Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap merekomendasikan penggunaan vaksin virus Corona COVID-19 AstraZeneca.
WHO menyatakan manfaat penggunaan vaksin tersebut lebih besar dibandingkan dengan efek samping yang ditimbulkan dan merekomendasikan vaksinasi untuk dilanjutkan.
"Saat ini, WHO menganggap bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya dan merekomendasikan agar vaksinasi dilanjutkan," demikian seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (17/3/2021).
Seperti kabar yang beredar, banyak negara di Uni Eropa menunda sementara penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca mengingat adanya kejadian pembekuan darah pada beberapa penerima vaksin.
Sementara negara-negara lainnya di Uni Eropa yang menerima informasi yang sama, telah memutuskan tetap untuk menggunakan vaksin tersebut dalam program vaksinasi mereka.
European Medicines Agency (EMA) akan merilis temuannya pada Kamis, dan mengatakan tengah menyelidiki laporan 30 kasus kelainan darah yang tidak biasa dari 5 juta penerima vaksin AstraZeneca. Secara total, 45 juta suntikan COVID telah dikirim ke seluruh wilayah.
WHO mengatakan Komite Penasihat Global untuk Keamanan Vaksin saat ini tengah menilai dengan cermat soal data keamanan terbaru yang tersedia untuk vaksin AstraZeneca.
"Setelah peninjauan tersebut selesai, WHO akan segera mengkomunikasikan temuan tersebut kepada publik," kata WHO dalam pernyataannya sehari setelah para ahli bertemu.
https://kamumovie28.com/movies/forever-now/
Penyebab RI Didepak dari All England, Ini Risiko Penularan COVID-19 di Pesawat
Tim Indonesia dipaksa keluar dari turnamen All England 2021 gara-gara satu pesawat dengan penumpang positif COVID-19. Sebenarnya, seberapa besar sih risiko penularan virus Corona saat bepergian naik pesawat?
Kecuali untuk keperluan penting dan mendesak, bepergian dengan transportasi umum di masa pandemi memang dihindari. Kontak dengan banyak orang di sepanjang perjalanan disebut meningkatkan risiko penularan.
Tak terkecuali naik pesawat terbang. Protokol sangat ketat biasanya diterapkan untuk mencegah masuknya penumpang yang positif, lalu menularkan virus ke penumpang lainnya. Tes Corona dengan hasil negatif jadi salah satu syarat mutlak sebelum naik pesawat.
Khusus untuk perjalanan naik pesawat, The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) menyebut ada beberapa peluang terjadinya penularan virus Corona. Termasuk saat mengantre di pemeriksaan, ketika seseorang harus bertemu dengan banyak orang dan kemungkinan menyentuh benda-benda yang tidak steril.
Di dalam pesawat, sebenarnya virus maupun kuman lainnya tidak mudah menular karena sistem sirkulasi udara sudah didesain sedemikian rupa. Namun sulitnya menerapkan physical distancing dalam penerbangan yang padat, tetap membuka risiko penularan secara langsung antar penumpang.
Tak kalah penting, perjalanan menuju bandara juga bisa menjadi celah penularan. Menggunakan transportasi umum atau sharing kendaraan, juga bisa meningkatkan risiko terpapar virus Corona.
Beberapa tips yang disarankan:
hindari kerumunan, jaga jarak sekitar 2 meter
selalu pakai masker
cuci tangan sesering mungkin
hindari berada di sekitar orang sakit atau berisiko.