar-benar memperhatikan kesehatan tubuhnya.



Prove E once a day, keep the free radicals away!

https://nonton08.com/movies/insanity-5/


Komentar WHO Soal India yang Diprediksi Dekati Herd Immunity COVID-19


 Studi di beberapa kota India menunjukkan hampir setengah populasi warga telah memiliki antibodi terhadap COVID-19. Karena itu peneliti memprediksi kekebalan kelompok atau herd immunity bisa segera tercapai di sana.

Dikutip dari WebMD, herd immunity adalah kondisi ketika sebagian besar dari jumlah populasi di suatu area telah kebal terhadap suatu penyakit karena proses vaksinasi atau infeksi alami. Bila herd immunity sudah tercapai, maka angka penyebaran penyakit dengan sendirinya akan berkurang.


Terkait hal tersebut, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, menyarankan agar orang-orang jangan lengah kemudian melonggarkan protokol kesehatan. Meski herd immunity bisa segera tercapai, tetap ada kelompok berisiko yang rentan terhadap COVID-19.


"WHO terus mengamati studi seroepidemiology ini. Bila hampir sekitar 500 studi tersebut digabung, kita melihat kurang dari 10 persen populasi dunia yang memiliki antibodi terhadap COVID-19," kata Soumya seperti dikutip dari situs resmi WHO pada Senin (1/3/2021).


"Kalau kita melihat di tempat tertentu, kota padat penduduk, memang ada kantong-kantong populasi yang 50-60 persen sudah terpapar oleh virus dan memiliki antibodi. Tapi bukan berarti seluruh kota, seluruh daerah, atau seluruh negara tersebut memiliki herd immunity," lanjutnya.


Ketika individu yang rentan keluar dari daerah dengan herd immunity tinggi, maka ia kembali berisiko tinggi jatuh sakit karena infeksi COVID-19. Oleh karena itu menurut Soumya satu-satunya cara untuk menghentikan pandemi adalah dengan seluruh tempat mencapai herd immunity secara bersamaan.


"Ini yang sedang kami usahakan lewat COVAX. Memberikan vaksin untuk seluruh negara sehingga populasi dunia bisa divaksinasi secepatnya. Sampai saat itu, kita tetap harus menjalankan seluruh upaya pencegahan yang sudah kita lakukan beberapa bulan ini," pungkas Soumya.

https://nonton08.com/movies/insanity-4/